laporan pratek lapangan mesin dan peralatan universitas bengkulu teknologi industri pertanian
KUMPULAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
MESIN
DAN PERALATAN
Disusun Oleh :
Nama : M.HASYBI IZZADIN
NPM
: E1G014027
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Hari
/ Jam : Selasa
/ 10.00 – 11.45 Wib.
Ko-Ass
: Irfan Wardoyo
Dosen : Ir. Meizul Zuky, MS.
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Praktek Lapangan
Mesin merupakan suatu alat
yang dapat merubah energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar menjadi tenaga gerak sehingga memungkinkan suatu alat bisa bergerak. Istilah mesin biasanya menunjuk ke
bagian yang bekerja bersama untuk melakukan suatu kerja. Saat ini mesin banyak
digunakan dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia, dengan kata lain
mesin merupakan alat
yang dapat melakukan atau membantu kegiatan
yang dilakukan oleh manusia sehingga pekerjaan yang biasanya membutuhkan tenaga
dan waktu yang lebih lama menjadi lebih cepat dan mudah dikerjakan dengan
menggunakan mesin.
Mesin yang
mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut motor bakar. Motor bakar ada dua macam yaitu motor pembakaran dalam dan motor pembakaran
luar. Contoh motor pembakaran luar adalah mesin uap, mesin turbin dan lain
sebagainya, sedangkan contoh motor pembakaran dalam adalah motor diesel, motor bensin dan lain sebagainya.
Sama
dengan halnya praktek dilapangan kita harus bisa menguasai situasi yang ada
dilapangan dan beadaptasi dengan cepat dalam menyerap apa yang dibicarakan
narasumber yang ada dilapangan. Memang pada zaman sekarang praktek langsung
dilapangan sangatlah penting agar mahasiswa lebih jauh lagi mengetahui
bagaimana dan apa yang sebenarnarnya
terjadi dilapangan bukan hanya mengandalkan teori semata.
B.
Tujuan
Pratikum
1. Pratikum
dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri
pertanian
2. Pratikum
dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam upaya
pencapaian tujuan industri pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Disk
mill merupakan alat yang memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang sama
seperti dengan stone mill. Keduanya sama-sama memiliki dua piringan yang
dipasangkan pada sebuah shaft. Terdapat dua macam disk mill yaitu (1) disk mill
yang bergerak pada satu roda dan roda lainnya stasioner dan (2) disk mill
dimana kedua rodanya bergerak. Pada keadaan pertama, satu piringan terpasang
permanen (stasioner) pada badan mesin. Sedangkan pada keadaan kedua, piringan
berputar bersamaan dalam arah putaran yang berlawanan satu dengan lainnya.
Bahan yang akan diproses dimasukkan melalui bagian atas alat (corong pemasukan)
yang mempunyai penampung bahan. Selama proses, bahan akan mengalami gesekan
diantara kedua piringan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan halus (AEL,
1976).
Disk
mill, mesin ini digunakan dalam pembuatan tepung dari bahan-bahan pertanian
seperti beras, kedelai, cabe kering, kopi, jagung dan juga bahan-bahan herbal
untuk pengobatan. Alat ini bekerja menggunakan dua mill yang mempunyai prinsip
crushing yang dilakukan oleh mill tersebut dengan satunya berputar dan mill
satuya statis. Mill yang berbentuk disk di dalam tabung ini memilki tonjolan
yang berfungsi sebagai crusher bahan-bahan yang ingin dikecilkan, dan bahan
tersebut akan melewati screen yang diberikan mengelilingi tabung tersebut. Mesin
ini menggunakan tenaga dari motor listrik yang dihubungkan dengan as roda dan
gear langsung pada mill yang bergerak. Screen pada mesin ini memiliki mesh yang
berukuran sekitar 60-100 mesh, yang artinya mesin ini memiliki hasil yang
berukuran lebih kecil daripada multi mill, meskipun kalau dilihat langsung pada
multi mill mesh yang diberikan dapat diganti sesuai keinginan. Perbedaan yang
terlihat jelas pada disk mill adalah mesin ini menghancurkan bahan-bahan yang
biasanya bersifat kering serta hanya dapat melakukan crushing. (Pujiyanto.2006)
Kelapa
sering dijuluki “pohon surga“ karena seluruh bagian tanaman bermanfaaat bagi
kehidupan manusia. Habitat paling dominan adalah wilayah pantai hingga
ketinggian 600 m dari permukaan laut. Oleh karenanya kelapa banyak tumbuh
sepanjang daerah pesisir dan daerah tropik (Setyamidjaja, 1991).
