Header Ads

test

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI “PENGENALAN STASIUN DAN PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI”


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Klimatologi pada dasarnya mempelajari peranan unsure-unsur cuaca/iklim baik skala global, regional maupun local atau setempat dalam kegiatan pertanian. Dalam mempelajari klimatologi terlebih dahulu harus memahami istilah cuaca- iklim dan meteorologi- klimatologi. Batasan secara klasik menyatakan bahwa iklim adalah keadaan rata-rata, ekstrim (maksimun dan minimum), frekuensi terjadinya nilai tertentu dari unsur cuaca ataupun frekuensi dari tipe iklim. Iklim mengkaji dan membahas tentang pola tingkah laku cuaca pada suatu tempat atau wilayah berulang selama waktu periode waktu yang panjang. Sebagai suatu sistem, wilayah iklim cakupannya sangat luas mulai dari skala planiter sampai pada skala lokal atau setempat merupakan kisaran atmosfer secara bersambung. Kajiannya menyangkut berbagai aspek proses pembentukan iklim (Sabaruddin, 2014).
Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus – menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut – turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan iklimnya, batas – batas ekstrim dan juga pola siklusnya.
Peralatan yang digunakan dalam pengamatan cuaca sangat banyak jumlah dan jenisnya. Peralatan – peralatan tersebut terdiri atas alat pengukur curah hujan, pengukur kelembaban nisbi udara, pengukur suhu udara, pengukur suhu, dan kelembaban nisbi udara, pengukur suhu tanah, pengukur suhu air, pengukur panjang penyinaran matahari, pengukur kecepatan   angin, dan pengukur evaporasi. Data anasir cuaca dan tempat-tempat berlainan baru dapat dibandingkan melalui cara pengukuran dan tingkat ketelitian sera ketepatan yang sama. Keseragaman yang dibutuhkan untuk pertukaran data cuaca secara internasional adalah waktu pengamatan, satuan anasir cuaca, ketelitian dan ketepatan alat, penentuan letak.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pengenalan stasiun dan peralatan di stasiun klimatologi kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengenal stasiun cuaca/iklim dan sistem peralatannya.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Klimatologi pada dasarnya mempelajari peranan unsure-unsur cuaca/iklim baik skala global, regional maupun local atau setempat dalam kegiatan pertanian. Dalam mempelajari klimatologi terlebih dahulu harus memahami istilah cuaca- iklim dan meteorologi- klimatologi. Batasan secara klasik menyatakan bahwa iklim adalah keadaan rata-rata, ekstrim (maksimun dan minimum), frekuensi terjadinya nilai tertentu dari unsur cuaca ataupun frekuensi dari tipe iklim. Iklim mengkaji dan membahas tentang pola tingkah laku cuaca pada suatu tempat atau wilayah berulang selama waktu periode waktu yang panjang. Sebagai suatu sistem, wilayah iklim cakupannya sangat luas mulai dari skala planiter sampai pada skala lokal atau setempat merupakan kisaran atmosfer secara bersambung. Kajiannya menyangkut berbagai aspek proses pembentukan iklim (Sabaruddin, 2014).
Pengaruh iklim terhadap tanaman dapat diamati baik bila letak stasiun dapat mewakili hubungan alamiah antara iklim dengan tanah, air dan tanaman di suatu daerah pertanian yang. Tempat yang mempunyai iklim berbeda-beda dalam jarak pendek karena faktor lingkungan yang bersifat khusus seperti: rawa, bukit, danau, dan kota, sedapat mungkin tidak dipilih untuk lokasi stasiun. Beberapa faktor lingkungan khusus yang mempengaruhi perubahan iklim antara lain:  Vegetasi, Tinggi tempat, Distribusi darat-laut, Gunung, Perlakuan dan aktivitas manusia (Taufik, 2010).
Hasil yang didapat setelah dilakukannya suatu pengamatan di stasiun cuaca atau stasiun meteorologi yakni data-data mengenai iklim. Di indonesia, berdasarkan ketersediaan data iklim yang ada di sistem database Balitklimat, hanya ada 166 dari 2.679 stasiun yang menangani data iklim. Umumnya hanya data curah hujan dan suhu udara, sehingga walaupun metode Penman merupakan yang terbaik, metode Blaney Criddle akan lebih banyak dipilih karena hanya memerlukan data suhu udara yang relatif mudah didapatkan (Runtunuwu et.al., 2008).
Alat yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran adalah sunshine recorder type champbell-stokes. Alat ini ditemukan pertama kali oleh John Francis Campbell pada tahun 1835 di mana idenya adalah memasang bola kaca di mana nantinya akan berfungsi sebagai lensa sehingga akan membakar kartu pencatat yang terbuat dari kertas (seperti membakar kertas dengan menggunakan lup di bawah sinar matahari). Lamanya penyinaran matahari dalam satu hari akan diketahui dari berapa banyak bagian kartu pencatat yang terbakar (Aryanto, 2013).

