LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI “PENGENALAN STASIUN DAN PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI”
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Klimatologi
pada dasarnya mempelajari peranan unsure-unsur cuaca/iklim baik skala global,
regional maupun local atau setempat dalam kegiatan pertanian. Dalam mempelajari
klimatologi terlebih dahulu harus memahami istilah cuaca- iklim dan
meteorologi- klimatologi. Batasan secara klasik menyatakan bahwa iklim adalah
keadaan rata-rata, ekstrim (maksimun dan minimum), frekuensi terjadinya nilai
tertentu dari unsur cuaca ataupun frekuensi dari tipe iklim. Iklim mengkaji dan
membahas tentang pola tingkah laku cuaca pada suatu tempat atau wilayah
berulang selama waktu periode waktu yang panjang. Sebagai suatu sistem, wilayah
iklim cakupannya sangat luas mulai dari skala planiter sampai pada skala lokal
atau setempat merupakan kisaran atmosfer secara bersambung. Kajiannya
menyangkut berbagai aspek proses pembentukan iklim (Sabaruddin, 2014).
Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu
tempat yang mengadakan pengamatan secara terus – menerus mengenai keadaan fisik
dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman
dan objek pertanian lainnya. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun
meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut –
turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan iklimnya,
batas – batas ekstrim dan juga pola siklusnya.
Peralatan yang digunakan dalam pengamatan
cuaca sangat banyak jumlah dan jenisnya. Peralatan – peralatan tersebut terdiri
atas alat pengukur curah hujan, pengukur kelembaban nisbi udara, pengukur suhu
udara, pengukur suhu, dan kelembaban nisbi udara, pengukur suhu tanah, pengukur
suhu air, pengukur panjang penyinaran matahari, pengukur kecepatan angin, dan pengukur evaporasi. Data anasir
cuaca dan tempat-tempat berlainan baru dapat dibandingkan melalui cara
pengukuran dan tingkat ketelitian sera ketepatan yang sama. Keseragaman yang
dibutuhkan untuk pertukaran data cuaca secara internasional adalah waktu
pengamatan, satuan anasir cuaca, ketelitian dan ketepatan alat, penentuan
letak.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
dari praktikum pengenalan
stasiun dan peralatan di stasiun klimatologi kali ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengenal
stasiun cuaca/iklim dan sistem peralatannya.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Klimatologi pada dasarnya mempelajari peranan unsure-unsur
cuaca/iklim baik skala global, regional maupun local atau setempat dalam
kegiatan pertanian. Dalam mempelajari klimatologi terlebih dahulu harus
memahami istilah cuaca- iklim dan meteorologi- klimatologi. Batasan secara klasik
menyatakan bahwa iklim adalah keadaan rata-rata, ekstrim (maksimun dan
minimum), frekuensi terjadinya nilai tertentu dari unsur cuaca ataupun
frekuensi dari tipe iklim. Iklim mengkaji dan membahas tentang pola tingkah
laku cuaca pada suatu tempat atau wilayah berulang selama waktu periode waktu
yang panjang. Sebagai suatu sistem, wilayah iklim cakupannya sangat luas mulai
dari skala planiter sampai pada skala lokal atau setempat merupakan kisaran
atmosfer secara bersambung. Kajiannya menyangkut berbagai aspek proses
pembentukan iklim (Sabaruddin, 2014).
Pengaruh iklim terhadap
tanaman dapat diamati baik bila letak stasiun dapat mewakili hubungan alamiah
antara iklim dengan tanah, air dan tanaman di suatu daerah pertanian yang.
Tempat yang mempunyai iklim berbeda-beda dalam jarak pendek karena faktor
lingkungan yang bersifat khusus seperti: rawa, bukit, danau, dan kota, sedapat
mungkin tidak dipilih untuk lokasi stasiun. Beberapa faktor lingkungan khusus
yang mempengaruhi perubahan iklim antara lain: Vegetasi, Tinggi tempat,
Distribusi darat-laut, Gunung, Perlakuan dan aktivitas manusia (Taufik, 2010).
