Header Ads

test

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI “PENGENALAN STASIUN DAN PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI”


LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
“PENGENALAN STASIUN DAN PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI”



OLEH :

NAMA                       : RISKI RAMADHONA
NPM                           : E1J012139
CO.ASS                      : 1. AGUSTINA MARYANI
                                      2. FITRI ANI ASTUTI
HARI/SHIFT : SENIN/1
KELOMPOK            : 2



LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
1.1.1. Stasiun Iklim dan Cuaca
Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus – menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut – turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan iklimnya, batas – batas ekstrim dan juga pola siklusnya.
Peralatan yang digunakan dalam pengamatan cuaca sangat banyak jumlah dan jenisnya. Peralatan – peralatan tersebut terdiri atas alat pengukur curah hujan, pengukur kelembaban udara, pengukur suhu udara, pengukur suhu tanah, pengukur hujan, pengukur panjang penyinaran matahari, pengukur kecepatan angin, dan pengukur evaporasi.
Seringnya terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian. Oleh sebab itu di adakannya praktikum agroklimatologi ini.
Stasiun Klimatologi/Meteorologi merupakan taman tempat yang mengukur unsur-unsur iklim/cuaca secara kontinyu. Ia merupakan lapangan datar berumput dengan luas sesuai dengan banyak dan macam alat yang ada di dalamnya.
Ada beberappa macam kelas stasiun dengan tingkat kelengkapan macam data unsur-unsur cuaca/iklim yang diamati. Macam macam stasiun tersebut adalah :
1.      Stasiun Klimatologi kelas I.
2.      Stasiun Klimatologi kelas II.
3.      Stasiun Klimatologi kelas III.
4.      Stasiun Meteorologi pertanian Khusus (SPMK).
5.      Stasiun Hujan.
Stasiun iklim/cuaca didirikan dengan tujuan antara lain agar ketepatan data yang diperoleh terjamin. Unsur-unsur yang diamati diharapkan enggambarkan keadaan umum iklim/cuaca setempat. Untuk itu, stasiun dibangun pada lokasi yang dapat mewakili keadaan sekitarnya secara luas dengan menghindari lokasi yang ektrim.
Agar kebenaran dan keterwakilan data terhadap sekitar dapat dipenuhi serta kemanan peralatan dapat terjamin, maka suatu stasiun harus memenuhi beberapa persyaratan. Syarat-syarat tersebut antara lain:
1.      Mewakili keadaan iklim seluas mungkin kawasan wilayah yang diinginkan.
2.      Stasiun dibuat pada sebidang lahan datar dengan ditanami rumput seragam setinggi 5 cm.
3.      Stasiun harus bebas dari penghalang. Jika ada penghalang, maka diharuskan tidak ada penghalang apapun yang membuat pengamatan data menjadi keliru.
4.      Untuk menghindari gangguan, stasiun diberi pagar cukup kokoh.
5.      Ukuran luas stasiun beragam, mulai dari 2m x 2m hingga ukuran 50m xs0 meter.
6.      Mengetahui koordinat (lintang dan bujur) dan tinggi dari muka laut (dpl) stasiun tersebut.
1.1.2. Peralatan penguku unsur cuaca
   1.1.2.1. Pengukur Radiasi surya
Seperti umumnya alat pengukur yang lain, alat pengukur radiasi surya berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi di bidang fisika atau kimia. Perkembangan daru teknologi sederhana sampai ke digital. Jadi ada bermacam macam alat ukur dari yang sedehana manual sampai rumit dan otomatis. Secara garis besar ada dua macam alat pengukur radiasi, yaitu pengukur lama penyinaran dan pengukur intensitas rasdiasi.
a)      Lama Penyinaran
Salah satu alat pengukur lama penyinaran surya yang paling populer adalah alat tipe Champbell Stokes. Alat ini terdiri daru dua bagian utama, yaitu bola kaca kristal dan kerangka besi penyangga. Bola kristal berfungsi sebagai lensa pengumpul cahaya, sedangkan kerangka besi selain untuk menyangga bola kaca juga berfungsi untuk menempatkan kertas pias. Alat ini biasanya diletakkan di atas dudukan bertiang setinggi 120 cm dari permukaan tanah.
b)      Intensitas Radiasi
Alat pengukur intensitas radiasi disebut solarimeter dan berperekam disebut solagrigraf. Ada beberapa macam solarimeter dan solarigraf yang cara kerjanya ditentukan oleh jenis sensor yan digunakan.

