contoh BAB III (3) METODOLOGI PENELITIAN pendekatan dan jenis penelitian serta data
|
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan
dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
lapangan. Maksud dari penelitian lapangan (field
research) yakni penelitian yang datanya penulis peroleh dari lapangan, baik
berupa data lisan maupun data tertulis (dokumen) atau dapat dikatakan studi terhadap realitas kehidupan social masyarakat secara langsung.[1] Pendekatan
dari penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Maksud kualitatif adalah
penelitian ini lebih bersifat untuk mengembangkan teori, dengan mengembangkan
analisis pada proses penyimpulan deduktif sertaanalisis terhadap dinamika
hubungan masalah yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.[2]
Penulis menggunakan penelitian lapangan
dan pendekatan kualitatif karena penulis bermaksud untuk mengetahui dan memahami
pelaksanaan bimbingan rohani Islam di LAPAS kelas II A Kota Bengkulu, dimana
dari sifat masalah lebih cocok diteliti dengan jenis penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif.
|
3.2
|
1. Waktu
Penelitian
Waktu pengumpulan data penelitian
dilakukan pada tanggal 10
November sampai dengan 10 Desember 2015.
2. Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian yang menjadi objek
peneliti adalah Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Kota Bengkulu. Lembaga ini peneliti ambil sebagai lokasi penelitian
karena belum tersedianya Lembaga Pemasyarakatan untuk narapidana anak di Kota Bengkulu,
selain itu Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kota Bengkulu adalah Lembaga Pemasyarakatan yang terbesar di Provinsi
Bengkulu, karena itu peneliti memilih Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota
Bengkulu sebagai lokasi penelitian ini.
3.3
Sumber
Data
Sumber data dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua jenis sumber data
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Sumber
Data Primer
Sumber data primer adalah sumber yang
dapat memberikan informasi secara langsung yang memiliki hubungan dengan
masalah pokok penelitian sebagai bahan informasi yang dicari.[3]
Data primer yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah dengan melakukan wawancara langsung Kepala LAPAS,
Petugas LAPAS pembina agama Islam LAPAS, dan narapidana Anak
di LAPAS Kelas II A Kota Bengkulu.
2.
|
Sumber
data sekunder
adalah sumber-sumber yang menjadi bahan penunjang dan melengkapi dalam
melakukan suatu analisis yang selanjutnya data ini disebut juga dengan tidak
langsung atau data tidak asli. Sumber data sekunder
dalam penelitian ini meliputi sumber-sumber yang dapat memberikan data
pendukung seperti buku, dokumentasi maupun arsip.[4]
3. Informan
Penelitian
Informan penelitian adalah
subjek penelitian yaitu yang menjadi sumber penelitian. Pemilihan informan
menurut Spradley yaitu subjek yang mudah untuk dimasuki dan tidak payah dalam melakukan penelitian, mudah memperoleh
izin. Informan yang dipilih yang dirasa mampu untuk memberikan banyak informasi, berkaitan dengan objek penelitian
dan diperkirakan akan memperlancar proses penelitian.[5]
Peneliti menentukan
informan menggunakan teknik purposive
sampling. purposive sampling
ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan atau penentuan sampel.[6] Adapun informan dalam penelitian ini adalah yang
memiliki pertimbangan sebagai berikut:
1)
|
2)
Narapidana
anak yang terlibat dalam pembinaan bimbingan rohani Islam yang berjumlah 5
orang. Ke 5 narapidana anak tersebut memiliki kriteria sebagai berikut:
a)
Narapidana anak yang berumur 15 – 18 tahun.
b)
Dapat berkomunikasi dengan baik.
c)
Memiliki masa tahanan ± 2 tahun.
d) Narapidana anak mengikuti kegiatan
bimbingan rohani Islam.
Petugas Lembaga Pemasyarakatan yang memberikan pembinaan mengenai
Bimbingan Rohani Islam sebagai informan penelitian merupakan suatu bentuk
penilaian, yaitu efektiv atau tidak efektivnya suatu kegitan bimbingan rohani
Islam yang sedang berangsung.
3.4 Alat Pengumpulan
Data
Proses pengumpulan data penelitian ini
menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1.
Observasi
|
2.
Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan
bertanya
jawab
langsung
kepada
responden. Ini
dimasudkan
untuk
mendapatkan
keterangan
atau
informasi
secara
lisan
dari
seorang
responden.[8] Dalam
menggunakan metode ini diharapkan wawancara yang dilakukan
terhadap
responden
dapat
diperoleh jawaban
secara langsung, jujur dan benar serta keterangan lengkap sehubungan dengan
obyek penelitian, sehingga dapat memperoleh informasi yang valid dikarenakan bertanya secara
langsung kepada informan.[9]Dalam wawancara penulis mengacu pada pedoman wawancara yang telah
disiapkan
terlebih
dahulu.
3.
|
Metode dokumentasi adalah metode dengan mencari
data mengenai hal-hal yang berupa dokumen resmi, arsip, ataupun catatan yang
berhubungan dengan informasi yang diperlukan untuk melengkapi data-data yang
diperlukan.[10]Dokumen
resmi yang dimaksud adalah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membantu
kelengkapan dan kebenaran data, salah satunya dokumen identitas narapidana
anak.