Hasil yang
didapat setelah dilakukannya suatu pengamatan di stasiun cuaca atau stasiun
meteorologi yakni data-data mengenai iklim. Di indonesia, berdasarkan
ketersediaan data iklim yang ada di sistem database Balitklimat, hanya ada 166
dari 2.679 stasiun yang menangani data iklim. Umumnya hanya data curah hujan
dan suhu udara, sehingga walaupun metode Penman merupakan yang terbaik, metode
Blaney Criddle akan lebih banyak dipilih karena hanya memerlukan data suhu
udara yang relatif mudah didapatkan (Runtunuwu et.al., 2008).
Alat yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran adalah sunshine recorder type champbell-stokes.
Alat ini ditemukan pertama kali oleh John Francis Campbell pada tahun 1835 di
mana idenya adalah memasang bola kaca di mana nantinya akan berfungsi sebagai
lensa sehingga akan membakar kartu pencatat yang terbuat dari kertas (seperti
membakar kertas dengan menggunakan lup di bawah sinar matahari). Lamanya
penyinaran matahari dalam satu hari akan diketahui dari berapa banyak bagian
kartu pencatat yang terbakar (Aryanto, 2013).
Pertanian merupakan
budaya yang pertama kali dikembangkan manusia sebagai respon terhadap tantangan
kelangsungan hidup yang berangsur menjadi sukar karena semakin menipisnya
sumber pangan dialam bebas akibat laju pertambahan manusia. Pengelolahan
hamparan tanaman (pertanaman) memadukkan faktor-faktor produksi bahan organic
secara sinergi dengan tujuan meningkatkan produksi bahan organik secara optimal
baik kuantitatif maupun kualitatif, atau bertujuan untuk meningkatkan
penampilan tanaman menurut selera konsumen (tanaman ornament dan tanaman
bunga). Pengelolahan pertanaman meliputi kegiatan yang berkaitan dengan
efisiensi pemanfaatan radiasi matahari, komponen iklim makro dan
mikro lainnya, hara tanaman dan air tanah oleh tanaman (Nurmala, dkk.
2012).
Indonesia sebagai
negara beriklim tropis, dalam pembangunan seharusnya dapat memanfaatkan
keuntungan iklim tropis seperti energy matahari yang berlimpah, wilayah yang
sering hujan, dan tanah yang subur sehingga dapat ditumbuhi berbagai jenis
tanaman seperti yang diterapkan di negara tropis lain dalam pembangunan fisik
kota. Pertanian merupakan salah satu bidang pembangunan yang sangat dipengaruhi
oleh keadaan iklim. Kebudayaan-kebudayaan besar dari sejak zaman prasejarah
selalu tercatat kemampuannya dalam berinteraksi dan mengenal perilaku serta
nampak dalam alam sekitar mereka (Kurnia, 2010).
Unsur cuaca dan iklim
ialah radiasi matahari , temperatur udara, penguapan, kelembaban udara,
kewanan, presipitas. Dan beberapa unsur iklim lainnya yang kurang penting.
Unsur –unsur cuaca dan iklim ini tidak tetap pada setiap saat dan tempat,
selalu berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor fisis dialam yang disebut
faktor pengendali cuaca , faktor pengendali cuaca ini ada yang bersifat
permanen, dan ada yang bersifat sementara (Guslim, 2009).
Intensitas radiasi dalam arah tertentu didefinisikan sebagai daya yang
diradiasikan dari suatu antena
persatuan sudut solid. Intensitas
radiasi adalah parameter medan jauh dan
dapat diperoleh melalui perkalian rapat radiasi
dengan kuadrat jarak . intensitas radiasi juga berhubungan dengan medan medan elektrik jauh . dinyatakan dalam satuan
luas perwaktu dan lenglay , permenit atau watt perjam. Alat yang digunakan
untuk mengukur radiasi surya adalah solorimeter atau solorigraf (Trewartha,
2009).
Suhu udara adalah
kenaikan panas atau dinginya udara. Alat untuk mengukur suhu atau derajat panas
disebut termometer, biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala celcius (c),
reamur (R), dan fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi dipermukaan bumi adalah
daerah tropis (sekitar ekuator) dan semakin kekutub semakin dingin. Suhu udara
merupakan ukuran suhu energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul-molekul
suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut. Untuk memindahkan (transfer)
panas ke benda-benda lain atau menerima panas dari benda lain tersebut. dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan
panas tersebut adalah benda yang memiliku suhu lebih tinggi (Yani, 2009).
Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air, semakin
rendah suhu maka semakin sedikit air yang diserap akar, karna itulah penurunan
suhu tanah mendadak dapat menyebapkan kelayuan pada tanaman. Pengukuran suhu
tanah dalam klimatologi harus dihindari dari beberapa gangguan baik itu
gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan tersebut anatara lain: gangguan
radiasi matahari lansung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar, gangguan
tetesan air hujan, tiupan angin yang terlalu kuat, pengaruh lokal gradiet suhu
tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat (karunia,
2010).
Intensitas
radiasi matahari akan berkurang penyerapan dan memantulkan oleh atmosfer saat
sebelum mencapai permukaan bumi. Ozon di atmosfer menyerap radiasi dengan
panjang gelombang pendek (ultraviolet), sedangkan karbondioksida dan uap air
menyerap sebagai radiasi dengan gelombang lebih panjang (inframerah). Selain
pengurangan radiasi bumi langsung (sorotan) oleh penyerapan tersebut masih ada
radiasi yang di pancarkan oleh molekul-molekul gas, debu dan uap air dalam
atmosfer (Soegeng, 2008).
Kelembaban
udara pada ketinggian lebih dari dua meter dari permukaan meunjukan perbedaan
yang nyata antara siang dan malam hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi
tersebut. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi
matahari seama siang hari. Pada malam hari akan berlangsung proses kondensasi
atau pengembunan yang dimanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab
itu kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang
(Handoko, 2008).
Kelembaban
nisbi udara ialah nilai nisbah antara uap air yang terkandung dan daya kandung
maksimum uap air di udara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang dinyatakan
dalam persen. Kelembaban udara dalam pengamatan klimatologi dinyatakan sebagai
kelembaban nisbi atau RH (relative humidity) (Kusnadi 2010).
BAB
III
METODELOGI
3.1
Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan pada prkatikum pengenalan stasiun dan peralatan di stasiun klimatologi
adalah sebagai berikut :
Ø Campbell-Stokes
Ø Gun
Bellani
Ø Cup
Counter Anemometer
Ø Psikrometer
Sangkar
Ø Tangki
Penguapan
Ø Ombrometer
Tipe Observatorium
Ø Automatic
Rain Sampler
Ø Termograf
Bimetal
Ø Psikrometer
Assman
Ø Aktinograf
Bimetal
Ø Ombrometer
Tipe Hellman
Ø ThermometerTanah
Berumput dan Tanah gundul
Ø Psychometer
3.2
Langkah kerja
1. Stasiun klimatologi didatangi, ukururan stasiun
kemudian dilihat,penutupan tanah dan
tata letak alat-alat di dalam stasiun.
2. Lingkungan stasiun diperhatikan, bagaimana
keadaan bangunan, pohon dan penghalang lainnya. Berapa kira jaraknya ?
3. Setiap alat yang diperagakan diamati, baik yang
di dalam stasiu maupun yang terdapat
diluar stasiun.
4. Nama setiap alat
dicatat, apa sensornya bagaimana cara kerjanya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
4.2 Pembahasan
Setelah dilakukan praktikum acara satu yang berjudul
pengenalan stasiun dan peralatan stasiun di Stasiun Klimatologi kelas 1 Pulau
Baai maka dapat diketahui bahwa Ilmu Cuaca juga sangat penting untuk bidang
pertanian karena semua yang dilakukan di BMKG menyangkut dengan keadaan cuaca,
dimana pada proses pelaksanaan pertanian, iklim/cuaca sangat mempengaruhi hasil
dan produk pertanian, jika cuaca/iklim baik maka kemungkina besar produksi
pertanian juga akan baik. Berikut adalah alat-alat yang ada di stasiun klimatologi.
Campbell-Stokes digunakan untuk mengukur
durasi atau lamanya penyinaran matahari Cahaya matahari akan dipusatkan oleh
bola kaca kemudian membakar kertas pias, bekas kertas yang terbakar menunjukkan
lamanya penyinaran matahari. Campbell-Stokes terdiri dari: Kertas pias, Bola kristal, Besi penyangga,
Tiang peletakan. Satuan: Jam/Persentase (%). Pias ada 3 Pias lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb) Lurus (11 Sep – 10 Okt)(1
Maret – 10 April) Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst).