b.1. Solarimeter Gun Bellani
Solari meter ini ditemukan oleh pasangan Gun Bellani. Alat ini hampir seluruhnya terdiri dari kaca, kecuali bagian sensor berbentuk bola dilapisi warna hitam dan sejumlah air.
Radiasi surya yang mengenai alat diteruskan ke bagian sensor berbentuk bola dilapisi warna hitam. Panas yang terbentuk menguapkan air di dalam tabung kaca yang tertera mm.
b.2. Solarigraf
Biasa disebut dengan actinograf. Pengukur radiasi matahari dengan perekam data.
b.3. Solarimeter Tabung
Solarimeter tabung adalah solarimeter yang mempunya8i sensor panjang yang dilindungi oleh kaca.
1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenal stasiun cuaca/iklim serta sistem peralatan yang digunakan di stasiun tersebut.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stasiun meteorologi adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus-menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut – turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan iklimnya, batas – batas ekstrim dan juga pola siklusnya (Mabes, 2014).
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang panjang. Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek. Pengukuran dan pencatatan unsur iklim dan cuaca yang penting diamati oleh sebuah stasiun Klimatologi dan Meteorologi antara lain curah hujan yang terkait dengan jumlah dan intensitas hujan, evaporasi dari permukaan tanah dan tanaman, radiasi sinar matahari yaitu lama penyinaran dan intensitas penyinaran, kelembapan dan suhu baik pada udara maupun tanah dan tentang angin yaitu kecepatan serta arah angin. Karena pentingnya faktor iklim maka perlu dilakukan pengamatan iklim dengan benar,akurat,kontinyu dan terorganisir (Yogi, 2014).
Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Jumlah bahan bakar fosil yang semakin menipis meningkatkan pemanfaatan energi matahari oleh manusia. Dengan demikian, perubahan aktifitas matahari akan mempengaruhi kehidupan di bumi. Perubahan aktifitas matahari jangka panjang memegang peranan penting dalam perubahan iklim global. Ketika aktifitas matahari meningkat, maka jumlah energi yang dipancarkan ke bumi akan semakin besar. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya radiasi matahari yang sampai ke bumi (Winasis, 2011).
Perubahan iklim dapat diartikan sebagai perbedaan yang nyata secara statistik pada nilai rata-rata iklim maupun variabilitas yang terjadi secara luas pada periode waktu tertentu (IPCC, 2001 dalam Rusandi, 2014).
Taman tempat peralatan yang dipakai untuk mengukur unsur cuaca/iklim secara kontinyu disebut Stasiun Klimatologi. Taman ini merupakan lahan datar yang ditumbuhi rumput yang luasnya di atur sesuai banyak dan macam alat yang digunakan di stasiun tersebut (Muin, 2014).
Supaya kebenaran data dan keterwakilan data terhadap suatu wilayah ada syarat syarat taman alat yang harus terpenuhi antara lain:
1.      Iklimnya harus luas supaya bisa mewakili semua kawasan wilayah yang diinginkan.
2.      Lapangan tanah yang datar dan berumput dengan ketinggian rumput 5 cm.
3.      Sudut pandangan 45o diketahui koordinat (Lintang dan bujur) dan tingginya diatas permukaan laut, disekitar taman tidak boleh ada bangunan dan pohon tinggi, tidak boleh ada yang menghalangi peralatan dari variabel yang akan diukur, seperti hujan, cahaya, suhu dll.
4.      Taman alat sebaiknya dipagari, agar tidak ada gangguan dari binatang.
5.      Tempat taman alat sebaiknya dekat dengan lahan pertanian
6.      Ukuran luas stasiun 50m x 50 m dan sisesuaikan dengan banyak dan macam peralatan yang digunakan (Stasiun Klimatologi Banjar Baru, 2008).