Di Indonesia, kelapa adalah salah
satu komoditi yang menyatu dan akrab dengan masyarakat Indonesia. Indonesia
sendiri merupakan negara peringkat pertama penghasil kelapa dengan kontribusi
27% dari seluruh kelapa dunia dan 33% dari total produksi anggota Asia and
Pacifik Coconut Community (APCC). Untuk itu Indonesia mempunyai potensi cukup
besar dalam peningkatan produk sampingan dari kelapa (Balai Besar Industri
Kimia, 1998).
Alat Pemeras Santan
Penggunaan minyak kelapa selain
digunakan sebagai pengolah bahan makanan sehari-hari juga digunakan sebagai
bahan baku industri non pangan, sehingga peluang usaha pada bidang ini sangat
menjanjikan. Namun proses produksi minyak kelapa di derah pedesaan di Indonesia
yang serupa kondisinya dengan desa-desa di kecamatan Musuk kabupaten Boyolali,
kabupaten Demak, dan kabupaten Sragen masih dilakukan dengan cara tradisional,
terutama dalam proses pemerasan kelapa parut menjadi santan kental, yaitu
diperas dengan tangan atau diinjak-injak dengan kaki pada bak khusus sambil
disirami dengan air secara perlahan, sehingga kapasitas yang dihasilkan hanya
7,2 kg/jam kelapa parut atau 3,6 liter/ jam santa kental (Sularso, 1999).
Bahan yang akan dicampur baik secara
horizontal ataupun vertikal. Ada dua jenis pencampuran,yaitu (1) pencampuran
sebagai proses terminal sehingga hasilnya merupakan suatu bahan jadiyang siap
pakai, dan (2) pencampuran merupakan proses pelengkap atau proses yang mempercepat
proses lainnya seperti pemanasan, pendinginan atau reaksi kimia Pada proses pencampuran
diharapkan tercapai suatu derajat keseragaman tertentu. Derajat keseragaman ini
berbeda-beda tergantung pada tujuan pencampuran yaitu keseragaman dalam
konsentrasi satu macam bahan atau lebih, keseragaman suhu, atau keseragaman
fisik tepung. Pencampuran ini dapat terjadi antara bahan solid-solid,
solid-liquid, solid-gas, liquid-liquid, liquid-gas, dan gas-gas (Handoko,
1992).
Mixer merupakan salah satu alat
pencampur dalam sistem emulsi sehingga menghasilkan suatu dispersi yang seragam
atau homogen. Terdapat dua jenis mixer yang berdasarkan jumlah propeler-nya
(turbin), yaitu mixer dengan satu propeller dan mixer dengan dua propiller.
Mixer dengan satu propeller adalah mixer yang biasanya digunakan untuk cairan
dengan viskositas rendah. Sedangkan mixer dengan dua propiller umumnya
diigunakan pada cairan dengan viskositas tinggi. Hal ini karena satu propeller
tidak mampu mensirkulasikan keseluruhan massa dari bahan pencampur (emulsi), selain
itu ketinggi emulsi bervariasi dari waktu ke waktu (Suryani, dkk., 2002).
Peralatan pencampur dapat dibagi atau
diklasifikasikan atas beberapa kategori, yaitu:
· Berdasarkan
jenis bahan yang dicampur yaitu alat pencampur liquid, alat pencampur padat,
dan alat pencampur pasta
· Berdasarkan
jenis agitator, yaitu double cone mixer, ribbon blender, planetary mixers,
dan propeller mixers
a. Ribbon Blender
Ribbon Blender merupakan salah satu alat pencampur
dalam sistem emulsi sehingga menghasilkan suatu dispersi/ adonan yang seragam atau
homogen. Sumber tenaga pada Ribbon
Blender berfungsi sebagai penggerak dalam proses
pengadukan. Tenaga dari motor penggerak untuk pengaduk ditransmisikan secara
langsung dengan menggunakan besi. Pengaduk itu sendiri memiliki fungsi untuk
mengalirkan bahan dalam alat pengaduk yang bergerak dan wadah yang diam.