Pertanian merupakan budaya yang pertama kali dikembangkan manusia sebagai respon terhadap tantangan kelangsungan hidup yang berangsur menjadi sukar karena semakin menipisnya sumber pangan dialam bebas akibat laju pertambahan manusia. Pengelolahan hamparan tanaman (pertanaman) memadukkan faktor-faktor produksi bahan organic secara sinergi dengan tujuan meningkatkan produksi bahan organik secara optimal baik kuantitatif maupun kualitatif, atau bertujuan untuk meningkatkan penampilan tanaman menurut selera konsumen (tanaman ornament dan tanaman bunga). Pengelolahan pertanaman meliputi kegiatan yang berkaitan dengan efisiensi  pemanfaatan radiasi  matahari, komponen iklim makro dan mikro lainnya, hara tanaman dan air tanah oleh tanaman (Nurmala, dkk. 2012).                                    
Indonesia sebagai negara beriklim tropis, dalam pembangunan seharusnya dapat memanfaatkan keuntungan iklim tropis seperti energy matahari yang berlimpah, wilayah yang sering hujan, dan tanah yang subur sehingga dapat ditumbuhi berbagai jenis tanaman seperti yang diterapkan di negara tropis lain dalam pembangunan fisik kota. Pertanian merupakan salah satu bidang pembangunan yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim. Kebudayaan-kebudayaan besar dari sejak zaman prasejarah selalu tercatat kemampuannya dalam berinteraksi dan mengenal perilaku serta nampak dalam alam sekitar mereka (Kurnia, 2010).
Unsur cuaca dan iklim ialah radiasi matahari , temperatur udara, penguapan, kelembaban udara, kewanan, presipitas. Dan beberapa unsur iklim lainnya yang kurang penting. Unsur –unsur cuaca dan iklim ini tidak tetap pada setiap saat dan tempat, selalu berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor fisis dialam yang disebut faktor pengendali cuaca , faktor pengendali cuaca ini ada yang bersifat permanen, dan ada yang bersifat sementara (Guslim, 2009).
Intensitas radiasi  dalam arah tertentu  didefinisikan sebagai daya yang diradiasikan  dari suatu antena persatuan  sudut solid. Intensitas radiasi adalah parameter medan jauh  dan dapat diperoleh melalui perkalian rapat radiasi  dengan kuadrat jarak . intensitas radiasi  juga berhubungan dengan medan  medan elektrik jauh . dinyatakan dalam satuan luas perwaktu dan lenglay , permenit atau watt perjam. Alat yang digunakan untuk mengukur radiasi surya adalah solorimeter atau solorigraf (Trewartha, 2009).
Suhu udara adalah kenaikan panas atau dinginya udara. Alat untuk mengukur suhu atau derajat panas disebut termometer, biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala celcius (c), reamur (R), dan fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi dipermukaan bumi adalah daerah tropis (sekitar ekuator) dan semakin kekutub semakin dingin. Suhu udara merupakan ukuran suhu energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul-molekul suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan  benda tersebut. Untuk memindahkan (transfer) panas ke benda-benda lain atau menerima panas dari benda lain tersebut.  dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas tersebut adalah benda yang memiliku suhu lebih tinggi (Yani, 2009).
Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air, semakin rendah suhu maka semakin sedikit air yang diserap akar, karna itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebapkan kelayuan pada tanaman. Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindari dari beberapa gangguan baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan tersebut anatara lain: gangguan radiasi matahari lansung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar, gangguan tetesan air hujan, tiupan angin yang terlalu kuat, pengaruh lokal gradiet suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat (karunia, 2010).
Intensitas radiasi matahari akan berkurang penyerapan dan memantulkan oleh atmosfer saat sebelum mencapai permukaan bumi. Ozon di atmosfer menyerap radiasi dengan panjang gelombang pendek (ultraviolet), sedangkan karbondioksida dan uap air menyerap sebagai radiasi dengan gelombang lebih panjang (inframerah). Selain pengurangan radiasi bumi langsung (sorotan) oleh penyerapan tersebut masih ada radiasi yang di pancarkan oleh molekul-molekul gas, debu dan uap air dalam atmosfer (Soegeng, 2008).
Kelembaban udara pada ketinggian lebih dari dua meter dari permukaan meunjukan perbedaan yang nyata antara siang dan malam hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari seama siang hari. Pada malam hari akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang dimanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang (Handoko, 2008).
Kelembaban nisbi udara ialah nilai nisbah antara uap air yang terkandung dan daya kandung maksimum uap air di udara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang dinyatakan dalam persen. Kelembaban udara dalam pengamatan klimatologi dinyatakan sebagai kelembaban nisbi atau RH (relative humidity) (Kusnadi 2010).








