laporan praktikum biokimia
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA
Disusun oleh
Nama :
M. Hasybi Izzadin
Npm :
E1G014049
Prodi :
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Kelompok : 7
Hari/Jam :
Selasa 08.00-09.45
Tanggal
: 10-11-2015
Co-ass
: 1. Luvi Nofita
2.
Nurul Kahasanah
DOSEN
: Devi silsia, Dra., M.si
Objek
praktikum : IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Karbohidrat
atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang tersusun hanya dari
atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3 golongan yaitu
Monosakarida, Olisakarida, dan Polisakarida. Jenis karbohidrat yang sangat
banyak maka diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat fisik dan kimia
karbohidrat, selain itu keragaman jenis karbohidrat memerlukan cara pengujian
yang berbeda.
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam,terutama sebagai penyusun
utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Senyawa karbohidrat merupakan senyawa
polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur C, H,
dan O dengan rumus empiris (CH2O)n.Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat disentesis
dari CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis yang terjadi di dalam klorofil.
Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan di dalam
akar, batang dan biji yang sebagian besar merupakan amilum atau selulosa
Monosakrida adalah karbohidrat
yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa,
heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai aldosa
atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimilki senyawa
tersebut.
Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana, dan dihidroksiasetan adalah
ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat diturunkan
dari gliseraldehida atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom karbon,
masing-masing membawa gugus hidroksil.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas
6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai
atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga
jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang
sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya
hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom
karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam
tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Kebanyakan
karbohidrat yang ditemukan di alam terapat sebagai polisakarida dengan berat
molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi
monosakarida, sedangkan yang lain berfungsi sebagai unsur struktural di dalam
dinding sel dan jaringan pengikat. Hidrolisis sempurna oleh asam atau oleh
enzim spesifik terhadap polisakarida menghasilkan monosakarida atau senyawa
turunannya. Polisakarida yang merupakan karbohidrat kompleks mempunyai sifat
kurang larut dalam air dingin. Pemanasan suspensi pati secara bertahap dapat
membentuk larutan koloid dan akhirnya menjadi pasta.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi
adanya karbohidrat dalam suatu bahan
2. Membedakan
antara monosakarida dan disakarida
3. Membuktikan
adanya polisakarida
4. Membuktikan
adanya gula pereduksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat
merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di
alam dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut,
maka senyawa ini pernah diduga sebagai ”hidrat dari karbon”, sehingga disebut
sebagai karbohidrat. Sejak tahun 1880 telah disadari bahwa gagasan ”hidrat dari
karbon” merupakan gagasan yang tidak benar. Hal ini karena ada beberapa senyawa
yang mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat. (Almatsier, 2010).
Terdapat tiga
golongan utama karbohidrat : monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida
(kata ”sakarida” diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti gula). Monosakarida
atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau
keton. Monosakarida yang paling banyak dialam adalah D-glukosa 6 karbon. Oligosakarida
(bahasa Yunani, ”oligos” yang berarti sedikit) terdiri dari rantai pendek unit
monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Kebanyakan
oligosakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit tidak terdapat secara bebas,
tetapi digabungkan sebagai rantai sampai polipeptida pada glikoprotein dan
proteoglikan. Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan
atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida, seperti selulosa,
mempunyai rantai kinear, sedangkan yang lain, seperti glikogen, mempunyai
rantai bercabang. Polisakarida yang paling banyak dijumpai pada dunia tanaman,
yaitu pati dan selulosa, terdiri dari unit berulang D-glukosa, teta[i
senyawa-senyawa ini berbeda dalam hal cara unit D-glukosa dikaitka datu dengan
yang lain (Lehninger, 1982).
Produk utama karbohidrat adalah
karbondioksida, hidrogen, metan, asam lemak rantai pendek yang mudah menguap.
Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan kandungan yang
terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang dilakukan untuk
menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah tes Molisch. Ketika ada beberapa
larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung
karbohidrat atau tidak, tes ini bisa dilakukan untuk menentukan adanya
kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin
yang berwarna ungu ketika direksikan dengan alphanaftol dan asam sulfat pekat.
Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi
yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian
dikombinasikan dengan alphanaftol untuk membentuk produk berwarna (Pratana,
2003).