Pengaduk juga berfungsi untuk mengaduk selama proses penampungan dan untuk
menghindari pengendapan. Proses pencampuran adonan dengan Ribbon Blender
bertujuan untuk memperoleh adonan yang elastis dan menghasilkan pengembangan gluten
yang diinginkan. Alat ini dapat dicoba dan digunakan pada batch yang konsisten
serta pencampurannya kontinue untuk bahan bubuk (tepung) dan granula. Gardner Ribbon
Mixers mudah dibersihkan sehingga mudah untuk digunakan kembali.(Kusdarini.1997)
Spesifikasi :
- Desain higienis
- Kapasitas antara 3.5 sampai 20.000 liter
- Dibuat berdasarkan permintaan konsumen
GAMBAR RIBBON BLENDER
Keuntungan :
· Waktu
pencampurannya cepat dan pemeliharaan alat mudah
· Bahan
dengan ukuran kecil dapat didispersikan secara homogen tanpa membutuhkan perlakuan
pencampuran terlebih dahulu.
Proses pemerasan tersebut dirasakan
kurang efisien oleh karena itu perlu perbaikan pemerasan secara mekanis, agar
kapasitas santan kental persatuan waktu dapat ditingkatkan dan pada akhirnya
berdampak pada pemanfaatan bahan baku (buah kelapa) yang ada menjadi optimal
sehingga diharapkan dapat mendorong perkembangan industri dalam bentuk komoditi
lain, seperti industri santan awet (santan instan), dan untuk meningkatkan
peranan buah kelapa sebagai sumber pendapatan daerah sehingga dapat menarik
para penanam modal sebagai bapak angkat ( Sularso, 1999 ).
Mekanisasi proses pemerasan tersebut
perlu dilakukan karena proses pemerasan kelapa parut yang dilakukan dengan cara
tradisional selain pemborosan waktu, tenaga, juga ditinjau dari segi kebersihan
tidak memenuhi standar kesehatan. Untuk memperbaiki proses pemerasan agar lebih
efisien, yang dapat meningkatkan kapasitas dan memenuhi standar kesehatan, maka
mesin pemeras kelapa parut dibuat dengan sistim ulir tekan (screw press) dan
tenaga penggerak motor listrik (Sukrisno, 1994 ).
Mesin pemeras tebu adalah alat manualuntuk
memeras tebu.Mesin pemeras tebu bisa dimodifikasi menggunakan motor bensin
ataupun solar (sudah tersedia tempat van belt). Dengan mesin pemeras tebu
manual ini, anda menjadi lebih mudah untuk memulai usaha sari tebu alami,
dengan modal kecil. Dengan mesin ini, anda bisa membuat minuman tebu dengan
aneka variasi sajian : es tebu, sari tebu hangat, dan lainnya (Mesin Raya,
2010).
Mesin peras tebu merupakan salah satu alat yang digunakan dalam
pembuatan bioetanol. Cocok bagi anda yang bergerak dibidang pembuatan bioetanol
berbahan alam tebu (Indotech,2012).
Mesin pemeras tebu memiliki struktur yang kompak
dan konformasi, operasi yang sederhana, mudah dibersihkan. Mesin Pemeras Tebu
baja stainless, perlindungan korosi, karat pelapisan hambatan, mengasuransikan
sanitasi. Mesin pemeras tebu menghemat listrik, kebisingan rendah, efisien
tinggi, dalam ukuran kecil, mudah bergerak. Mesin PemerasTebumemisahkan
ampas secara otomatis terpisah dari mesin anda akan mendapatkan jus secara
cepat dan bersih. Selain itu mesin pemeras tebu ini dapat menekan buah-buahan
dan sayuran segar lainnya. Adapun spesifikasinya mesin pemeras tebu
ialah sebagai berikut:
o Volt = 220-240 V
o Rotational Speed = 25 r/min
o Output = 280 kg/h
o Weight = 60 kg
o Freq = 50-60 Hz
o Dimension = 480 × 420 × 935 mm
o Penggerak : Mesin Motor Bensin 5,5 PK (Mesin Raya, 2010).
Alat pemeras tebu untuk diambil sarinya/airnyaterbuat dari stainlessteel
sehingga sangat hygienisbuatan china dengan standar iso maka kualitas jelas
terjamin,fabrikandapat digerakan dengan mesin bensin maupun elektro motor
maupun manualsari tebu yang dihasilkan banyak karena kerja /roll pemeras yg
didesain sangat presisi (Wati,2013).