Adapun alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer tipe Observatorium dan Ombrograf), Alat pengukur kelembaban relatif udara (Psikometer Assman, Psikometer Sangkar, Higrograf, Higrometer, Sling Psikometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer Maximum-Minimum Six Bellani), alat pengukur suhu air (Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Jordan, Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Permukaan Tanah, Termometer Selubung Kayu, Termometer Bengkok, Termometer Maksimum-Minimum tanah, Termometer Simons, Stick Termometer), alat pengukur intensitas penyinaran matahari (Aktinograf), alat pengukur evaporasi (Panci Evaporasi Kelas A, Piche Evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin (Cup Anemometer, Hand Anemometer, Biram Anemometer) (Prawirowardoyo, 1996 dalam Mabes, 2014).
Perbedaan utama di antara cuaca dan iklim terletak pada luasnya cakupan wilayah dan waktu. Cuaca cakupan wilayahnya lebih sempit serta waktunya lebih singkat, sedangkan iklim lebih luas dan untuk waktu yang relatif lama. Perbedaan lainnya terletak pada fokus ilmu yang mempelajarinya. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Adapun persamaannya terletak pada unsur-unsur yang terkandung di dalamnya yang meliputi suhu udara, tekanan udara, angin, kelembapan udara, dan hujan. Cuaca yaitu kombinasi dari berbagai kondisi atmosfer bumi yang secara terus-menerus berubah dan memengaruhi planet bumi. Adapun iklim adalah pola cuaca khas di suatu daerah dalam jangka waktu yang lama.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa unsur-unsur cuaca dan iklim memiliki kesamaan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Suhu Udara
Suhu udara yaitu temperatur udara yang ada di permukaan bumi. Setiap daerah di permukaan bumi biasanya akan memiliki suhu udara yang berbeda-beda, ada yang panas ada yang dingin. Perbedaan suhu udara di suatu daerah biasanya disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya penyinaran matahari dan sudut jatuh sinar matahari. Sinar matahari yang mencapai permukaan bumi akan menentukan suhu suatu wilayah, yang dampaknya membentuk pola iklim dan cuaca. Permukaan bumi yang melengkung mengakibatkan sinar matahari yang diterima oleh berbagai tempat di bumi berbeda-beda.
Di sepanjang garis ekuator (khatulistiwa) suhu cukup tinggi. Makin jauh dari khatulistiwa, sudut jatuh sinar matahari melebar sehingga suhu makin menurun. Ini terjadi karena sinar matahari harus berjalan melalui atmosfer yang jauh sehingga panasnya banyakterserap dalam perjalanan, dan juga energinya menyebar ke seluruh permukaan bumi sehingga efek panasnya berkurang. Karena letaknya yang paling jauh dari khatulistiwa, tidak mengherankan jika wilayah kutub merupakan tempat yang paling dingin di bumi (Talago, 2013).
Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah (Repository.usu.ac.id, 2013).
2. Tekanan Udara
Tekanan udara di suatu daerah berbeda-beda seperti halnya suhu di setiap daerah yang berbeda-beda. Daerah dengan tekanan udara yang tinggi cenderung menjadi panas, cuaca kering pada musim panas, dan cuaca dingin kering pada musim dingin. Wilayah bertekanan rendah cenderung berawan, mengalami hujan atau salju. Alat yang biasa digunakan untuk mengetahui tekanan udara disebut barometer.
3. Kelembapan Udara
Kelembapan udara yaitu tingkat kandungan air yang ada dalam udara. Setiap daerah biasanya memiliki tingkat kandungan udara yang berbeda-beda. Secara umum, kandungan udara dibedakan menjadi kelembapan udara relatif dan kelembapan udara mutlak.
Kelembapan udara relatif adalah jumlah kandungan uap air yang terkandung dalam satu meter kubik udara pada temperatur tertentu dibandingkan dengan jumlah uap air yang ditampung udara tersebut. Adapun kelembapan mutlak adalah perbandingan kandungan uap air dalam setiap unit berat udara. Alat yang biasa digunakan untuk mengetahui kelembapan udara adalah higrometer. 