Gun Bellani untuk mengukur total radiasi
matahari selama satu hari sejak matahari terbit hinggal terbenam. Sewaktu
memasang alat di pagi hari,gun bellani dibalik sampe cairan yang ada di dalam
tabung buret tertampung semua di bola hitam, sehingga cairan dalam tabung buret
mendekati nol.
Cup Counter Anemometer untuk mengukur
laju atau arah angina. Bila tertiup angin, baling-baling anemometer akan
bergerak sesuai arah angin. Setelah bergerak, alat penghitung pada anemometer
akan bekerja dan menghitung kecepatan angin. Hasilnya kemudian dicatat dan
dicocokkan dengan skala Beaufort.
Psikrometer Sangkar untuk mengukur
kelembaban udara yang diletakkan dalam sangkar cuaca dan dilengkapi dengan
termometer bola basah dan bola kering. Psikrometer ini terdiri dari dua
termometer yang identik dan letaknya saling berdekatan. Termometer yang satu
tidak diapa-apakan, sedangkan termometer
yang satunya dibalut dengan kain tipis yang selalu basah Psikrometer ini
diletakkan di dalam sangkar Stevenson.
Tangki Penguapan untuk banyaknya
penguapan air dengan menghitung perubahan air saat awal dan setelah penguapan mengukur
perubahan ketinggian permukaan air awal dan setelah penguapan.
Ombrometer Tipe Observatorium untuk
mengukur banyaknya curah hujan secara manual dengan diukur menggunakan gelas ukur
yang masuk melalui corong mengukur banyaknya curah hujan yang disalurkan ke
bejana kemudian diukur menggunakan gelas dalam satuan millimeter.
Automatic Rain Sampler untuk menghitung
curah hujan secara otomatis. Menghitung jumlah curah hujan dalam satuan waktu
tertentu secara otomatis dengan bantuan baterai sebagai sumber tenaganya.
Termograf Bimetal untuk
mengukur suhu dan dapat merekam sendiri. Pada termograf bimetal inigerakan pena
perekam pada tromol mengikuti perubahan kelengkungan suatubilah atau spiral
bimetal, yang salah satu ujungnya diikat tetap pada kerangkatermograf.
Psikrometer Assman untuk mengukur
kelembaban nisbi udara di luar sangkar cuac. Mengukur kelembaban yang
menggunakan sistem pengaliran udara, dimana udara dari luar dialirkan ke dalam
tiap sensor termometer dengan menggunakan baling-baling yang digerakkan oleh
pegas.
Aktinograf Bimetal untuk mengukur
intensitas sinar matahari otomatis, yaitu dengan pergerakan otomatis pencatat
yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal.Pergerakan otomatis
pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal.
Ombrometer Tipe Hellman untuk mengukur
banyaknya curah hujan secara otomatis (mencatat sendiri) dengan pias yang
bergerak. Air hujan yang jatuh kedalam corong akan mengalir ke tabung, dimana
pada sumbunya melekat pena bertinta yang turut naik dan memberi bekas pada
pias.
Thermometer tanah berumput dan tanah
gundul, termometer tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur
suhu tanah pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat
disesuaikan dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman
50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer tanah
berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada kedalaman
5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan kedalaman
yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya
berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi
parafin, kemudiantabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong
tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan
dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian
dibaca.
Psychometer alat untuk Pengukur Suhu
Udara dan Kelembaban Udara Satuan : Suhu
Derajat Celci. Kelembaban dalam Persen ( %). Terdiri dari 4 buah thermometer.
1.
Thermometer Bola Kering (BK)
2.
Thermometer Bola Basah (BB)
3. Thermometer Maximum
4. Thermometer Minimum
5.