Monosakrida
adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa,
pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai
aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimilki
senyawa tersebut. Gliseraldehid
adalah aldosa yang paling sederhana, dan dihidroksiasetan adalah ketosa yang
paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat diturunkan dari
gliseraldehida atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom karbon,
masing-masing membawa gugus hidroksil. (Murray dkk, 2009).
Disakarida
adalah produk kondensasi dua unit monosakarida. Ada empat jenis disakarida
yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa. Trehalosa tidak
begitu penting dalam ilmu gizi. Kedua monosakarida yang saling mengikat berupa
ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen. Ikatan glikosidik ini biasanya
terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa,
dengan melepaskan satu molekul. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya
terikat dalam bentuk alfa dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali
menjadi dua molekul monosakarida melalui hidrolisis. Glukosa terdapat pada
empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa (Santoso.2010)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan
Bahan
Alat Bahan
- Tabung reaksi -
Pereaksi Mollish
- Penjepit
tabung reaksi -
H2SO4 Pekat
- Rak tabung reaksi -
Larutan Iodium
- Pipet tetes -
Pereaksi Bennedict
- Sikat tabung
reaksi -
Pereaksi Millon
- Pengatur waktu -
Larutan uji ( Amilum, Sukrosa, Laktosa, Malktosa, Fruktosa, Glukosa, Arabinosa,sebanyak 1% )
-
3.2 Prosedur
Percobaan
A.
Uji
Mollish
1. Memasukkan
15 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
2. Menambahkan
3 tetes pereaksi Mollisch, dan mengaduk sampai homogen
3. Memiringkan
tabung reaksi, lalu mengalirkan dengan hati-hati 1ml h2s04 pekat melalui
dinding tabung agar tidak bercampur
B.
Uji
Iodium
1. Memasukkan
3 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi atau porselen tetes.
2. Menambahkan
2 tetes larutan iodium
3. Mengamati
warna spesifik yang terbentuk
C.
Uji
Bennedict
1. Memasukkan
5 tetes larutan tetes uji dan 15 tetes kedalam tabung reaksi
2. Mendidihkan
tabung tersebut selama 2 menit dengan api kecil atau 5 menit didalam penangas
air
3. Mendinginkan
secara perlahan
4. Memperhatikan
warna atau endapan yang terbentuk
BAB
IV
HASIL
dan PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Pengamatan
A.
Uji
Mollisch
Bahan
|
Hasil Uji Mollisch
|
Karbohidrat ( +/- )
|
Amilum
1%
|
Terbentuk
lapisan cincin berwarna ungu
|
( + )
|
Glikogen
1%
|
|
|
Dekstrin
1%
|
|
|
Sukrosa
1%
|
Terbentuk
lapisan cincin berwarna ungu
|
( + )
|
Laktosa
1%
|
Terbentuk
lapisan cincin berwarna ungu
|
( + )
|
Maltosa
1%
|
Terbentuk
lapisan cincin berwarna ungu
|
( + )
|
Galaktosa
1%
|
|
|
Fruktosa
1%
|
Terbentuk
lapisan cincin berwarna ungu
|
( + )
|
Glukosa
1%
|
Terbentuk
lapisan cincin berwarna ungu
|
( + )
|
Arabinosa
%
|
Terbentuk
lapisan cincin berwarna ungu
|
( + )
|
B.
Uji
Iodium
Bahan
|
Hasil Uji Iodium
|
Karbohidrat ( +/- )
|
Amilum 1%
|
Terbentuk lapisan
cincin berwarna ungu
|
( + )
|
Glikogen 1%
|
|
|
Dekstrin 1%
|
|
|
Sukrosa 1%
|
Berwarna kuning,tidak
berubah
|
( - )
|
Laktosa 1%
|
Berwarna kuning,tidak
berubah
|
( - )
|
Maltosa 1%
|
Berwarna kuning,tidak
berubah
|
( - )
|
Galaktosa 1%
|
|
|
Fruktosa 1%
|
Berwarna kuning,tidak
berubah
|
( - )
|
Glukosa 1%
|
Berwarna kuning,tidak
berubah
|
( - )
|
Arabinosa %
|
Berwarna kuning,tidak
berubah
|
( - )
|
C.