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
3.2.1
Mesin
Pertama
A.
Nama
Alat
Alat
yang diamati pada praktek lapangan kali ini adalah mesin penggiling kopi (Disc Mill).
B.
Spesifikasi
Alat
Mesin Penepung Model FFC 23
· Kapasitas :
180 kg /jam (jagung), 80 kg / jam (kedelai)
· Rotational
speed : 5800 rpm
· Motor power
: 3 kw
· Dimensi :
800x500x1000 mm
· Berat (tidak
termasuk motor) : 65 kg
· Bahan bakar
yang digunakan :3,6 liter
· Jenis bahan
bakaryang digunakan : solar
C.
Fungsi
Alat
Mesin Disc Mill adalah salah satu
jenis mesin yang digunakan untuk pembuatan tepung. Mesin penepung ini memiliki
peran yang penting dalam pembuatan dan produksi tepung. Bahan makanan yang
dapat diaplikasikan atau diolah menggunakan mesin ini yaitu seperti beras,
kopi, kedelai, merica, jagung, bonggol jagung, bumbu-bumbu kering dan masih
banyak lagi bahan lainnya. Ada beberapa mungsi alat yang ada pada mesin Disc
Mill yaitu :
1.
Corong pemasukan, berfungsi untuk
memasukan bahan ke gear box.
2.
Katub, berfungsi untuk menyalurkan
bahan ke gear box.
3.
Gear box, berfungsi untuk proses
pengecilan ukuran.
4.
Kipas tetap dan kipas putar,
berfungsi untuk menghancurkan dan mengecilkan bahan.
5.
Saringan, berfungsi untuk menyaring bahan
yang sudah halus menuju ke corong keluaran.
6.
Pintu gear box, berfungsi untuk
menutup gear box.
7.
Pengunci, berfungsi untuk mengunci
pintu gear box.
8.
Corong pengeluran, berfungsi untuk
mengeluarkan bahan yang sudah halus.
9.
Dinamo,berfungsi untuk menyalurkan
energi yang berasal dari listrik menuju spanbel.
10.
Spanbel, berfungsi untuk
mengeluarkan energiatau sumber energi sehingga kipas putar pada gear box tidak
dapat berputar.
11.
Gear, berfungsi untukmemutarkan
spanbel.
D.
Prinsip
Dan Cara Kerja Alat
Prinsip
Kerja Disc Mill :
1.
Hidupkan terlebih
dahulu mesin, kemudian bahan dimasukan kedalaam corong pemasukan.
2.
Bahan yang sudah masuk
ke dalam corong pemasukan akan masuk kedalam gear box melalui katub.
3.
Bahan yang masuk
kedalam gear box, kemudian mengalami proses penggilingan atau penghalusan yang
dilakukan oleh kipas tetap dan kipas putar.
4.
Bahan yang sudah halus,
akan masuk kedalam saringan dan akan keluar melalui corong pengeluaran.
5.
Pada proses ini kerja
mesin dibantu atau digerakan dengan energi listrik yang disalurkan melalui
dinamo, menuju spanbel dan spanbel menggerakan gear box.
E.
Kapasitas
Kerja Alat
Kapasitas
alat ini adalah sekitar 80-180/jam.
Tetapi pada mesin Disc Mill yang kami
amati bahwa mesin tersebut digunakan untuk menggiling kopi/beras,mesin ini
beroperasi dalam satu kali penggilingan hanya 3kg. Dengan menggunakan bahan bakar solar dengan
kapasitas tanki 3,6 liter.
3.2.2
Mesin
Kedua
A.
Nama
Alat
Nama alat yang
kami amati yaitu alat pemeras kelapa.
B.
Spesifikasi
Alat
·
Tipe Mesin : PRS-M50
·
Listrik : 1500 watt, 220V
·
Dimensi : 82 x 48 x 96 Cm
C.
Fungsi
Alat
Fungsi
alat ini adalah untuk memeras kelapa yang sebelumnya masuk proses pemarutan
atau berfungsi memisahkan air dengan ampas kelapa.
D.
Prinsip
Dan Cara Kerja Alat
1.
Masukkan kelapa yang telah diparut
kedalam corong pemasukan.
2.