BAB III
METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada prkatikum pengenalan stasiun dan peralatan di stasiun klimatologi adalah sebagai berikut :
Ø  Campbell-Stokes
Ø  Gun Bellani
Ø  Cup Counter Anemometer
Ø  Psikrometer Sangkar
Ø  Tangki Penguapan
Ø  Ombrometer Tipe Observatorium
Ø  Automatic Rain Sampler
Ø  Termograf Bimetal
Ø  Psikrometer Assman
Ø  Aktinograf Bimetal
Ø  Ombrometer Tipe Hellman
Ø  ThermometerTanah Berumput dan Tanah gundul
Ø  Psychometer
3.2 Langkah kerja
1. Stasiun klimatologi didatangi, ukururan stasiun kemudian dilihat,penutupan tanah dan   tata letak alat-alat di dalam stasiun.
2. Lingkungan stasiun diperhatikan, bagaimana keadaan bangunan, pohon dan penghalang lainnya. Berapa kira jaraknya ?
3. Setiap alat yang diperagakan diamati, baik yang di dalam stasiu  maupun yang terdapat diluar stasiun.
4. Nama setiap alat dicatat, apa sensornya bagaimana cara kerjanya.








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
Nama dan Gambar Alat
Fungsi
Cara Kerja
1
Campbell-Stokes
Untuk mengukur durasi atau lamanya penyinaran matahari
Cahaya matahari akan dipusatkan oleh bola kaca kemudian membakar kertas pias, bekas kertas yang terbakar menunjukkan lamanya penyinaran matahari
2
Gun Bellani