4. Angin
Angin yaitu udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Udara bergerak dari daerah panas ke daerah dingin sehingga udara panas naik di khatulistiwa dan bergerak menuju daerah kutub. Udara dingin bergerak ke daerah sebaliknya. Jenis-jenis angin yang ada di Indonesia di antaranya sebagai berikut.
A.    Angin darat dan angin laut. Angin darat adalah angin yang bertiup dari daratan menuju laut. Adapun angin laut adalah angin yang bertiup dari laut menuju daratan. Pada siang hari, daratan lebih cepat panas daripada lautan. Ketika udara panas bergerak naik ke atas daratan, udara dingin berembus dari lautan ke daratan. Itulah yang disebut angin laut. Pada malam hari, aliran udara berubah arah sebab laut lebih lama menyimpan panas daripada daratan. Udara berembus dari darat ke laut. Itulah yang disebut angin darat.
B.     Angin gunung dan angin lembah. Angin lembah adalah angin yang bertiup dari daerah daratan ke lautan. Angin lembah ini terjadi pada pagi sampai sore hari. Adapun angin gunung adalah angin yang bertiup dari gunung ke arah lembah.
C.     Angin fohn. Adalah angin kering yang bergerak menuruni lereng pegunungan. Angin fohn yang ada di Indonesia antara lain: angin kumbang (Cirebon), angin gending (Pasuruan), angin brubu (Makasar), angin bahorok (Deli), dan angin wabrau (Biak).
5. Hujan
Hujan yaitu turunnya butiran-butiran air dari awan ke bumi. Secara sederhana, siklus hujan berasal dari penguapan air di permukaan bumi akibat penyinaran matahari. Kemudian, mengalami pengembunan membentuk butiran-butiran air yang berkumpul menjadi awan. Apabila kandungan butiran-butiran air di dalam awan sudah cukup berat, jatuhlah sebagai hujan. Menurut prosesnya hujan dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
A.    Hujan zenital atau konveksi yaitu hujan yang terjadi karena masa udara yang banyak mengandung uap air secara vertikal sehingga menyebabkan penurunan suhu sampai akhirnya terjadi pengembunan dan membentuk awan konveksi. Awan tersebut akhirnya jatuh sebagai hujan.
B.     Hujan orografis yaitu hujan yang terjadi karena masa udara yang mengandung uap air bergerak menaiki pegunungan. Kemudian, mengalami pengembunan yang akhirnya jatuh sebagai hujan.
C.     Hujan asam yaitu hujan yang airnya memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Hujan asam ini terjadi apabila dalam air hujan terlarut zat-zat buangan yang bertebaran di udara sehingga keasaman air hujan menjadi lebih besar daripada air hujan pada umumnya. Hujan asam ini biasanya berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan tanah, tumbuhan, dan bangunan.
D.    Hujan frontal yaitu hujan yang terjadi akibat pertemuan antara masa udara panas dan masa udara dingin. Masa udara panas yang kurang padat akan naik ke atas masa udara dingin yang lebih padat. Setelah pengalami pengembunan, kemudian membentuk awan yang akhirnya turun sebagai hujan (Talago, 2013).
Beberapa alat pengukur cuaca/iklim, antara lain termometer, barometer, hidrometer, anemometer, dan penakar hujan.Berikut ini penjelasan masing-masing Alat Pengukur Cuaca dan Iklim tersebut:
Termometer: Tipe paling sederhana dari termometer adalah termometer air raksa dalam kaca atau disebut termometer batang. Jika cuaca hangat, air raksa dalam tabung akan memuai dan sebaliknya jika cuaca dingin, air akan mengerut. Termometer air raksa hanya mencatat kondisi suhu maksimum dan suhu minimum. Termometer pencatat secara otomatis disebut termograf yang akan mencatat segala perubahan suhu. Agar dapat mengukur suhu tempat teduh yang sebenarnya, termometer pencatat diletakkan dalam kotak perlindungan yang dinamakan dengan Sangkar Stevenson.
Barometer: Barometer dibedakan menjadi dua macam, yaitu barometer air raksa dan barometer aneroid (altimeter). Barometer air raksa diciptakan oleh Torricelli pada tahun 1643. Barometer air raksa tidak mudah dibawa kemana-mana. Sedangkan, barometer aneroid (altimeter) mudah dibawa kemana-mana. Barometer aneroid dapat pula dimanfaatkan untuk mengukur ketinggian suatu tempat. Tekanan udara normal pada permukaan laut adalah 760 mm atau 1.013 millibar. Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama pada peta disebut isobar.
