CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TENTANG SAWIT
PROPOSAL PENELITIAN
TEKNIK PENCEGAHAN KENAIKAN ALB CPO DENGAN
PROSES FISIKA TERAPAN DI PT BENGKULU SAWIT LESTARI
KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU
DI Susun Oleh :
Nama : Abdur Rahman
Npm : E1G014019
Prodi : Teknologi Industri
Pertanian
Dosen Pembimbing : Ir. Laili Susanti., M.SI
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
I. PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Asam lemak bebas (ALB)
merupakan parameter awal yang menentukan kerusakan CPO. Tandan buah segar (TBS)
mengandung enzim lipolitik yang dapat menghidrolisa trigliserida membentuk asam
lemak bebas dan gliserol. Secara alami, hidrolisa terjadi secara biokimia
ketika tandan di pisahkan dari pohon kelapa sawit.
Trigliserida Gliserol
Asam lemak Trigliserida adalah senyawa kimia yang terdiri dari ikatan gliserol
dengan 3 molekul asam lemak. Asam-asam lemak termasuk asam lemak esensial yang
dapat mencegah timbulnya gejala arteriosclerosis karena penyempitan pembuluh
darah akibat penumpukan kolesterol (Yazid, 2006).
Agar memperoleh CPO dengan kadar asam lemak minimal, selain transportasi
yang cepat dan hati-hati, yang paling penting adalah lama waktu antara panen
dengan proses pengolahan. Jika digunakan siklus panen 7 hari, maka TBS harus
diolah sebelum 3 ½ hari, atau semakin cepat TBS diolah maka akan semakin baik.
Penanganan TBS ketika di PKS juga harus diperhatikan. Pengisian TBS ke lori
sterilisasi sangat menentukan kualitas CPO yang dihasilkan. Mengingat mikroba
juga berperan aktif dalam kenaikan ALB, maka diusahakan penanganan TBS dengan
higinitas dan sanitasi yang baik. Misalnya tidak meletakkan TBS di tempat yang
kotor atau terkontaminasi (Siahaan, 2008).
Menurut Fauzi 2008 komposisi minyak kelapa sawit dapat di lihat dari
tabel di bawah ini dari asamm lemak jenuh seperti oktanoat, dekanoat, laurat,
miristat, palmitat, stearat, dan assam lemak tidak jenuh seperti oleat, linolet
dengan jumlah atom C dan minyak sawit ( % ) masing – masing seperti di
dalam tabel berikut :
Minyak terdapat dalam vakuola sel dan
enzim terdapat pada sitoplasma, yaitu lapisan yang mengelilingi vakuola sel.
Ketika tandan dilepaskan dari pohon maka enzim akan mulai bereaksi menghasilkan
asam lemak bebas, biasanya hanya dibawah 1%. Namun, ketika ada gesekan atau
gerakan, misalnya transportasi, sitoplasma dapat rusak sehingga enzim mengalami
kontak dengan minyak. Enzim ini dapat diinaktifkan dengan panas, yaitu proses
sterilisasi pada suhu 55°C selama 90 menit di PKS. Proses ini diharapkan dapat
menghambat kenaikan ALB bukan memperbaiki ALB (Siahaan, 2008).
Berdasarkan uraian latar belakang di
atas, maka perlu di lakukan penelitian tentang teknik penurunan ALB CPO dengan
proses fisika terapan.
I.2 Rumusan
Masalah
Rumusan yang dapat di angkat dalam
penelitian ini adalah
Bagaimana mendapatkan teknik
pencegahan kenaikan ALB CPO dengan
proses fisika terapan agar mendapatkan kandungan ALB yang rendah.
I.3 Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di
capai dari penelitian ini adalah
Untuk mendapatkan teknik pencegahan kenaikan ALB CPO dengan proses fisika terapan agar mendapatkan
kandungan ALB yang rendah.
I.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah
1.
Sampel yang di gunakan hanya dari PT Bengkulu Sawit
Lestari kabupaten Kaur.
2.
Teknik yang di gunakan hanya menggunakan teknik
penurunan ALB pada CPO dengan fisika terapan
3.
Varibel pengamatan yang di teliti antara lain lama
waktu panen, kematangan buah, kadar ALB, lama perebusan.
I.5 Manfa’at
Penelitian
Adapun manfa’at penelitian ini
adalah
1.
Bagi perusahaan dapat mengetahui bagaimana teknik untuk
mencegah tingginya ALB pada CPO.
