contoh tugas sosiologi makalah bencana pesisir
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Abrasi merupakan proses terjadinya pengikisan daratan
oleh gelombang sehingga menyebabkan hanyutnya substrat dan berkurangnya luas
daratan. Perubahan garis pantai sangat dipengaruhi oleh proses-proses yang
terjadi pada daerah sekitar pantai, dimana pantai selalu beradabtasi dengan
berbagai kondisi yang terjadi, Salah satu kawasan pesisir yang rentan terhadap
kerusakan lingkungan.
Pengikisan
yang demikian menyebabkan berkurangnya daerah pantai mulai dari yang paling dekat
dengan air laut karena menjadi sasaran pertama pengikisan. Jika dibiarkan,
abrasi akan terus menggerogoti bagian pantai sehingga air laut akan menggenangi
daerah-daerah yang dulunya dijadikan tempat bermain pasir ataupun pemukiman
penduduk dan wilayah pertokoan di pinggir pantai. Ini bukan isapan jempol
belaka sebab fenomena yang demikian sudah tampak di kawasan pantai Indramayu di
mana abrasi pantai telah mengeruk sedikitnya 40 kilometer kawasan pantai.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa Pengertian Abrasi?
2.
Apa Faktor Penyebab
Terjadinya Abrasi?
3.
Apa .Dampak Terjadinya Abrasi Di Pesisir?
C. Tujuan
Makalah
1. Menjelaskan Pengertian Abrasi.
2.
Menjelaskan Faktor
Penyebab Terjadinya Abrasi.
3.
Menjelaskan.Dampak Terjadinya Abrasi Di Pesisir.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ABRASI.
Abrasi adalah proses dimana
terjadi pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak. Abrasi atau kata lain biasa disebut erosi pantai.
Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan terganggunya keseimbangan alam
daerah dipantai tersebut. Dan meski Abrasi dapat disebabkan oleh gejala alami
tapi manusia lah yang dijadikan sebagai penyebab utama terjadinya abras.
Pengikisan
yang demikian menyebabkan berkurangnya daerah pantai mulai dari yang paling
dekat dengan air laut karena menjadi sasaran pertama pengikisan. Jika
dibiarkan, abrasi akan terus menggerogoti bagian pantai sehingga air laut akan
menggenangi daerah-daerah yang dulunya dijadikan tempat bermain pasir ataupun
pemukiman penduduk dan wilayah pertokoan di pinggir pantai. Ini bukan isapan
jempol belaka sebab fenomena yang demikian sudah tampak di kawasan pantai
Indramayu di mana abrasi pantai telah mengeruk sedikitnya 40 kilometer kawasan
pantai.
Proses
terjadi Abrasi yaitu pada saat angin yang bergerak dilaut menimbulkan arus
serta gelombang mengarah ke pantai, sehingga apabila proses ini berlangsung
lama akan mengikis pinggir pantai. Kekuatan gelombang terbesar dapat
terjadi pada waktu terjadi badai dan badai inilah yang mempercepat terjadi
proses pantai. Abrasi ini selain disebabkan faktor alam bisa juga disebabkan
karena faktor manusia, seperti contoh melakukan penambangan pasir, dikatakan
demikian karena penambangan pasir begitu penting terhadap abrasi suatu pantai
yang dapat menyebabkan terkurasnya pasir laut dan inilah sangat berpengaruh
terhadap arah dan kecepatan arus laut karena akan menghantam pantai.
Salah
satu tindakan manusia yang membuat terjadinya abrasi adalah melakukan kegiatan
pengambilan batu dan pasir di pesisir pantai untuk digunakan sebagai bahan
bangunan dan lain sebagainya. Selain itu penebangan pohon-pohon pada hutan
pantai atau hutan mangrove dapat memacu terjadi abrasi pantai yang lebih cepat.
B.
FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA ABRASI.