Untuk mengukur total radiasi matahari selama satu hari sejak matahari terbit hinggal terbenam
Sewaktu memasang alat di pagi hari,gun bellani dibalik sampe cairan yang ada di dalam tabung buret tertampung semua di bola hitam, sehingga cairan dalam tabung buret mendekati nol.
3
Cup Counter Anemometer
Description: 10269356_620169348060360_3867294220253557079_n.jpg
Untuk mengukur laju atau arah angina
Bila tertiup angin, baling-baling anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Setelah bergerak, alat penghitung pada anemometer akan bekerja dan menghitung kecepatan angin. Hasilnya kemudian dicatat dan dicocokkan dengan skala Beaufort
4
Psikrometer Sangkar
Untuk mengukur kelembaban udara yang diletakkan dalam sangkar cuaca dan dilengkapi dengan termometer bola basah dan bola kering
Psikrometer ini terdiri dari dua termometer yang identik dan letaknya saling berdekatan. Termometer yang satu tidak diapa-apakan,  sedangkan termometer yang satunya dibalut dengan kain tipis yang selalu basah Psikrometer ini diletakkan di dalam sangkar Stevenson.
5
Tangki Penguapan
Untuk banyaknya penguapan air dengan menghitung perubahan air saat awal dan setelah penguapan
Mengukur perubahan ketinggian permukaan air awal dan setelah penguapan
6
Ombrometer Tipe Observatorium
Untuk mengukur banyaknya curah hujan secara manual dengan diukur menggunakan gelas ukur yang masuk melalui corong
Mengukur banyaknya curah hujan yang disalurkan ke bejana kemudian diukur menggunakan gelas dalam satuan millimeter.
7
Automatic Rain Sampler
Untuk menghitung curah hujan secara otomatis

Menghitung jumlah curah hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis dengan bantuan baterai sebagai sumber tenaganya
8
Termograf Bimetal
Untuk mengukur suhu dan dapat merekam sendiri
Pada termograf bimetal inigerakan pena perekam pada tromol mengikuti perubahan kelengkungan suatubilah atau spiral bimetal, yang salah satu ujungnya diikat tetap pada kerangkatermograf
9
Psikrometer Assman
Untuk mengukur kelembaban nisbi udara di luar sangkar cuaca
Mengukur kelembaban yang menggunakan sistem pengaliran udara, dimana udara dari luar dialirkan ke dalam tiap sensor termometer dengan menggunakan baling-baling yang digerakkan oleh pegas
10
Aktinograf Bimetal
Untuk mengukur intensitas sinar matahari otomatis, yaitu dengan pergerakan otomatis pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal
Pergerakan otomatis pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal.
11
Ombrometer Tipe Hellman
Untuk mengukur banyaknya curah hujan secara otomatis (mencatat sendiri) dengan pias yang bergerak
Air hujan yang jatuh kedalam corong akan mengalir ke tabung, dimana pada sumbunya melekat pena bertinta yang turut naik dan memberi bekas pada pias.
12
ThermometerTanah Berumput dan Tanah gundul
Description: Related image Description: Image result for termometer tanah berumput
Termometer tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain
Termometer tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parafin, kemudian
tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca.
13
Psychometer
Description: Image result for Psychometer
Psychometer
Terdiri dari 4 buah thermometer. Thermometer Bola Kering (BK),
Thermometer Bola Basah (BB), Thermometer Maximum,Thermometer Minimum. Piche Evaporimeter Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan       Kelembaban Udara  Satuan : Suhu Derajat Celci. Kelembaban dalam Persen ( %). Thermometer BK menunjukan suhu udara Thermometer BB digunakan mencara kelembaban udara dengan bantuan Table. Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan Kain muslin yang selalu basah oleh air murni.
kipas angin yang terletak ditengah tabung yang berfungsi untuk menghisap udara dari bawah melalui bola.