2.
bagi pembaca dan penulis sendiri Memberi informasi bagaimana teknik penurunan ALB pada CPO.
3.
Bisa menjadi acuan dan referensi untuk penelitian
selanjutnnya yang berkaitan pada bidang yang sama.
II. METODELOGI PENELITIAN
1.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini akan di
laksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Pertanian dan PT Bengkulu Sawit
Lestari di Kabupaten Kaur provinsi Bengkulu pada tanggal 1 juni sampai 15
Agustus 2017.
1.2 Bahan dan Alat
1.2.1 Bahan Penelitian
Bahan yang di perlukan untuk penelitian ini adalah buah sawit,CPO, larutan ethyl alkohol 95 % ( yang sudah di
netralkan ), Indikator penolttaline 1 % dalam 95 % alkohol dan sodium
hidrosida.
1.2.2 Alat Penelitian
Alat – alat yang di
perlukan dalan penelitian ini adalah gelas elemeyer 250 ml, neraca analitik,
buret, mistar, meteran, alat pengambil buah sawit ( dodos dan sabit ) gacu
berukuran besar dan kecil, doser, sarung tangan, masker, sepatu boot, karung
goni, tali,
1.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah surve pemetaan dengan pengambilan
sampel menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktorial.
1.4 Tahap Penelitian
1.4.1
Penelitian
Pendahuluan
1.4.1.1
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan perlu adanya pemeriksaan terlebih dahulu baik bahan alat
dan baku, surve lokasi penelitian yang digunakan agar memenuhi kareteria yang
di inginkan peneliti serta dapat menjamin kelancaran penelitian.
2.4.1.2 Teknik pemanenan buah kelapa sawit
Teknik pemanenan kelapa sawit di
lihat dari kondisi tinggi batang sawit pada penelitian yang akan di lakukan
dengan ketinggian sawit kurang dari 3 m dan lebih dari 3 m, alat yang di
gunakan dalam pemanen kelapa sawit yang pertam alat dodos dan sabit. Teknik Dodos
yaitu teknik pengambilan buah sawit dengan cara menumpur tandan buah sawit
sampai tantan terpisah dari batang dan buah jatuh ke atas permukaan tanah, dan
teknik menggunakan sabit yantu teknik pengambilan buah kelapa sawit dengan cara
menarik tandan sampai buah sawit putus atau terpisah dari batang sampai jatuh
ke tanah.
Yang terakhir
mengamati kondisi buah yang jatuh dari pohon kelapa sawit dengan ketinggian
kurang dari 3 m dan lebih dari 3 m dengan kondisi tanah keras dan lembut.
Dengan tabel
seperti di bawah ini
NO
|
Tinggi
batang sawit
|
Alat
|
Kondisi
tanah
|
1
|
Kurang
dari 3 m
|
Dodos
|
Lembut
|
2
|
Lebih
dari 3 m
|
Sabit
|
Keras
|
3
|
Kurang
dari 3
|
Dodos
|
Keras
|
4
|
Lebih
dari 3 m
|
Sabit
|
Lembut
|
5
|
Kurang
dari 3 m
|
Sabit
|
Lembut
|
6
|
Lebih
dari 3 m
|
Dodos
|
Keras
|
7
|
Kurang
dari 3 m
|
Sabit
|
Keras
|
8
|
Lebih dari 3 m
|
Dodos
|
Lembut
|
2.4.1.3 lama
waktu transportasi
Dalam penelitian ini juga
menganalisa tentang lamanya perjalana truk TBS ke pabrik, penelitian ini
menggunkan waktu kurang dari 8 jam dan lebih dari 8 jam, dengan perbandingan
berat sawit yang di angkat per truk yaitu kurang dari 3 ton dan lebih dari 3 ton sampai ke pabrik dengan pengabilan sampel acak, seperti tabel di bawah
ini
No
|
Transportasi
|
Berat
Sawit
|
1
|
Kurang
dari 8 jam
|
Kurang
dari 3 Ton
|
2
|
Lebih
dari 8 jam
|
Lebih
dari 3 Ton
|
3
|
Kurang
dari 8 jam
|
Lebih
dari 3 Ton
|
4
|
Lebih
dari 8 jam
|
Kurang
dari 3 Ton
|
2.4.1.4 bongkar
TBS dari truk
Penurunan TBS dari truk menggunkan
alat gancu berpariasi ukurannya dalam hal ini saya menggunkan dua ukuran yaitu
besar dan kecil sesuai dengan gancu yang biasa di pakai pekerja bongkar dalam
hal ini yang akan di amati yaitu tingkat kememaran dan lebar luka dengan
pengukuran panjang luka dan tingkat kerusakan sedang dan berat.
