Header Ads

test

laporan praktikum biokimia

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Disusun oleh

Nama                          : M. Hasybi Izzadin
            Npm                            : E1G014049
Prodi                           : TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Kelompok                   : 7
Hari/Jam                    : Selasa 08.00-09.45
Tanggal                       : 10-11-2015
Co-ass                         : 1. Luvi Nofita
                                                   2. Nurul Kahasanah
DOSEN                       : Devi silsia, Dra., M.si
            Objek praktikum       : PEMISAHAN KASEIN DARI SUSUSAPI

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015



BAB I
PENDAHULUAN
     1.    Latar Belakang
Protein adalah bahan makanan yang sangat penting dalam menyusun komponen- komponen sel,terutama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup karena protein menyediakan amino yang penting untuk tubuh dan digunakan sebagai pondasi untuk pembentukan otot. Protein merupakan salah satu komponen utama yang ada dalam susu. Selain susu ,komponen utama lainnya yaitu air,lemak. Kadar protein yang terdapat dalam susu berkisar antara2,8 persen sampai4,0 persen. Protein yang terdapat dalam susu terdiri dari dua jenis, yakni kasein dan whey. Kedua proein susu ini sama-sama sumber amino esensial yang sempurna,tetapi mereka berbeda dalam satu aspek yang penting.  
Kasein adalah protein yang paling banyak tersedia di susu. Protein ini relatif tidak bisa larut,lambat dicerna dan cenderung membentuk struktur yang disebut misel yang meningkatkan kelarutannya di air. Sedangkan whey adalah protein yang cepat dicerna.Whey menyediakan hasil sintesa protein yang cepat karena Whey mengandung leusin dalam jumlah tinggi,yaitu asam amino yang potensial untuk menstimulasi sintesa protein, sementara kasein menyediakan pasokan protein yang berkesinambungan lama untuk pertumbuhan otot.Protein dalam susu terdiriatas 80% kasein dan 20% whey .Kasein termasuk jenis phospor protein,terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat dengan ikatan peptida. Kasein didalam susu merupakan partikel yang besar.Didalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat organik,melainkan mengandung zat-zat anorganik seperti kalsium,phosphor,dan magnesium.
Kasein adalah protein  yang khusus terdapat dalam susu.Dalam keadaan murni,kasein berwarnaputihsepertisalju,tidakberbaudantidakmempunyairasayangkhas.Kaseindapatdiendapkanolehasam,enzimrennetdanalkohol.Olehkarenaitukaseindalamsusudapatdikoagulasikanataudigumpalkanolehasamyangterbentukdidalamsususebagaiaktivitasdarimikrobia.


2.    Tujuan Pratikum
1.      Mengisolasi proein dari susu sapi.
2.      Menghitung rendemen kasein.




























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Susu terdiri dari tiga komponen utama yaitu air, lemak dan protein. Disamping itu susu adalah bahan makanan yang sempurna karena mengandung protein, lemak, karbohidrat (laktosa), vitamin, dan garam anorganik. Dalam susu terdapat fosfat baik sebagai protein maupun sebagai ion posfat  anoorganik. Kesegaran susu dapat ditandai dengan masih aktifnya enzim-enzim yang terdapat didalamnya, diantaranya amylase, lipase, peroksidase, katalase, dan sebagainya (Tim Dosen Biokimia, 2001).

Protein menyediakan amino yang penting untuk tubuh dan digunakan sebagai pondasi untuk pembentukan otot, tetapi tidak semua protein sama. Protein yang terbesar dalam susu adalah kasein dan whey. Kedua protein susu ini sama-sama sumber asam amino essensial yang sempurna, tetapi mereka berbeda dalam satu aspek yang penting, whey adalah protein yang cepat dicerna dan kasein adalah protein yang lambat dicerna.(Anna Pudjianti. 1999)

Kasein berasal dari bahasa latin yaitu Caseine yang berasal dari kata Caesus yaitu keju. Kasein adalah zat yang digunakan sebagai stabilisator emulsi air susu. Kasein merupakan proteida fosfor yang dijumpai dalam endapan koloida air susu. Kasein merupakan hasil pengolahan susu yang larut dalam larutan alkali dan asam pekat, mengendap dalam asam lemak serta tidak larut dalam air (Silalahi, Jansen.2006)

Kasein merupakan komponen protein terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar protein pada protein susu mencapai 80%. Kasein ini terdiri dari beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha caseindan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organic yang berlimpah dalam susu bersama lemak dan laktosa(Shiddieqy, 2004).

Kegunaan dari ammonium sulfat untuk perpisahan protein adalah untuk mempercepat dalam menghubungkan klasifikasi dari albumin dan globulin. Sodium sulfat lebih sesuai untuk memisahkan analitik dari plasma protein (Cantarow and Schepartz, 1963).



























BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


 


           Alat                                                                 Bahan




Gelas Kimia                                                    Aquades
Susu Sapi Segar
Penjepit Tabung                                              Asam asetat glasial
Hot Plate                                                         Etanol
Batang Pengaduk                                            Eter
Termometer                                                     Kertas saring
Timbangan
Corong
Timbangan
Pipet tetes                                                   


Pipet Tetes                                                   

3.2 Prosedur Kerja
A. Persiapan Kertas Saring
1.      Menyiapkan selembar kertas saring.
2.      Dipanaskan dalam oven pada temperatur 105 º C.
3.      Setelah kandungan air pada kertas habis, masukkan kertas saring tersebut di dalam desikator sampai mencapai suhu kamar
4.      Menimbang kertas saring dan mencatat hasilnya.
B. Pemisahan Kasein
1.      Memasukan susu sapi segar sebanyak 50 ml ke dalam gelas lalu dipanaskan denagn suhu 40º C.
2.      Menambahkan tetes demi tetes asam asetat glasial sambil diaduk sehingga semua kasein mengendap.
3.      Selanjutnya suspensi tersebut didinginkan pada suhu kamar. Dan lakukan penyaringan.
4.      Hasil endapan dicuci beberapa kali menggunakan aquades lalu menggunakan 30 ml etanol.
5.      Mencuci endapan menggunakan etanol-eter (1:1).
6.      Kemudian dicuci menggunakan eter.
7.      Lalu pindahkan endapan ke dalam kaca arloji dan biarkan eter menguap.
8.      Lakukan penimbangan kasein dan lakukan penghitungan rendemen dari kasein tersebut.
9.      Membandingkan hasil yang diperoleh dengan jumlah kasein secara teoritis yaitu 3,5 g/100 ml air susu sapi.





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
No
Uraian
Bobot (gr)
1
Bobot kertas saring mula-mula (a)
1,414 gr
2
Bobot kertas saring + kasein (b)
3,323 gr
3
Bobot kasein = (b) - (a) =   (c)
1,909 gr
4
Rendemen kasein = 2 (c) / 100 ml sampel
0,03 gr/ml


4.2 Pembahasan
            Pada saat pemisahan kasein dari susu sapi berdasarkan teori yang ada menyatakan bahwa akan didapat kasein sebanyak 3,5 gr per 100 ml susu yang disaring. Dan setelah dilakukan percobaan pemisahan kasein dari susu sapi segar didapatlah perbedaan data yaitu sebesar 0,03 gr / 100 ml susu segar. Perbedaan yang sangat jauh antara hasil yang diperoleh dari percobaan dengan teori yang ada disebabkan oleh beberapa kesalahan dalam pratikum itu sendiri. Antara lain, mungkin waktu yang digunakan untuk mengeringkan kertas saring masih kurang, volume susu yang digunakan berkurang disebabkan oleh berbagai hal, mungkin juga karena kurang banyak memasukkan asam asetat glasial sehingga masih ada kasein yang masih belum mengendap dll. Kesalahan-kesalahan diatas mungkin yang menyebakan kurang banyaknya kasein yang dihasilkan sehingga sangat jauh berbeda dengan hasil teori yang ada.
             






BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
1.      Protein sebagian besar mengandung kasein ketika diisolasi
2.      Rendemen kasein berdasarkan teori adalah 3,5 gr / 100 ml dan dari hasil percobaan sendiri adalah 0.03 gr / 100 ml.
5.2   Saran
            Corong yang digunakan untuk tempat wadah penyaringan kedepan hendaknya lebih seragam agar pratikum efektif terhadap waktu untuk semuanya.
           





















JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan prinsip pemisahan kasein?
·         Susu sapi segar dipanaskan lalu dicampur menggunakan asam asetar glasial agar kasein mengendap dan tersaring oleh kertas saring.
·         Setelah itu kasein berturut-turut dicuci menggunakan aquades, etanol, etanol-eter dan eter.
·         Lalu kasein diletakakan di atas kaca arloji untuk kemudian ditimbang.
2. Jelaskan tujuan pencucian kasein dengan etanol dan eter ?
·         Supaya lemak yang masih tertinggal di kasein dapat dikeluarkan atau dipisahkan dari kasein. Sehingga setelah dicuci yang didapat hanya kasein saja.
3. Faktor apakah yang mempengaruhi rendemen kasein?
·         Faktor kekeringan dari pada saringan
·         Ketepatan saat mencampur kasein dengan bahan-bahan seperti aquades, etanol, eter dll.


















DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Praktikum Biokimia. 2011. Petunjuk Praktikum Biokimia. P.MIPA : UNS Press
Anna, Pudjianti. 1999. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press
Silalahi, Jansen.2006.Makanan Fungsional.Kanisius: Jogjakarta
Shiddieqy, 2004.Biokimia Untuk Universitas.Jakarta : UI Prees
Anonim. 2010. Mengenal Susu dan Manfaatnya. Online (Http://Kumpulan info/sehat/artikelkesehatan.html). Diaksesnpada tanggal 20 Mei 2012 22:25 WIB 


No comments