4.2 Pembahasan
Setelah dilakukan praktikum acara satu yang berjudul pengenalan stasiun dan peralatan stasiun di Stasiun Klimatologi kelas 1 Pulau Baai maka dapat diketahui bahwa Ilmu Cuaca juga sangat penting untuk bidang pertanian karena semua yang dilakukan di BMKG menyangkut dengan keadaan cuaca, dimana pada proses pelaksanaan pertanian, iklim/cuaca sangat mempengaruhi hasil dan produk pertanian, jika cuaca/iklim baik maka kemungkina besar produksi pertanian juga akan baik. Berikut adalah alat-alat yang ada di stasiun klimatologi.
Campbell-Stokes digunakan untuk mengukur durasi atau lamanya penyinaran matahari Cahaya matahari akan dipusatkan oleh bola kaca kemudian membakar kertas pias, bekas kertas yang terbakar menunjukkan lamanya penyinaran matahari. Campbell-Stokes terdiri dari: Kertas pias, Bola kristal, Besi penyangga, Tiang peletakan. Satuan: Jam/Persentase (%). Pias ada 3 Pias lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb) Lurus (11 Sep – 10 Okt)(1 Maret – 10 April) Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst).
Gun Bellani untuk mengukur total radiasi matahari selama satu hari sejak matahari terbit hinggal terbenam. Sewaktu memasang alat di pagi hari,gun bellani dibalik sampe cairan yang ada di dalam tabung buret tertampung semua di bola hitam, sehingga cairan dalam tabung buret mendekati nol.
Cup Counter Anemometer untuk mengukur laju atau arah angina. Bila tertiup angin, baling-baling anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Setelah bergerak, alat penghitung pada anemometer akan bekerja dan menghitung kecepatan angin. Hasilnya kemudian dicatat dan dicocokkan dengan skala Beaufort.
Psikrometer Sangkar untuk mengukur kelembaban udara yang diletakkan dalam sangkar cuaca dan dilengkapi dengan termometer bola basah dan bola kering. Psikrometer ini terdiri dari dua termometer yang identik dan letaknya saling berdekatan. Termometer yang satu tidak diapa-apakan,  sedangkan termometer yang satunya dibalut dengan kain tipis yang selalu basah Psikrometer ini diletakkan di dalam sangkar Stevenson.
Tangki Penguapan untuk banyaknya penguapan air dengan menghitung perubahan air saat awal dan setelah penguapan mengukur perubahan ketinggian permukaan air awal dan setelah penguapan.
Ombrometer Tipe Observatorium untuk mengukur banyaknya curah hujan secara manual dengan diukur menggunakan gelas ukur yang masuk melalui corong mengukur banyaknya curah hujan yang disalurkan ke bejana kemudian diukur menggunakan gelas dalam satuan millimeter.
Automatic Rain Sampler untuk menghitung curah hujan secara otomatis. Menghitung jumlah curah hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis dengan bantuan baterai sebagai sumber tenaganya.
Termograf Bimetal untuk mengukur suhu dan dapat merekam sendiri. Pada termograf bimetal inigerakan pena perekam pada tromol mengikuti perubahan kelengkungan suatubilah atau spiral bimetal, yang salah satu ujungnya diikat tetap pada kerangkatermograf.
Psikrometer Assman untuk mengukur kelembaban nisbi udara di luar sangkar cuac. Mengukur kelembaban yang menggunakan sistem pengaliran udara, dimana udara dari luar dialirkan ke dalam tiap sensor termometer dengan menggunakan baling-baling yang digerakkan oleh pegas.
Aktinograf Bimetal untuk mengukur intensitas sinar matahari otomatis, yaitu dengan pergerakan otomatis pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal.Pergerakan otomatis pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal.
Ombrometer Tipe Hellman untuk mengukur banyaknya curah hujan secara otomatis (mencatat sendiri) dengan pias yang bergerak. Air hujan yang jatuh kedalam corong akan mengalir ke tabung, dimana pada sumbunya melekat pena bertinta yang turut naik dan memberi bekas pada pias.
Thermometer tanah berumput dan tanah gundul, termometer tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parafin, kemudiantabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca.