Piche Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan
Kelembaban Udara Satuan : Suhu Derajat
Celcius. Kelembaban dalam Persen ( %). Thermometer BK menunjukan suhu udar, thermometer
BB digunakan mencara kelembaban udara dengan bantuan Table, thermometer BB,
bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan kain muslin yang selalu
basah oleh air murni. Termometer tanah berumput dilengkapi dengan termometer
minimum rumput yang berfungsi untuk mengukur suhu minimum saat adanya embun di
pagi hari yaitu sekitar pukul 07.00 WIB. Sedangkan pada termometer lainnya
diukur pada pukul 07.55 WIB, 13.55 WIB dan 17.55 WIB.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun
Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah setelah dilakukannya praktikum pengenalan stasiun dan peralatan di
stasiun klimatologi praktikan dapat mengetahui tentang stasiun klimatologi dan
juga bisa mengenal alat serta fungsi dari masing-masing alat yang telah
dijelaskan oleh petugas stasiun klimatologi. Stasiun Klimatologi sangat penting
dalam kehidupan sehari hari manusia, sangat banyak aktivitas manusia yang
bergantung pada data klimatologi. Pentingnya pendirian Stasiun Klimatologi akan
berdampak pada kemajuan suatu negara, karena pengamatan Klimatologi dapat
dimanfaatkan untuk keberhasilan aktivitas keberhasilan, pelayaran, pertanian
pertambangan dan masih banyak sektor pekerjaan yang memberikan input besar pada
negara. Ada syarat syat yang harus dipenuhi untuk mendirikan Stasiun Klimatologi
diantaranya, ketinggian tempat, tidak ada penghalang dan yang mempengaruhi
kerja alat, mengetahui koordinat tempat serta ketinggian tempat suatu stasiun
diatas permukaan laut.
5.1 Saran
Alat
– alat klimatologi besar manfaatnya bagi pertanian, alangkah baiknya jika kita
sebagai mahasiswa dapat mempelajari alat-alat tersebut secara baik sehingga
dapat mempergunakannya untuk kepentingan pertanian.
DAFTAR
PUSTAKA
Aryanto, Anik 2013. Majalah Geodinamika. Stasiun Geofisika
Klas II Sanglah : Denpasar
Guslim.
2009. Agroklimatologi. USU press:
Medan
Handoko. 2008. Pengantar Unsur-Unsur
Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian Jurusan Geofisika dan Meteorologi.
FMIPA-IPB. Bogor.
Kurnia, Rendy. 2010. Identifikasi
Kenyamanan Termal Bangunan (Studi Kasus: Ruang Kuliah Kampus IPB Baranangsiang
dan Darmaga Bogor). Volume 24 (1) : 14- 22.
Nurmala,
dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Graha Pustaka: . Bandung
Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A.
Pramudia. 2008. Validasi model pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi
sistem database iklim nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.
Sabaruddin, Laode. 2014. Agroklimatologi
Aspek-aspek Klimatik untuk Sistem Budidaya Tanaman. Alfa
Beta : Bandung.
Soegeng,
R. 2008. Lonosfer. Penerbit Andi Offrest : Yogyakarta.
Taufik, Muhammad. 2010. Analisis Tren
Iklim dan Ketersediaan Air Tanah di Palembang, Sumatra Selatan: Volume
24 (1) : 42-49
Trewartha.
2009. Pengantar Iklim. UGM press :
Yogyakarta
LAMPIRAN
No
|
Nama dan Gambar Alat
|
Fungsi
|
Cara Kerja
|
1
|
Campbell-Stokes
|
Untuk mengukur durasi atau lamanya
penyinaran matahari
|
Cahaya
matahari akan dipusatkan oleh bola kaca kemudian membakar kertas pias, bekas
kertas yang terbakar menunjukkan lamanya penyinaran matahari
|
2
|
Gun
Bellani
|
Untuk
mengukur total radiasi matahari selama satu hari sejak matahari terbit
hinggal terbenam
|
Sewaktu memasang alat di pagi hari,gun
bellani dibalik sampe cairan yang ada di dalam tabung buret tertampung semua
di bola hitam, sehingga cairan dalam tabung buret mendekati nol.
|
3
|
Cup Counter
Anemometer
|
Untuk
mengukur laju atau arah angina
|
Bila
tertiup angin, baling-baling anemometer akan bergerak sesuai arah angin.
Setelah bergerak, alat penghitung pada anemometer akan bekerja dan menghitung
kecepatan angin. Hasilnya kemudian dicatat dan dicocokkan dengan skala
Beaufort
|
4
|
Psikrometer Sangkar
|
Untuk
mengukur kelembaban udara yang diletakkan dalam sangkar cuaca dan dilengkapi
dengan termometer bola basah dan bola kering
|
Psikrometer
ini terdiri dari dua termometer yang identik dan letaknya saling berdekatan.