Higrometer: Alat untuk mengukur kelembapan udara nisbi disebut higrometer rambut. Rambut manusia memiliki sifat memanjang pada udara basah dan memendek pada udara kering. Seberkas rambut dipasang di dalam higrometer. Perubahan panjang pendek rambut akan menggerakkan jarum pada skala.
Anemometer: Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Alat ini dapat dilihat pada stasiun pangamatan cuaca atau di bandar udara. Anemometer ditempatkan di lapangan terbuka pada tiang yang tinggi. Pada alat ini terdapat beberapa mangkuk untuk menerima tiupan angin. Ketika angin bertiup, angin mengenai mangkuk tersebut sehingga mangkuk berputar. Putaran mangkuk dihubungkan dengan alat pencatat kecepatan. Kecepatan mangkuk berputar tergantung pada kecepatan angin bertiup. Anemometer modern dilengkapi dengan penunjuk arah angin yang dihubungkan dengan komputer. Alat perekam arah angin dan kecepatan angin secara otomatis mencatatnya di atas kertas grafik. Kecepatan angin dinyatakan dalam satuan meter/detik, km/jam, mil/jam.
Fluviograf: Alat untuk mengukur besarnya curah hujan disebut fluviograf. Alat ini ditempatkan pada lapangan terbuka agar air hujan yang jatuh tidak terhalang masuk ke dalam alat tersebut. Air hujan yang masuk ke dalam corong ditampung dalam ruang tertutup agar tidak menguap, kemudian diukur dengan menggunakan gelas ukuran sehingga dapat diketahui besarnya curah hujan. Tinggi rendahnya curah hujan dinyatakan dalam mm (Situs Pustaka Belajar, 2014).



BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1. Bahan dan Alat
1. Stasiun iklim.
2. Semua peralatan pengukur unsur cuaca/iklim yang ada di laboratorium dan stasiun.
3.2. Metode
3.2.1. Pengenalan Stasiun.
1. Mendatangi stasiun Klimatologi, kemudian melihat ukuran stasiun, penutupan tanah pada stasiun dan tata letak alat-alat di dalam stasiun.
2. Memperhatikan lingkungan stasiun, bagaimana keadaan bangunan, pohon dan penghalang lainnya. Berapa kira-kira jaraknya?
3.2.2. Pengenalan Alat.
1. mengamati setiap alat yang diperagakan, baik yang ada di dalam stasiun maupun yang terdapat di dalam laboratrium.
2. Mencatat setiap alat, apa sensornya dan bagaimana cara kerjanya.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Champel Stokes
Untuk mengukur lamanya penyinaran matahari.
Terdiri dari: Kertas pias, Bola kristal, Besi penyangga, Tiang peletakan. Satuan: Jam/Persentase (%). Pias ada 3 Pias lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)Lurus (11 Sep – 10 Okt)(1 Maret – 10 April) Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst).
Aktinograph
Alat pengukur/pencatat secara automatis Intensitas   Radiasi Matahari. Satuan K Cal/cm2 (Langley). Keterangan : Kertas pias diganti setiap hari.  Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung jumlah mkotak kecil. Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
Solar Radiation
Alat yang digunakan untuk mengukur radiasi matahari
Gun Bellani
Pencatat Intensitas Cahaya Matahari  Satuan  : Calori/Cm2 (Langley). Intensitas Cahaya Matahari = Selisih pembacaan skala dikalikan konstanta dibagi 21Cara kerja alat : Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat dibalik dan dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung  mendekati nol. Air dlm alat volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi shg air turun kebawah.