Psychometer alat untuk Pengukur Suhu Udara dan Kelembaban Udara  Satuan : Suhu Derajat Celci. Kelembaban dalam Persen ( %). Terdiri dari 4 buah thermometer.
1.   Thermometer Bola Kering (BK)
2.     Thermometer Bola Basah (BB)
3.     Thermometer Maximum
4.     Thermometer Minimum
5.     Piche Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan Kelembaban Udara  Satuan : Suhu Derajat Celcius. Kelembaban dalam Persen ( %). Thermometer BK menunjukan suhu udar, thermometer BB digunakan mencara kelembaban udara dengan bantuan Table, thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan kain muslin yang selalu basah oleh air murni. Termometer tanah berumput dilengkapi dengan termometer minimum rumput yang berfungsi untuk mengukur suhu minimum saat adanya embun di pagi hari yaitu sekitar pukul 07.00 WIB. Sedangkan pada termometer lainnya diukur pada pukul 07.55 WIB, 13.55 WIB dan 17.55 WIB.                   


















BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
           Adapun Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah setelah dilakukannya praktikum pengenalan stasiun dan peralatan di stasiun klimatologi praktikan dapat mengetahui tentang stasiun klimatologi dan juga bisa mengenal alat serta fungsi dari masing-masing alat yang telah dijelaskan oleh petugas stasiun klimatologi. Stasiun Klimatologi sangat penting dalam kehidupan sehari hari manusia, sangat banyak aktivitas manusia yang bergantung pada data klimatologi. Pentingnya pendirian Stasiun Klimatologi akan berdampak pada kemajuan suatu negara, karena pengamatan Klimatologi dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan aktivitas keberhasilan, pelayaran, pertanian pertambangan dan masih banyak sektor pekerjaan yang memberikan input besar pada negara. Ada syarat syat yang harus dipenuhi untuk mendirikan Stasiun Klimatologi diantaranya, ketinggian tempat, tidak ada penghalang dan yang mempengaruhi kerja alat, mengetahui koordinat tempat serta ketinggian tempat suatu stasiun diatas permukaan laut.

5.1  Saran
Alat – alat klimatologi besar manfaatnya bagi pertanian, alangkah baiknya jika kita sebagai mahasiswa dapat mempelajari alat-alat tersebut secara baik sehingga dapat mempergunakannya untuk kepentingan pertanian.















DAFTAR PUSTAKA

Aryanto, Anik 2013. Majalah Geodinamika. Stasiun Geofisika Klas II Sanglah : Denpasar
Guslim. 2009. Agroklimatologi. USU press: Medan
Handoko. 2008. Pengantar Unsur-Unsur Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB. Bogor.
Kurnia, Rendy. 2010. Identifikasi Kenyamanan Termal Bangunan (Studi Kasus: Ruang Kuliah Kampus IPB Baranangsiang dan Darmaga Bogor). Volume 24 (1) : 14- 22.
Nurmala, dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Graha Pustaka: . Bandung
Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi model pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.
Sabaruddin, Laode.  2014. Agroklimatologi Aspek-aspek Klimatik untuk Sistem   Budidaya Tanaman.  Alfa Beta : Bandung.
Soegeng, R. 2008. Lonosfer. Penerbit Andi Offrest : Yogyakarta.
Taufik, Muhammad. 2010. Analisis Tren Iklim dan Ketersediaan Air Tanah di Palembang, Sumatra Selatan: Volume  24 (1) : 42-49
Trewartha. 2009. Pengantar Iklim. UGM press : Yogyakarta








LAMPIRAN
No
Nama dan Gambar Alat
Fungsi
Cara Kerja
1
Campbell-Stokes
Untuk mengukur durasi atau lamanya penyinaran matahari
Cahaya matahari akan dipusatkan oleh bola kaca kemudian membakar kertas pias, bekas kertas yang terbakar menunjukkan lamanya penyinaran matahari
2
Gun Bellani