Uji
Bennedict
Bahan
|
Hasil Uji Bennedict
|
Karbohidrat ( +/- )
|
Amilum 1%
|
Berwarna biru
|
( + )
|
Glikogen 1%
|
|
|
Dekstrin 1%
|
|
|
Sukrosa 1%
|
Berwarna biru
|
( - )
|
Laktosa 1%
|
Berwarna biru
|
( - )
|
Maltosa 1%
|
Berwarna biru
|
( - )
|
Galaktosa 1%
|
|
|
Fruktosa 1%
|
Berwarna biru
kehijauan
|
( + )
|
Glukosa 1%
|
Berwarna biru
kehijauan
|
( + )
|
Arabinosa %
|
Berwarna biru
|
( - )
|
4.2
Pembahasan
Pada Uji Molisch bedarsarkan hasil pengamatan kami
bahwa bahan yang
mengandung karbohidrat yaitu Amilum, Sukrosa, Laktosa,
Maltosa, Fruktosa, Glukosa, Dan Arabinosa dikarenakan
terbentuk cincin bewarna ungu. Sedangkan untuk
Glikogen, Dekstrin, dan Galaktosa, kami tidak melakukan pengamatan dikarenakan
tidak tersedianya bahan.
Pada uji kedua yaitu Uji Iodium. pada uji ini yang
mengandung karbohidrat adalah amilum dimana terdapat lapisan
cincin berwarna ungu, kemudian
sukrosa laktosa, maltosa, fruktosa, glukosa dan arabinosa tidak mengalami
perubahan dan tetap berwarna kuning.
Selanjutnya pada uji ketiga yaitu uji benedict dimana
pada uji ini bertujuan untuk menentukan
gula reduksi pada setiap bahan yang di ujikan. Berdasarkan teori yang ada di
buku bahwa pada uji benedict, indicator terkandungnya gula reduksi adalah
dengan terbentuknya endapan bewarna biru kehijauan, kuning, atau merah
bata/orange, pada amilum, sukrosa, laktosa, maltosa
dan arabinosa tidak mengandung gula pereduksi, hasil uji hanya berwarna biru
saja. Sedangkan pada fruktosa dan glukosa menandakan adanya gula pereduksi
dengan terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pada uji molisch semua
sampel menunjukan hasil positif berarti sampel tersebut semuanya terdapat
karbohidrat. Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang
tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya. Disakarida tersusun oleh dua molekul monosakarida. Untuk menentukan adanya polisakarida digunakan uji molisch dan uji iodium
pada uji benedich tidak terdpat polisakarida dan untuk menentukan adanya gula
pereduksi harus terdapat gugus aldehid dan keton bebeas dalam molekulnya karena
larutan gula bereaksi positif dengan pereaksi fehling,pereaksi tollens maupun
benedict.
5.2 Saran
Sebaiknya
dalam praktikum peralatan dan bahan semuanya lengkap agar praktikan bisa
mengerti semua yang di praktikumkan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Lehninger, 1982. Biokimia
Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.EGC
Murray dkk, 2009. Penuntun
Praktikum Biokimia. Makassar. Laboratorium Terpadu Kesehatan Masyarakat
Regional Indonesia Timur. Universitas Hasanuddin
Pratana, 2003. Kimia
Dasar 2: Common Textbook. Malang: UM Press.
Santoso.2010. Dasar –
Dasar Biokimia. UI-Pres: Jakarta
Jawaban
:
1. Uji Molisch disebut uji yang bukan spesifik karena prinsip uji ini adalah pembentukan
furfural atau turunan-turunan dari karbohidrat. Sehingga karbohidrat tidak
secara langsung terdeteksi melainkan didehidrasi terlebih
dahulu
menjadi monosakarida. Tetapi hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa
larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat
2.
Pada
percobaan ini, hasil , yang menunjukkan negative
terhadap uji Benedict adalah Sukrosa dan amilum, karena sukrosa dan amilum
tidak mengandung gugus aldehida atau keton bebas, sehingga ketika direaksikan
dengan pereaksi benedict tidak terbentuk endapan merah bata.
3.
Jenis uji lain yang dapat digunakan untuk
membuktikan adanya gula reduksi adalah Uji fehling (A dan B)
Post a Comment