Abrasi
ini dapat terjadi kerena beberapa faktor antara lain, faktor alam, faktor
manusia. Fenomena-fenomena alam
yang menyebabkan abrasi di antaranya adalah pasang surut air laut, angin di
atas lautan yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang berkekuatan
merusak. Sebab-sebab yang demikian hampir tidak bisa dielakkan sebab laut
memiliki siklusnya sendiri dia mana pada suatu periode, angin bertiup amat
kencang dan menciptakan gelombang serta arus yang tidak kecil. Sementara
itu, faktor-faktor yang menyebabkan abrasi dari ulah manusia di antaranya
adalah ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atau yang umum
disebut global warming. Ketidakseimbangan ekosistem laut misalnya terjadi
akibat eksploitasi besar-besaran terhadap kekayaan laut mulai dari ikan,
terumbu karang dan lain sebagainya sehingga arus dan gelombang laut secara
besar-besaran mengarah ke daerah pantai dan berpotensi menyebabkan abrasi.
Faktor
lain yang menandai sekaligus menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem adalah penambangan
pasir. Penambangan pasir pantai yang terjadi besar-besaran dengan mengeruk
sebanyak mungkin pasir serta dalam intensitas yang juga tinggi dapat mengurangi
volume pasir di lautan bahkan mengurasnya sedikit demi sedikit. Abrasi pantai
diakibatkan oleh dua faktor utama yang disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu;
1.
Peningkatan permukaan air laut
yang diakibatkan oleh mencairnya es di daerah kutub sebagai akibat pemanasan
global.
2.
Hilangnya vegetasi mangrove
(hutan bakau) di pesisir pantai. Sebagaimana diketahui, mangrove yang ditanam
di pinggiran pantai, akar-akarnya mampu menahan ombak sehingga menghambat
terjadinya pengikisan pantai. Sayangnya hutan bakau ini banyak yang telah
dirusak oleh manusia.
C.
DAMPAK TERJADINYA ABRASI DI
PESISIR.
Ada banyak hal yang
menyebabkan terjadinya erosi pantai, diantaranya adalah :
1. Faktor alam.
Fenomena alam yang menyebabkan erosi pantai yakni pasang surut air laut dan
juga tiupan angin laut
yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang kuat.
2. Penurunan permukaan tanah.
Pengambilan air tanah yang berlebihan mengakibatkan turunnya permukaan tanah
sehingga daratan menjadi lebih rendah dari lautan. Hal ini tentu meningkatkan
resiko terjadinya banjir rob akibat meluapnya air laut ke daratan.
3. Kerusakan hutan mangrove.
Masyarakat pesisir pantai menebang hutan mangrove untuk dijadikan pertambakan.
Selain itu, kayu-kayu dari pohon mangrove juga dijual dan dijadikan pondasi
bangunan. Kegiatan tersebut sangat mengganggu regenerasi dan menghambat proses
suksesi hutan mangrove. Hal ini juga menyebabkan terjadi abrasi, dan hilangnya
beberapa ekosistem pulau.
4. Kerusakan akibat kegiatan
manusia. Aktivitas manusia yang
menjadi penyebab erosi pantai yaitu dalam bentuk penambangan pasir, pencemaran
sampah anorganik dan penambangan terumbu karang.
5.
Perubahan iklim global
atau yang sering disebut dengan pemanasan global. Meningkatnya suhu bumi
menyebabkan mencairnya es di kutub. Ketika es di kutub mencair secara
signifikan maka akan menyebabkan naiknya permukaan air laut sehingga akan
menggerus daratan yang rendah seperti pantai.
DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN.
a.
Penyusutan area pantai.
Menyempitnya daerah pantai adalah dampak
dari erosi pantai yang paling jelas terlihat. Ombak laut yang tidak bisa
diredam dan begitu keras menghantam daerah pantai membuat bebatuan dan tanah
terpisah dari daratan sehingga memunculkan genangan air. Arus laut yang biasa
digunakan nelayan untuk berangkat dan pulang melaut terlihat sangat
membahayakan. Gelombang ombak pantai yang biasanya memberi pemandangan dan
suasana indah di pinggir pantai kemudian menjadi mengerikan. Hal tersebut tentu
merugikan sektor pariwisata dan juga secara langsung membahayakan
keberlangsungan hidup penduduk di sekitar pantai yang memilik rumah atau ruang
usaha.