Untuk mengukur total radiasi matahari selama satu hari sejak matahari terbit hinggal terbenam
Sewaktu memasang alat di pagi hari,gun bellani dibalik sampe cairan yang ada di dalam tabung buret tertampung semua di bola hitam, sehingga cairan dalam tabung buret mendekati nol.
3
Cup Counter Anemometer
Description: 10269356_620169348060360_3867294220253557079_n.jpg
Untuk mengukur laju atau arah angina
Bila tertiup angin, baling-baling anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Setelah bergerak, alat penghitung pada anemometer akan bekerja dan menghitung kecepatan angin. Hasilnya kemudian dicatat dan dicocokkan dengan skala Beaufort
4
Psikrometer Sangkar
Untuk mengukur kelembaban udara yang diletakkan dalam sangkar cuaca dan dilengkapi dengan termometer bola basah dan bola kering
Psikrometer ini terdiri dari dua termometer yang identik dan letaknya saling berdekatan. Termometer yang satu tidak diapa-apakan,  sedangkan termometer yang satunya dibalut dengan kain tipis yang selalu basah Psikrometer ini diletakkan di dalam sangkar Stevenson.
5
Tangki Penguapan
Untuk banyaknya penguapan air dengan menghitung perubahan air saat awal dan setelah penguapan
Mengukur perubahan ketinggian permukaan air awal dan setelah penguapan
6
Ombrometer Tipe Observatorium
Untuk mengukur banyaknya curah hujan secara manual dengan diukur menggunakan gelas ukur yang masuk melalui corong
Mengukur banyaknya curah hujan yang disalurkan ke bejana kemudian diukur menggunakan gelas dalam satuan millimeter.
7
Automatic Rain Sampler
Untuk menghitung curah hujan secara otomatis

Menghitung jumlah curah hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis dengan bantuan baterai sebagai sumber tenaganya
8
Termograf Bimetal
Untuk mengukur suhu dan dapat merekam sendiri
Pada termograf bimetal inigerakan pena perekam pada tromol mengikuti perubahan kelengkungan suatubilah atau spiral bimetal, yang salah satu ujungnya diikat tetap pada kerangkatermograf
9
Psikrometer Assman
Untuk mengukur kelembaban nisbi udara di luar sangkar cuaca
Mengukur kelembaban yang menggunakan sistem pengaliran udara, dimana udara dari luar dialirkan ke dalam tiap sensor termometer dengan menggunakan baling-baling yang digerakkan oleh pegas
10
Aktinograf Bimetal
Untuk mengukur intensitas sinar matahari otomatis, yaitu dengan pergerakan otomatis pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal
Pergerakan otomatis pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal.
11
Ombrometer Tipe Hellman
Untuk mengukur banyaknya curah hujan secara otomatis (mencatat sendiri) dengan pias yang bergerak
Air hujan yang jatuh kedalam corong akan mengalir ke tabung, dimana pada sumbunya melekat pena bertinta yang turut naik dan memberi bekas pada pias.
12
ThermometerTanah Berumput dan Tanah gundul
Description: Related image Description: Image result for termometer tanah berumput
Termometer tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain
Termometer tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parafin, kemudian
tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca.
13
Psychometer
Description: Image result for Psychometer
Psychometer
Terdiri dari 4 buah thermometer. Thermometer Bola Kering (BK),
Thermometer Bola Basah (BB), Thermometer Maximum,Thermometer Minimum. Piche Evaporimeter Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan       Kelembaban Udara  Satuan : Suhu Derajat Celci. Kelembaban dalam Persen ( %). Thermometer BK menunjukan suhu udara Thermometer BB digunakan mencara kelembaban udara dengan bantuan Table. Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan Kain muslin yang selalu basah oleh air murni.
kipas angin yang terletak ditengah tabung yang berfungsi untuk menghisap udara dari bawah melalui bola.








LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
“PENGENALAN STASIUN DAN PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI”



DI SUSUN OLEH :

NAMA       : BAROKAH FITRIANA
NPM           : E1D017103
SHIFT         : JUM’AT, 10.00-11.40 WIB
CO-ASS     :  -MUHAMMAD FAISAL (E1F015020)
   -ERIZAN RISARMAN    (E1F016032)


LABORATORIUM ILMU TANAH
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018



No comments