Beri sedikti gaya dorong kepada
kelapa agar kelapa masuk ke dalam gear boxs melalui katup.
3.
Kelapa masuk ke dalam gear boxs akan
terperas.
4.
Santan kelapa akan keluar melalui
outflate.
5.
Sedangkan ampas kelapa akan keluar
melalui output.
E.
Kapasitas
Kerja Alat
Kapasitaskerjadarimesinpemarut
kelapa tipe GHB P204 ini adalah mampu memarut kelapa sebanyak 50 kg/jam atau
dalam sehari bisa mencapai 1000 ton. Selain itu estimasi (umur alat) ini saat
ditanyakan kepada narasumber kurang lebih 10-20 tahun, dan harga alat ini
menurut narasumber sebesar Rp. 70.000.000,00.
3.2.3
Mesin
Ketiga
A.
Nama
Alat
Nama alat yang kami amati adalah
alat pengadon tepung terigu pada pengolahan kerupuk.
B.
Spesifikasi
Alat
·
Kapasitas
: 25 kg/ jam
·
Motor
: 3/4 Hp
·
Kerangka
: Besi
·
Bahan
: Stainless steel
·
Dimensi
: 100 x 65 x 100 cm
·
Transmisi
: Pulley – V-Belt
C.
Fungsi
Alat
Alat ini berfungsi untuk mencampur
adonan pembuat kerupuk yang mempunyai bahan baku utama yaitu tepung terigu
dengan bahan-bahan pelengkap lainnya seperti udang.
D.
Prinsip
Dan Cara Kerja Alat
1.
Masukan tepung terigu dan bahan
campuran lainnya seperti udang ke dalam corong pemasukan.
2.
Hidupkan mesin dengan cara
menghubungkan steker ke stop contact.
3.
Tunggu adonan sampai
merata/tercampur dengan bahan yang lain,kurang lebih 15 menit.
4.
Setelah tercampur rata adonan dapat
diambil/diangkat dari corong pemasukan
E.
Kapasitas
Kerja Alat
Kapasitaskerjadarimesinalat
pengadon tepung terigu pada pengolahan kerupuk ini adalah mampu
mengadon/mencampurkan tepung terigu dengan bahan yang lain sebanyak 25 kg/jam.
Selain itu estimasi (umur alat) ini saat ditanyakan kepada narasumber kurang
lebih 8 tahun, dan harga alat ini menurut narasumber sebesar Rp. 25.000.000,00.
3.2.4
Mesin
Keempat
A.
Nama
Alat
Nama alat yang kami
amati yaitu alat pemeras tebu dengan merk CARETON.
B.
Spesifikasi
Alat
·
Tipe : MFM-160
·
Dimensi : 50 cm x 36,5 cm x 39,5 cm
·
Berat : 40 kg
·
Kapasitas : 200-300 kg/jam
C.
Fungsi
Alat
FungsialatCARETON tipe
MFM-160 dengan mesin GX-120 yaitusebagaipemerastebu yang
bertujuanuntukmengambil sari tebu atau mengeluarkan air yang
terkandung dalam tebu.
D.
Prinsip
Dan Cara Kerja Alat
1.
Pencettombolsaklarmesin GX-120ketombol on.
2.
Tariktalipenghubungflywell
yang berfungsiuntukmenghidukanmesin yang akan dihubungkan ke karet ban
tebal yang akan memutarkan gear pengepres tebu.
3.
Aturbesarnya gas padamesinsampaimesinberoperasisecarastabil.
4.
Masukkantebukedalamlobangtempatpengepresan
yang telahdihubungkandenganmesinmenggunakankaret ban tebal.
5.
Biarkan tebu tergencit dan terpresssampaikeluarsarinya yang di tampung di wadahpenampungan yang memilik saringan
6.
Ulang isampai sari tebu sampai benar-benar habis dari batang tebu dan menyisakan ampasnya.
7.
Setelah sari tebu habis dari batangnya, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih dibutuhkan untuk memproses pengepressan tebu berikutnya.
8.
Buka kran penampung sari tebu, dan tuangkan sari tebu kedalam gelas yang telah berisi esbatu.
E.
