Header Ads

test

MERISTEM BAWANG

BAB I
PENDAHULUAN
SUMBER FOTO = WOSUDAUNIB.AC.ID

1. Latar belakang
Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbayak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap.
Pekerjaan kultur jaringan meliputi: persiapan media, isolasi bahan tanam (eksplan), sterilisasi eksplan, inokulasi eksplan, aklimatisasi dan usaha pemindahan tanaman hasil kultur jaringan ke lapang.
Kultur jaringan dapat dilakukan untuk memperoleh anakan dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat. Pada tamanan bawang putih bagian yang biasa dilakukan kultur jaringan yaitu pada bagian siung dimana didalam siung terdapat meristem. Meristem inilah yang biasanya dikultur dan diharapkan dapat diperoleh anakan yang banyak. Kultur meristem ini juga sering disebut dengan kultur cakram.

2. Tujuan
            Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pada mahasiswa agar dapat memperbanayak tanaman  melalui kultur meristem (pucuk) secara in vitro.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bawang putih (Allium sativum L.), termasuk tanaman rempah yang bernilai ekonomi tinggi karena memiliki beragam kegunaan. Tidak hanya di dapur, sebagai tanaman apotek hidup pun ia sanggup berkiprah. Allicin adalah komponen utama yang berperan memberi aroma bawang putih dan merupakan salah satu zat aktif yang di duga dapat membunuh kuman-kuman penyakit (bersifat anti bakteri). 
Kultur meristem sangat penting peranannya dalam bioteknologi tanaman. Manipulasi rasio auksin dan sitokinin di dalam media dapat mempermudah perkembangan tunas, akar atau embrio somatik yang dari mana sesudahnya akan menghasilkan suatu tanaman lengkap. Kultur kalus juga bisa digunakan untuk memulai suspensi sel, yang digunakan dalam bermacam-macam cara dalam pembelajaran transformasi tanaman. (Slater, et.al., 2003).
            Siung bawang putih yang kelihatannya utuh, tetapi sebenarnya di bagian dalam terdapat lubang kecil dari dasar sampai ke ujung siung. Di dalam lubang kecil ini, di dalam siung bagian bawah terdapat tunas-tunas vegetatif yang terdiri dari calon-calon tanaman baru. Calon daun yang paling luar nantinya tumbuh menembus ke luar siung melalui lubang kecil dalam siung. Kemudian, daun paling luar ini tidak tumbuh lagi setelah daun-daun di dalamnya sudah keluar (Wibowo, 1999).








BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan
Siung bawang putih, detergen, larutan pemutih pakaian, air steril, petridish steril, alat tanam steril, media MS + 1 ppm BAP.
3.2 Prosedur Kerja
  1. Membuang kulit pelndung luar siung bawang putih tanpa melukai siung
  2. Mencuci siung-siung dengan menggunakan deterjen dan bilas dengan air sampai bersih
  3. Merendam siung dengan bayclin 10% selama 10 menit
  4. Dalam Laminar Air Flow Cabinet, merendam siung dalam larutan alcohol 70% selama 10 detik, selanjutnya bilas siung dengan air steril. Emasukan siung ke dalam Petridis yang steril
  5. Dengan menggunakan alat-alat diseksi, potong siung dengan hati-hati untuk mengambil bagian cakram. Memastikan bahwa bagian meristem dan radikel tidak terbawa. Memotong cakram menjadi bagian yang kecil-kecil ± 1 mm.
  6. Menanam segera eksplan ke dalam media kultur yang telah disiapkan, dengan posisi menghadap keatas
  7. Memelihara dalam ruang kultur yang aseptic dan terkendali
  8. Mengamati pembentukan organ tanaman yang terjadi




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Perlakuan
Pengamatan
Minggu ke-


MS + 1 ppm BAP

Tinggi tanaman (cm)
1
2
3
4
0,5
0,9
1,4
1,8
Jumlah daun
Daun belum membuka sempurna
Jumlah akar
Belum tumbuh akar


Penanaman meristem bawang putih dari minggu pertama hingga sekarang tidak terjadi kontaminasi. Pada praktikum kultur bawang putih dari hasil pengamatan dapat dilihat pada pengamatan minggu pertama eksplan sudah menunjukan pertumbuhan dengan munculnya tunas. Kemudian pada pengamatan berikutnya dapat dilihat bahwa eksplan menunjukkan pertambahan tinggi tanaman.
Pada minggu beriktnya pertumbuhan eksplan semakin baik akan tetapi tetap belum terlihat munculnya akar. Dalam melakukan kultur bawang putih lebih disarankan menggunakan bagian meristem karena bagian tersebut terlindung oleh siung sehingga tingkat keberhasilan akan tinggi.
Dari pertumbuhan tanaman dapat dilihat bahwa kegiatan kultur cakram bawang putih yang telah dilakukansudah cukup baik.






BAB V
PENUTUP

Kesimpulan:
Kultur meristem pada tanaman bawang putih yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena eksplan dapat hidup dan tumbuh dengan baik tanpa terjadinya kontaminasi dan pada minggu ke-4 tinggi tanaman mencapai 1,8 cm.







No comments