Penanaman hutan mangrove yang sebenarnya
ditujukan untuk menangkal dan mengurangi resiko erosi pantai juga berpotensi
gagal total jika abrasi pantai sudah tidak bisa ditanggulangi. Pada umumnya hal
ini terjadi saat ‘musim’ badai tiba, yakni saat keseimbangan ekosistem
pantai sudah benar-benar rusak ataupun
saat laut sudah kehilangan sebagian besar dari persediaan pasirnya. Jika hal
tersebut terjadi, maka diperlukan penanganan yang lebih intensif karena
keberadaan hutan mangrove masih cukup efektif untuk mengurangi resiko erosi
pantai.
c.
Hilangnya tempat berkumpul ikan perairan pantai.
Terkikisnya daerah pantai yang diawali
gelombang dan arus laut yang destruktif serta kegiatan penambangan terumbu
karang menyebabkan ikan perairan pantai
kehilangan habitatnya. Ketika kehilangan tempat hidupnya, ikan-ikan pantai akan
kebingungan mencari tempat berkumpul sebab mereka tidak bisa mendiami perairan
laut dalam karena adanya ancaman predator ataupun suhu yang tidak sesuai dan
gelombang air laut yang terlalu besar. Akibat terburuknya dari semua hal
tersebut adalah matinya ikan-ikan pantai sehingga merugikan nelayan yang
mendiami daerah pantai tersebut.
DAMPAK TERHADAP
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
Erosi pantai berdampak pada perubahan sosial ekonomi
masyarakat pesisir pantai. Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani
mulai beralih ke mata pencaharian lain. Air laut yang naik ke darat membuat air
tanah menjadi asin dan tidak dapat digunakan untuk bercocok tanam. Selain itu,
lahan pertanian yang tergenang oleh air laut tidak dapat digunakan untuk
bertani lagi sehingga banyak petani yang beralih profesi menjadi nelayan. Tak
sedikit pula petani yang beralih ke bidang pertambakan. Semakin luasnya daerah
yang terkena abrasi mengakibatkan tambak tidak dapat dipertahankan.
Tambak milik penduduk seringkali gagal panen karena terjangan gelombang ombak
yang besar. Kepala keluarga yang menghidupi keluarganya lewat tambak ikan
kemudian beralih menjadi buruh pabrik atau buruh bangunan. Bahkan banyak pula
yang akhirnya menganggur dan menggantungkan kehidupan ekonominya pada anggota
keluarga yang lain.
Tingginya kebutuhan hidup memunculkan mata pencaharian
baru di sektor perdagangan dan pengelolaan hutan mangrove. Perdagangan dapat
menunjang pariwisata bahari di daerah pesisir. Masyarakat membuka warung-
warung yang menjual makanan untuk wisatawan yang berlibur di pantai. Ada pula
yang menawarkan jasa penyewaan perahu yang dapat digunakan wisatawan untuk
berkeliling di sekitar hutan mangrove.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Abrasi adalah proses dimana
terjadi pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak. Abrasi atau kata lain biasa disebut erosi pantai.
Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan terganggunya keseimbangan alam daerah
dipantai tersebut. Dan meski Abrasi dapat disebabkan oleh gejala alami tapi
manusia lah yang dijadikan sebagai penyebab utama terjadinya abrasi.
Abrasi
ini dapat terjadi kerena beberapa faktor antara lain, faktor alam, faktor
manusia. Fenomena-fenomena alam
yang menyebabkan abrasi di antaranya adalah pasang surut air laut, angin di
atas lautan yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang berkekuatan
merusak. Sebab-sebab yang demikian hampir tidak bisa dielakkan sebab laut
memiliki siklusnya sendiri dia mana pada suatu periode, angin bertiup amat
kencang dan menciptakan gelombang serta arus yang tidak kecil. Sementara
itu, faktor-faktor yang menyebabkan abrasi dari ulah manusia di antaranya
adalah ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atau yang umum
disebut global warming.
B. SARAN
Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT
makalah
ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami
sampaikan dan tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami
selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan
kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.
ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami
sampaikan dan tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami
selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan
kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.
Post a Comment