Sangkar meteorologi
Berfungsi sebagai tempat peletakan alat meterologi. Berventilasi, doble jalusi berguna untuk mengalirkan udara masuk-keluar. Di cat putih agar memantulkan cahaya (merupakan Konversi dari WMO)
Psychometer
Terdiri dari 4 buah thermometer
1.   Thermometer Bola Kering (BK)
2.     Thermometer Bola Basah (BB)
3.     Thermometer Maximum
4.     Thermometer Minimum
5.     Piche Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan       Kelembaban Udara  Satuan : Suhu Derajat Celci. Kelembaban dalam Persen ( %). Thermometer BK menunjukan suhu udara
Thermometer BB digunakan mencara kelembaban udara dengan bantuan Table. Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan Kain muslin yang selalu basah oleh air murni                  
Thermohymogrgaph
Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara (Nisbi). Satuan :  Derajat Calcius & Prosentase (%). Keterangan    :  Pias arian,  atau Mingguan. Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena  turun Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah Rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
Hight Volume Air Sampler
Pengukur  partikel kecil padat aerosol diudara   (debu, carbon dll).Satuan:  Mikrogram / m³. Keterangan   : DI dalam alat terdapat motorpenghisap & flow rate Pengukur kecepatan aliran udara masuk.
Udara dihisap oleh motor  penghisap melalui celah samping penutup. Banyaknya vol. udara dicatat oleh              flow rate. Di dalam alat ini dipasang filter   
untuk  menampung udara yang masuk. Pengoperasian 24 jam dalam 6 hari.
Ambang batas polusi ud. = 260 µgr/m³
Beta Atenuation
Alat yang digunakan untuk mengambil sampel partikel udara untuk mengukur debu.
Termometer Tanah Berumput
Pengukur  Suhu tanah Berumput. Satuan : Derajat Celcius. Keterangan kedalaman 0 cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.  Benda kuning pada thermometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang                                  Berfungsi agar ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak berubah.                                  Data suhu tanah ini digunakan dalam kegiatan pemupukan tanah.
Termometer Tanah Gundul
Pengukur  Suhu tanah Berumput. Satuan : Derajat Celcius. Keterangan kedalaman 0 cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.  Benda kuning pada thermometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang                                  Berfungsi agar ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak berubah.                                  Data suhu tanah ini digunakan dalam kegiatan pemupukan tanah.
Barometer Aneroid
Alat untuk mengukur takanan udara. Satuan Milibar (mb).  Tabung berisi air raksa. Dilengkapi thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam  ruangan.  Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tingggi bejana  satu  meter dari lantai.  Baca termometer yang menempel pada barometer kemudian stel nonius sehingga menyinggung permukaan air raksa, baca skala barometer.
Anemometer
Fungsi alat:  Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat.Satuan:  Arah Angin  ( 8 mata angin ). Kecepatan Angin : Knots.  ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam ). Keterangan:  Yang dimaksud arah angin yaitu  Arah dari mana angin berhembus.
PanciPenguapan/OpenPanEvaporimeter
Funsi alat         :  Pengukur  Penguapan air langsung. Satuan:  Milimeter (mm). Ukuran alat: Tinggi Alat 25,4 Cm, diameter alat 120.7 Cm. Keterangan            : Alat ini dilengkapi dengan                                    1.Thermometer air Six Bellani (Thermometer Apumg). 2. Cup Counter anemometer tinggi 0,5 meter.                                   3. Alat pengukur tinggi permukaan air (Hook Gauge).
Lysimeter
Digunakan untuk mengukur laju evapotranspirasi
Helman
Fungsi alat:  Pencatat Instensitas. Curahhujan / tingkat kelebatannya. Satuan: Milimeter ( mm ). Keterangan: Setiap hari pias diganti (pias Harian atau Pias Mingguan). Hujan dengan Instensitas lebat bentuk grafik terjal hujan dengan intensitas Ringan  bentuk grafik landai. Waktu terjadi dan berakhirnya hujan dapat diketahui.
Rain Water Sampler
Alat yang digunakan untuk mengambil sampel air hujan secara otomatis.
Ombrometer
Fungsi alat:  Pengukur Curah Hujan. Satuan :  Milimeter ( mm ). Keterangan: Curah hujan di ukur dengan gelas penakar setiap pagi Jam.  07.00 WS. Atau 1 milimeter hujan yang ditakar sama volumenya dengan 10 cc.
Typing Bucked
Alat yang digunakan untuk mengukur dan menakar air hujan.