Kapasitas
Kerja Alat
Kapasitas kerja dari mesin CARATON tipe MFM-160 dengan mesin GX-120 ini dapat bekerja bila dioperasikan terus tanpa berhenti maka, mesin ini dapat bekerja dengan kapasitas 200kg/jam. Namun, dari hasil pengamatan kami melalui wawancara dengan narasumber, kapasitas yang mereka kerjakan masih dalam skala kecil, hal ini terjadi karena disesuaikan dengan kebutuhan pembeli dari es sari tebu tersebut. Estimasi (umur alat) ini menurut
narasumber bisa mencapai 2-5 tahun bergantung kepada perawatannya. Dan harga
alat ini adalah Rp. 3.000.000,00
3.2
Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kami
lakukan pada saat praktek lapangan yang pertama kami mengamati mesin yang
bernama mesin penggiling kopi atau disc mill.Mesin disc
mill adalah salah satu jenis mesin yang digunakan untuk pembuatan tepung. Mesin
penepung ini memiliki peran yang penting dalam pembuatan dan produksi tepung.
Bahan makanan yang dapat diaplikasikan atau diolah menggunakan mesin ini yaitu
seperti beras, kopi, kedelai, merica, jagung, bonggol jagung, bumbu-bumbu
kering dan masih banyak lagi bahan lainnya. Spesifikasi
mesin ini yaitu berkapasitas 180 kg/jam (jagung), 80 kg /
jam (kedelai),rotational speed 5800 rpm, motor power 3 kw, berdimensi 800x500x1000 mm,
berat (tidak
termasuk motor) adalah 65 kg dan bahan bakar
yang digunakan 3,6 liter jenis bahan bakaryang digunakan solar. Ada beberapa Fungsi
dari mesin disc mill ini diantaranya corong pemasukan berfungsi untuk memasukan
bahan ke gear box, katub berfungsi untuk menyalurkan bahan ke gear box, gear
box berfungsi untuk proses pengecilan ukuran, kipas tetap dan kipas putar
berfungsi untuk menghancurkan dan mengecilkan bahan, saringan berfungsi untuk
menyaring bahan yang sudah halus menuju ke corong keluaran, pintu gear box
berfungsi untuk menutup gear box, pengunci berfungsi untuk mengunci pintu gear
box, corong pengeluran berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang sudah halus,
dinamo berfungsi untuk menyalurkan energi yang berasal dari listrik menuju
spanbel, spanbel berfungsi untuk mengeluarkan energiatau sumber energi sehingga
kipas putar pada gear box tidak dapat berputar, dan gear berfungsi
untukmemutarkan spanbel. Prinsip kerja mesin disc mill adalah mengidupkan
terlebih dahulu mesin kemudian bahan dimasukan kedalaam corong pemasukan, bahan
yang sudah masuk ke dalam corong pemasukan akan masuk kedalam gear box melalui
katub dan bahan yang masuk kedalam gear box,
kemudian mengalami proses penggilingan atau penghalusan yang dilakukan oleh
kipas tetap dan kipas putar, kemudian bahan yang sudah halus dimasuk kedalam
saringan dan dikeluar melalui corong pengeluaran, pada proses ini kerja mesin
dibantu atau digerakan dengan energi listrik yang disalurkan melalui dinamo,
menuju spanbel dan spanbel menggerakan gear box. Kapasitas mesin ini adalah
sekitar 80-180/jam, tetapi pada mesin
Disc Mill yang kami amati bahwa mesin tersebut digunakan untuk menggiling
kopi/beras,mesin ini beroperasi dalam satu kali penggilingan hanya 3kg, mesin
ini menggunakan bahan bakar solar dengan kapasitas tanki 3,6 liter.
Pada praktek lapangan yang kedua
mesin yang kami amati adalah mesin pemeras kelapa, mesin
ini berfungsi untuk memeras kelapa yang
sebelumnya masuk proses pemarutan atau berfungsi memisahkan air dengan ampas
kelapa. Spesifikasi mesin ini yaitu tipe mesin
ini adalah PRS-M50 dan menggunakan listrik
sebesar 1500 watt, 220V, dan berdimens 82
x 48 x 96 Cm. Prinsip kerja dari mesin ini adalah memasukkan kelapa yang telah
diparut kedalam corong pemasukan dan beri sedikit gaya dorong kepada kelapa
agar kelapa masuk ke dalam gear boxs melalui katup, kemudian kelapa dimasuk ke dalam gear boxs
akan terperas dan antan kelapa akan keluar melalui outflatesedangkan ampas
kelapa akan keluar melalui output. Kapasitaskerjadarimesinpemarut
kelapa tipe GHB P204 ini adalah mampu memarut kelapa sebanyak 50 kg/jam atau
dalam sehari bisa mencapai 1000 ton. Selain itu estimasi (umur alat) ini saat
ditanyakan kepada narasumber kurang lebih 10-20 tahun, dan harga alat ini
menurut narasumber sebesar Rp. 70.000.000,00.