Termometer yang satu tidak diapa-apakan,
sedangkan termometer yang satunya dibalut dengan kain tipis yang
selalu basah Psikrometer ini diletakkan di dalam sangkar Stevenson.
|
5
|
Tangki Penguapan
|
Untuk
banyaknya penguapan air dengan menghitung perubahan air saat awal dan setelah
penguapan
|
Mengukur
perubahan ketinggian permukaan air awal dan setelah penguapan
|
6
|
Ombrometer Tipe
Observatorium
|
Untuk
mengukur banyaknya curah hujan secara manual dengan diukur menggunakan gelas
ukur yang masuk melalui corong
|
Mengukur
banyaknya curah hujan yang disalurkan ke bejana kemudian diukur menggunakan
gelas dalam satuan millimeter.
|
7
|
Automatic Rain
Sampler
|
Untuk menghitung curah hujan secara
otomatis
|
Menghitung jumlah curah hujan dalam
satuan waktu tertentu secara otomatis dengan bantuan baterai sebagai sumber
tenaganya
|
8
|
Termograf Bimetal
|
Untuk
mengukur suhu dan dapat merekam sendiri
|
Pada
termograf bimetal inigerakan pena perekam pada tromol mengikuti perubahan
kelengkungan suatubilah atau spiral bimetal, yang salah satu ujungnya diikat
tetap pada kerangkatermograf
|
9
|
Psikrometer
Assman
|
Untuk
mengukur kelembaban nisbi udara di luar sangkar cuaca
|
Mengukur
kelembaban yang menggunakan sistem pengaliran udara, dimana udara dari luar
dialirkan ke dalam tiap sensor termometer dengan menggunakan baling-baling
yang digerakkan oleh pegas
|
10
|
Aktinograf
Bimetal
|
Untuk
mengukur intensitas sinar matahari otomatis, yaitu dengan pergerakan otomatis
pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng metal
|
Pergerakan
otomatis pencatat yang disebabkan perbedaan suhu udara antara 2 lempeng
metal.
|
11
|
Ombrometer
Tipe Hellman
|
Untuk
mengukur banyaknya curah hujan secara otomatis (mencatat sendiri) dengan pias
yang bergerak
|
Air
hujan yang jatuh kedalam corong akan mengalir ke tabung, dimana pada sumbunya
melekat pena bertinta yang turut naik dan memberi bekas pada pias.
|
12
|
ThermometerTanah
Berumput dan Tanah gundul
|
Termometer
tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada
kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan
kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm
bentuknya berbeda dengan kedalaman lain
|
Termometer
tanah berumput dan termometer tanah gundul umumnya mengukur suhu tanah pada
kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Jenis alat disesuaikan dengan
kedalaman yang akan diukur. Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm
bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas
yang berisi parafin, kemudian
tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca. |
13
|
Psychometer
|
Psychometer
Terdiri dari 4 buah thermometer.
Thermometer Bola Kering (BK),
Thermometer
Bola Basah (BB), Thermometer Maximum,Thermometer Minimum. Piche Evaporimeter Fungsi
alat Pengukur Suhu Udara dan
Kelembaban Udara Satuan : Suhu
Derajat Celci. Kelembaban dalam Persen ( %). Thermometer BK menunjukan suhu udara Thermometer BB digunakan mencara kelembaban udara dengan bantuan Table.
Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan Kain
muslin yang selalu basah oleh air murni.
|
kipas
angin yang terletak ditengah tabung yang berfungsi untuk menghisap udara dari
bawah melalui bola.
|
LAPORAN
PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
“PENGENALAN STASIUN DAN PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI”
AGROKLIMATOLOGI
“PENGENALAN STASIUN DAN PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI”
DI
SUSUN OLEH :
NAMA : BAROKAH FITRIANA
NPM : E1D017103
SHIFT : JUM’AT, 10.00-11.40 WIB
CO-ASS :
-MUHAMMAD FAISAL (E1F015020)
-ERIZAN RISARMAN (E1F016032)
LABORATORIUM
ILMU TANAH
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2018
Post a Comment