4.2. Pembahasan
Setelah dilakukan praktikum acara satu yang berjudul pengenalan stasiun dan peralatan stasiun di Stasiun Klimatologi kelas 1 Pulau Baai maka dapat diketahui bahwa Ilmu Cuaca juga sangat penting untuk bidang pertanian karena semua yang dilakukan di BMKG menyangkut dengan keadaan cuaca, dimana pada proses pelaksanaan pertanian, iklim/cuaca sangat mempengaruhi hasil dan produk pertanian, jika cuaca/iklim baik maka kemungkina besar produksi pertanian juga akan baik.
Dalam stasiun klimatologi agar hasil pengamatan dapat dijadikan acuan untuk berbagai keperluan setidaknya Stasiun Klimatologi memiliki data Iklim selama 10 tahun terakhir, hal ini diperhitungkan agar kemungkinan pengamatan menjadi lebih pasti. Dalam melakukan pengamatan iklim/cuaca ada begitu banyak alat yang diperlukan dan digunakan, dari kelengkapan alat alat yang ada disuatu Stasiun Klimatologi maka Stasiun Klimatologi debeda-bedakan menjadi kelas-kelas tertentu. Stasiun klimatologi sendiri adalah suatu taman atau tempat yang digunakan utuk menempatkan peralatan klimatologi.
Didirikannya stasiun Klimatologi bertujuan agar ketepatan data yang diperoleh dapat terjamin. Untuk membangun Stasiun Klimatologi perlu diperhatikan yaitu menghindari dari tempatyang ekstrim. Beberapa unsur yang harus dipenuhi yaitu keadaan iklim, bentuk lahan, ketinggian tempat, tidak ada penghalang, tidak ada gangguan, dan harus diketahui koordinat tempat.
Pengertian umum agroklimatologi adalah Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu, klimatologi mempelajari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi. Jadi, ilmu agroklimatologi ini mengajarkan kepada praktikan untuk mengetahui seluk beluk atau prilaku cuaca supaya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang pertanian. Berikut saya ulas secara singkat tentang pengukuran intensitas cahaya matahari, suhu udara, suhu tanah, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin.
Intensitas radiasi matahari diartikan sebagai banyaknya atau jumlah energi dari cahaya matahari yang diterima bumi, pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu. Di bidang pertanian intensitas radiasi matahari biasanya diukur akumulasi harian intensitas radiasi matahari gelombang pendek yang jatuh pada suatu permukaan yang datar. Phyranograph dikenal sebagai alat untuk mengukur intensitas radiasi matahari. Untuk penempatan phyranograph diletakkan ditempat terbuka sehingga selama matahari berada diatas horizon bumi, sinarnya harus leluasa mencapai sensor. Kedudukan alat terutama sensor harus benar-benar datar.
Suhu (temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia. Satuan suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C). Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia ada beberapa jenis thermometer yaitu thermometer bola basah bola kering, thermometer maximum minimum, thermometer tanah dan thermograph. Thermometer bola basah bola kering  merupakan thermometer air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi (thermometer bola kering). Adapun thermometer bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus dengan kain basah agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi. Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Pada thermometer tanah Prinsipnya sama dengan thermometer air raksa yang lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola tempat air raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan.
Alat ukur yang ada di Stasiun Klimatologi ada yang bersifat manual dan ada pula yang otomatis dalam penggunaannya. Pengukuran lama penyinaran contoh alat yang digunakan Campbell Stokes, aktinograph digunakan untuk mengukur intensitas penyinaran matahari, sementara solar radiation berfungsi untuk mengukur radiasi matahari. Ada juga pengukur radiasi matahari yang disebut Gun Bellani yang dimasukkan kedalam tanah dengan penyangga sebuah pipa. Ketiga alat ini hampir sama pungsinya, dan cara kerjanya pun hampir sama, akan tetapi penggunaannya ada yang otomatis, dan ada yang manual, ketiga alat ini berfungsi sebangai pengukur pencahayaan matahari.