3.5 Teknik
Keabsahan Data
Teknik yang dipakai untuk
menguji keabsahan temuan penelitian yaitu teknik triangulasi. Triangulasi yaitu
teknik keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu dari luar data sebagai
pengecekan atau pembanding data. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengecek
kembali data-data yang sudah
terkumpul, agar tidak terjadi salah memasukkan data yang terkumpul. Adapun
teknik triagulasi yang peneliti gunakan adalah:[11]
1.
Triangulasi Sumber
Triangulasi dengan sumber adalah
membandingkan dan mengecek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dengan
beberapa sumber yang lain. Hal ini dilakukan
dengan cara, mengecek
kembali data yang diperoleh dari seorang informan dengan bertanya kepada
informan lain secara terus menerus sampai terjadi kejenuhan data yang artinya
tidak ditemukan data baru lagi.
2.
|
Triangulasi dengan metode dapat
dilakukan dengan dua strategi yaitu:
a. Pengecekan
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik
pengumpulan data. Misalnya, peneliti mengecek data atau informasi yang
diperoleh melalui metode wawancara, kemudian data tersebut dicek kembali dengan
menggunakan metode observasi atau dokumentasi, begitu juga sebaliknya.
b. Pengedekan
derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan teknik pengumpulan data yang
sama. Misalnya, peneliti mengecek data yang diperoleh melalui wawancara dengan
seorang informan. Kemudian data tersebut dicek pada informan yang bersangkutan
dengan menggunakan metode yang sama
yaitu wawancara pada waktu yang berbeda.
3.6 Teknik
Analisis Data
Setelah data dikumpulkan dengan lengkap,
tahap berikutnya adalah tahap analisis data. Pada tahap ini data akan
dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga diperoleh kebenaran-kebenaran yang dapat
dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, analisis
data dilakukan sejak awal penelitian dan dalam proses penelitian dilaksanakan.
Data kemudian diperoleh kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis.
Dimulai dari wawancara, observasi, mengedit, mengklarifikasi, mereduksi,
selanjutnya aktifitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman, sebagai berikut:[12]
1.
|
Data
yang diperoleh di lapangan jumlahnya
cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data
berarti : merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data bisa dibantu dengan alat
elektronik seperti : komputer, dengan memberikan kode pada aspek-aspek terentu.
Dengan reduksi, maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat
kategori, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak
penting dibuang.
2. Penyajian
Data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka langkah
berikutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data melibatkan langkah-langkah
mengorganisasikan data, yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan
(kelompok) data yang lain sehingga
seluruh data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu kesatuan karena
dalam penelitian kualitatif data biasanya beraneka ragam perspektif dan terasa
bertumpuk maka penyajian data (data display) pada umumnya diyakini
sangat membantu proses analisis. Dalam hubungan ini, data yang tersaji berupa kelompok-kelompok
atau gugusan-gugusan yang kemudian saling dikait-kaitkan sesuai dengan kerangka
teori yang digunakan.
3.
|
Pada komponen terakhir, yakni penarikan
dan pengujian kesimpulan, penelitian pada dasarnya mengimplementasikan prinsip
induktif dengan mempertimbangkan pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan
dari datadisplay yang telah dibuat. Ada kalanya kesimpulan telah
tergambar sejak awal, namun kesimpulan akhir tidak pernah dapat dirumuskan
secara memadai tanpa peneliti menyelesaikan analisis seluruh data yang ada.
Adapun metode analisis
data yang penulis gunakan adalah metode analisis data deskriptif kualitatif. Maksudnya adalah
proses analisis yang akan didasarkan pada kaidah deskriptif dan kualitatif.
Kaidah deskriptif adalah bahwasanya proses analisis dilakukan terhadap seluruh
data yang telah didapatkan dan diolah dan dikemudian hasil analisa tersebut
disajikan secara keseluruhan. Sedangkan kaidah kualitatif adalah bahwasanya
proses analisis tersebut ditujukan untuk mengembangkan perbandingan dengan tujuan untuk
menemukan kesenjangan
anatara
teori
dan
praktik yang berlaku
dilapangan. Maksudnya
adalah data-data lapangan akan dianalisa dengan membuat perbandingan antara
data
|
[1]
Sulaiman dan Holid, Pengantar
Metodologi Penelitan Dasar, (Surabaya: eLKAP, 2007),hlm.41.
[2]
Saifuddin Azwar, Metode
Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 5.
[3]Joko Subagyo, Metode
Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.87.
[4]Joko Subagyo, Metode
Penelitian Dalam Teori dan Praktek,( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.88.
[5] Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial
(Kuantitatif dan Kualitatif),
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm. 218-219.
[6] Sugiyono,
Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Kualitatif R & D) cetakan ke-&, (Bandung: Alpabeta, 2009), hlm. 218.
[7]Kartini Kartono, Pengantar
Metodologi Riset Sosial,(Bandung: Mandar Maju, 1996), hlm. 157.
[8]Hendri Tanjung & Abrista
Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,(Jakarta;
Gramata Publishing, 2010), hlm.83.
[9] Julia Brannen,Memadu Metode
Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005), hlm.42.
[10]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002), hlm.206.
[11] Lexy J Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung:
2002, Remaja Rosdakarya), hlm.330-331.
[12]Prawito, Penelitian Komunikasi
Kualitatif, (Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara, 2007), hlm.104.
Post a Comment