2.4.1.5 Tahapan TBS di Loding Ream
Pada tahapan di loding ream yang akan di amati
yaitu TBS yang menumpuk dan TBS yang tidak menumpuk, dengan pengambilan sampel
100 kg per tumbukan, sampel yang diambil yang telah jatuh ke dalam lori dan
yang akan di amati kondisi buah rusak dan tidak rusak.
2.4.1.6 Tahap
pengujian ALB
Tahapan pengujian ALB ini di lakukan di
laboratorium PT. Bengkulu Sawit Lestari dari masing- masing sampel 100 kg yang
telah mengalami perebusan tingkat pengukuran ALB di beri angka 1 sampai 4 (
dari yang terendah sampai tertinggi ) semakin tinggi angka maka ALB semakin
meningkat. Di bawah ini adalah rumus penghitungan ALB
2.5 Analisis
Data
Data yang telah diproleh dari hasil
pengujian teknik pemanen kelapa sawit dengan menggunakan 8 perlakuan, lama waktu
transportasi dengan menggunakan 4 perlakuan, tahap TBS di loding ream dengan
dua variabel yang diamati menumpuk dan tidak menumpuk dan tahap pengujian kadar
ALB di sajikan dalam bentuk tabel kemudian di analisis dengan menggunakan uji
sidik ragam ( ANOVA ).
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Y., Y. E. Widyastuti, I. Satyawibawa dan R. Hartono. 2002. Kelapa
Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta. 168 hal.
Fauzi, Y. 2005. Kelapa Sawit: Budidaya, Pemanfaatan hasil dan Limbah,
Analisis Usaha dan Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta. 168 hal
Hutagaol Estherlina dan Sudirman
Yahya. 2009. Manajemen Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di
Sungai Pinang Estate, Pt Bina Sains Cemerlang, Minamas Plantation, Musi Rawas,
Sumatera Selatan. Fakultas Pertanian; Institut Pertanian Bogor.
Kurniati, et al. 2015. Pengaruh Basa NaOH dan
Kandungan ALB Terhadap Kualitas Minyak Kelapa Sawit Pasca Netralisasi. Jurnal
Pangan dan Agroindustri. Vol. 3 No 1 p. 193-202.
Lubis, A. U. 1992. Kelapa Sawit di
Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Pematang Siantar. 435 hal.
Nasikin M., Sukirno dan
W.Nurhayanti.2003. Penggunaan Metode Netralisasi dan Pre-esterifikasi untuk
Mengurangi Asam Lemak Bebas pada CPO (Crude Palm Oil) dan Pengaruhnya terhadap
Yield Metilester. Program Studi Teknik Kimia, Departemen Teknik Gas dan
Petrokimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia : Depok 16424, Indonesia
Mangoensoekarjo, S., H. Semangun.
2003. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta. 540 hal.
Nasikin, et al. 2004. Penggunaan Metode Netralisasi
dan Pre-esterifikasi untuk Mengurangi Asam Lemak Bebas pada CPO (Crude Palm
Oil) dan Pengaruhnya terhadap Yield Metilester.
Pahan, I. 2008. Kelapa Sawit. Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga
Hilir. Cetakan Ke-4. Penebar Swadaya: Jakarta. 411 hal.
Pahan, I. 2006. Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir.
Penebar Swadaya. Jakarta. 411 hal.
Prabowo Indra Harimurti Sartono dan Purwono. 2008. Pengelolaan Kelapa
Sawit ((Elaeis Guineensis Jacq.) Di Pt. Eramitra Agro Lestari, Pematang Kulim,
Bakrie Sumatera Plantation, Jambi (Dengan Aspek Khusus Pemanenan). Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor
Robby Panggabean1 , Adolf Pieter
Lontoh2. 2009. Manajemen Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.)
Di Kebun Ujan Mas, Pt Cipta Futura Plantation, Kabupaten Muara Enim, Sumatera
Selatan. Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.
Yeni Kurniati1 dan Wahono Hadi Susanto. 2015.
Pengaruh Basa Naoh Dan Kandungan Alb Cpo Terhadap Kualitas Minyak Kelapa Sawit
Pasca Netralisasi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya
Malang Jl. Veteran, Malang 65145
Post a Comment