Sangkar meteorologi merupakan alat yang terbuat dari kayu yang dicat putih agar sangkar ini memantulkan cahaya bukan menyerap cahaya. Di dalam sangkar meteorologi terdapat 4 jenis termometer yang disebut psychometer, karena didalam sangkat meteorologi terdapat termometer sehingga sangkar tersebut dicat dengan warna putih sehingga data yang diperoleh lebih terjamin kejernihannya. Alat pengukur suhu yang lain ada Thermohymograph yang berfungsi untuk mengukur suhu udara, sementara alat pengukur suhu tanah ada termometer tanah, termometer ini diletakkan didalam tanah yang berumput dan ada juga yang ditanam ditanah yang gundul/tanpa rumput.
Untuk alat-alat yang berkaitan dengan hujan ada alat yang disebut Hellman yang berfungsi untuk mengukur curah hujan, selanjutnya ada Rain Water Sampler yang fungsinya untuk mengambil sampel air, Ombrometer juga digunakan untuk mengukur curah hujan, Hellman dan Ombrometerini hampir mirip, hanya saja tabung penampung air hujan kapasitas dan luas diameter tabungnya berbeda. Ada juga alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan dan berbeda dengan Hellman dan Ombrometer yaitu Typing Bucked.
Sementara itu untuk pengukuran evaporasi ada alat yang disebut Evaporimeter dan alat yang digunakan untuk menghitung laju evapotraspirasi disebut Lysimeter. Selain itu ada alat yang digunakan untuk mengambil sampel udara berdebu yang disebut Beta Atenuation.  Untuk mengetahui tekanah udara alatnya adalah barometer.
BAB V
KESIMPULAN
1.      Stasiun Klimatologi sangat penting dalam kehidupan sehari hari manusia, sangat banyak aktivitas manusia yang bergantung pada data klimatologi. Pentingnya pendirian Stasiun Klimatologi akan berdampak pada kemajuan suatu negara, karena pengamatan Klimatologi dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan aktivitas keberhasilan, pelayaran, pertanian pertambangan dan masih banyak sektor pekerjaan yang memberikan input besar pada negara. Ada syarat syat yang harus dipenuhi untuk mendirikan Stasiun Klimatologi diantaranya, ketinggian tempat, tidak ada penghalang dan yang mempengaruhi kerja alat, mengetahui koordinat tempat serta ketinggian tempat suatu stasiun diatas permukaan laut.
2.      Sistem peralatan yang ada di Stasiun Klimatologi ada yang otomatis dan ada yang manual, setiap alat memiliki cara tersendiri dalam penggunaannya, setiap jenis alat yang digunakan untuk mengukur variabel dalam pengukuran cuaca biasanya cara kerja atau sistem alatnya hampir sama. Untuk menggunakan alat Klimatologi harus dipelajari dengan baik semua peralatan dan bagian bagian dari suatu alat karena keahlian operator akan mempengaruhi data iklim/cuaca



DAFTAR PUSTAKA
Mabes, J. 2014. Laporan Agroklimatologi Alat-Alat Klimatologi. http://www.slideshare. net/joelmabes/laporan-agroklimatologi-alatalat-agroklimatologi. 17 Oktober 2014.
Muin, S.N. 2014. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Repository.usu.ac.id, 2013. Radiasi Matahari. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q= &esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0CEwQFjAI&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F41338%2F4%2FChapter%2520II.pdf&ei=r35CVNuSKaLamAXNk4CQCw&usg=AFQjCNGiWyHRAAFy7ZBb3mT69lHEtSMimQ&bvm=bv.77880786,bs.1,d.c2E. 17 Oktober 2014.
Situs Pustaka Belajar, 2014. Alat Pengukur Cuaca Dan Iklim.  http://www.zakapedia.com /2014/01/alat-pengukur-cuaca-dan-iklim.html. 17 Oktober 2014.
Winasis, E.K. Susatya, A. Pamungkas, R. Susanti, T. Setiawan, A. 2011. Pengukuran Radiasi Matahari Dengan Memanfaatkan Sensor Suhu Lm35. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sain UKSW. Universitas Kristen Satya Wacana (ed.), Jawa Tengah. Halaman 1.
Yogi, P. 2014. Laporan Pengamatan Alat-Alat BMKG. https://www.academia.edu/ 6989601/Laporan_Pengamatan_Alat-alat_BMKG. 17 Oktober 2014.


No comments