Pada praktek lapangan yang ke tiga mesin yang kami
amati yaitu mesin pengadon tepung terigu pada pengolahan kerupuk, mesin ini
berfungsi untuk mencampur adonan pembuat kerupuk yang mempunyai bahan baku
utama yaitu tepung terigu dengan bahan-bahan pelengkap lainnya seperti udang.
Mesin ini berspesifikasi kapasitas mesin ini yaitu
sekitar 25 kg/ jam, menggunakan motor 3/4 Hp dan berkerangka besi, menggunakan bahan stainless steel dan berdimensi 100 x 65 x 100 cm, transmisi Pulley – V-Belt. Cara kerja dari mesin ini yaitu
memasukan tepung terigu dan bahan campuran lainnya seperti udang ke
dalam corong pemasukan kemudian dihidupkan mesin dengan cara menghubungkan
steker ke stop contact dantunggu adonan sampai merata atau tercampur dengan
bahan yang lain waktu pengadonan kurang lebih 15 menit, setelah tercampur rata
adonan dapat diambil atau diangkat dari corong pemasukan.Kapasitaskerjadarimesinalat pengadon tepung terigu pada
pengolahan kerupuk ini adalah mampu mengadon atau mencampurkan tepung terigu
dengan bahan yang lain sebanyak 25 kg/jam. Selain itu estimasi (umur alat) ini
saat ditanyakan kepada narasumber kurang lebih 8 tahun, dan harga alat ini
menurut narasumber sebesar Rp. 25.000.000,00.
Pada
praktek lapangan yang ke empat kami mengamati mesin pemeras tebu dengan merk CARETON. Spesifikasi mesin ini yaitu ber tipe MFM-160, berdimensi 50
cm x 36,5 cm x 39,5 cm, beratnya sekitar 40 kg dan berkapasitas 200-300 kg/jam. Fungsi dari alat CARETON tipe MFM-160 dengan mesin GX-120 yaitu sebagai yang bertujuan untukmengambil sari tebu atau mengeluarkan air yang
terkandung dalam tebu. Adapun cara kerja dari mesin ini yaitu pencet tombol saklar mesin GX-120 ketombol on kemudian tarik talipenghubung flywell yang berfungsi untuk menghidupka nmesin yang akan dihubungkan ke karet ban tebal yang akan
memutarkan gear pengepres tebu dan atur besarnya gas pada mesin sampai mesin beroperasi secara stabil, masukkan tebu kedalam lobang tempat pengepresan yang telah dihubungkan dengan mesin menggunakan karet ban tebal dan biarkan tebu tergencit dan terpres sampai kelua rsarinya yang di tampung di wadah penampungan yang memilik saringan, ulangi sampai sari tebu sampai benar-bena rhabis dari batang tebu dan menyisakan ampasnya, setelah sari tebu habis dari batangnya, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih dibutuhkan untuk memproses pengepressan tebu berikutnya,
buka kran penampung sari tebu, dan tuangkan sari tebu ke dalamgelas yang telah berisies batu. Kapasitas kerja dari mesin CARATON tipe MFM-160 dengan mesin GX-120 ini dapat bekerja bila dioperasikan terus tanpa berhenti maka, mesin ini dapat bekerja dengan kapasitas 200 kg/jam. Namun, darihasil pengamatan kami melalui wawancara dengan narasumber, kapasitas yang mereka kerjakan masih dalam skala kecil, hal ini terjad ikarena disesuaikan dengan kebutuhan pembeli dari es sari tebu tersebut. Estimasi (umur alat) ini menurut
narasumber bisa mencapai 2-5 tahun bergantung kepada perawatannya. Dan harga
alat ini adalah Rp. 3.000.000,00.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Mesin (machine) adalah alat mekanik atau elektrik
yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu
pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pemicu,
mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas
yang telah disetel. Mesin dalam bahasa Indonesia sering pula disebut dengan
sebutan pesawat, contoh pesawat telepon untuk tejemahan bahasa Inggris telephone
machine. Namun belakangan kata pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.
Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum
adanya catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau
pesawat sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas.
Istilah mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan
kerja. Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan,
mengubah arah gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak
atau energi ke bentuk lainnya.
Peralatan mekanis adalah semua jenis benda dan perlengkapan yang digerakkan
oleh manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, atau sumber energi
lainnya. Mekanisasi juga dapat didefinisikan sebagai semua penerapan ilmu
keteknikan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengontrol kegiatan produksi
pertanian. Tujuan pokok mekanisasi di bidang pertanian adalah: 1) meningkatkan
produktivitas pekerja; 2) merubah karakter pekerjaan pertanian, yaitu
membuatnya menjadi tidak berat dan menarik; dan 3) meningkatkan kuantitas dan
kualitas hasil pertanian.
Smith dan
Wilkes (1996) berpeendapat bahwa alat mekanis adalah alat yang dapat bergerak
dan mempunyai tenaga (manusia, hewan, motor bakar/listrik, angin, air, dan
sumber energi lain). Sedangkan operasi pertanian merupakan usaha manusia
mengubah karakteristik/posisi suatu objek. Misalnya, tanah: diolah lalu
ditanami; benih: dari gudang lalu disemai. Karakteristik objek pertanian
ditentukan oleh tipe aktivitas, besar aktivitas (luasan/berat/jumlah), waktu
(mulai-selesai), lamanya (jangka) waktu, hasil (kuantitas-kualitas), biaya,
beban kerja, pengaruh terhadap lingkungan, dan sebagainya.
Namun
demikian, ada sejumlah permasalahan yang berhubungan dengan alat dan mesin
pertanian (alsintan), antara lain: adanya mesin tipe baru, bagaimana mengubah
desain, bagaimana menguji komparatif/evaluasi, efisiensi dan efektivitas, studi
tentang tanah, desain model alsintan, faktor waktu dan gerak, gaya bagian gerak
(percepatan/ perlambatan), berat mesin dan keseimbangan, getaran dan kelelahan,
dan sebagainya.
5.2 Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum lapangan praktikan harus banyak bertanya dan aktif.
Agar praktikum yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
AEL.
1976. Schort-und Mischanlagen im Landwirtschaftlichen
Betried.
Arbeitsgemeinschaft
fur Electrizitatsanwendung in der
Landwirtschaft
e. V., Heft 7.
Indotech.
2012. Mesin Peras Tebu. http://www.mesin-industri.com/mesin-
Mesin Raya.
2010. Mesin Pemeras Tebu MPB-01.
Desember
2013.
Wati. 2013.
Mesin Pemeras Tebu.
Desember
2013.
Balai Besar
Industri Kimia. 1998. Alat Pengolah Sabut Kelapa. Jakarta (Di akses pada
tanggal 10 Desember 2012, pukul : 13.34 WIB).
Setyamidjaja,
Djoehana. 1991. Bertanam Kelapa : Budidaya dan Pengolahannya.Kanisius:
Yogyakarta (Di akses pada tanggal 10 Desember 2012, pukul : 13.34 WIB).
Sularso dan
Kiyokatsu. S. 1999. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan ke
II. PT. Pradya Paramita: Jakarta. .(Di akses pada tanggal 10 Desember
2012, pukul : 13.34 WIB).
Sukrisno,
Umar. 1994. Bagian-Bagian Merencana Mesin Cetakan ke 4. Erlangga:
Jakarta (Di akses pada tanggal 10 Desember 2012, pukul : 13.34 WIB).
Handoko,
Djarot. 1992. Perancangan dan Pengujian Performansi Prototipe Alat Pengaduk Dodol.Skripsi. FATETA, IPB, Bogor.
Kusdarini,
Endang. 1997. Kajian Kinerja Mesin Pengolah Kue Bawang. Skripsi. FATETA,
IPB,Bogor.
Suryani, A.,
Illah Sailah, dan Erliza Hambali. 2002. Teknologi Emulsi.Departemen
TeknologiIndustri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian.Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI MESIN YANG DI AMATI
1.
Mesin
Disc Mill
2.
Mesin
Pemeras Kelapa
3.
Mesin
Pengadon Tepung
Terigu Pada Pengolahan Kerupuk
4.
Mesin
Pemeras Tebu
Post a Comment