METABOLISME
Metabolisme dalam sel adalah reaksi
kimia yang terjadi di dalam sel. Metabolisme dapat merupakan peristiwa:
- Katabolisme
jika merupakan proses penguraian dan terjadi pembebasan energi yang
disebut reaksi eksergonik seperti Respirasi.
- Anabolisme jika
merupakan proses sintesis atau penyusunan dan terjadi penyimpanan energi,
disebut endergonik seperti Asimilasi.
Fotosintesis
Pada hakekatnya, semua
kehidupan di atas bumi ini tergantung langsung dari adanya proses asimilasi CO2 menjadi senyawa kimia organik dengan energi yang didapat dari
sinar matahari. Dalam proses ini energi sinar matahari (energi foton) ditangkap
dan diubah menjadi energi kimia dengan proses yang disebut fotosintesis. Proses
ini berlangsung didalam sel pada tumbuhan tinggi, tumbuhan pakis, lumut,
ganggang (ganggang hijau, biru, merah dan coklat) dan berbagai jasad renik
(protozoa golongan euglena, bakteri belerang ungu, dan bakteri belerang biru).
Energi matahari yang
ditangkap pada proses fotosintesis merupakan lebih dari 90% sumber energi yang
dipakai oleh manusia untuk pemanasan, cahaya dan tenaga.
Selaide no 12 dan 13
·
Keseluruhan proses fotosintesis
yang melibatkan berbagai macam enzim dituliskan dengan persamaan reksi:
- Dalam bakteri
berfotosintesis sebagai pengganti H2O dipakai zat pereduksi yang lebih kuat seperti H2, H2S, H2R (R adalh gugus organik ). Persamaan reaksinya adalah :
Proses fotosintesis pada tumbuhan tinggi dibagi dalam dua
tahap. Pada tahap pertama energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya
dan diubah menjadi bentuk energi kimia, ATP dan senyawa reduksi, NADPH. Proses
ini disebut reaksi terang. Atom hydrogen dari molekul H2O dipakai untuk mereduksi NADP menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan sebagai hasil samping reaksi fotosintesis. Reaksi
ini juga dirangkaikan dengan reaksi endergonik pembentukan ATP dari ADP + Pi.
Dengan demikian tahap reaksi terang dapat dituliskan dengan persamaan:
Dalam hal
ini pembentukan ATP dari ADP + Pi merupakan suatu mekanisme penyimpanan energi
matahari yang diserap kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia. Proses ini
disebut fotofosforilasi.
Tahap kedua disebut tahap reaksi gelap. Dalam hal ini senyawa kimia berenergi tinggi NADPH dan ATP yang dihasilkan dalam tahap pertama (reaksi gelap) dipakai untuk proses reaksi reduksi CO
Tahap kedua disebut tahap reaksi gelap. Dalam hal ini senyawa kimia berenergi tinggi NADPH dan ATP yang dihasilkan dalam tahap pertama (reaksi gelap) dipakai untuk proses reaksi reduksi CO
1. Tahap Reaksi Terang
Cahaya
Reaksi terang cahaya
dalam proses pebebasan energi matahari oleh klorofil dimana dilepaskan molekul
O2, terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama disebut fotosistem I mempunyai kemampuan
penyerapan energi matahari dengan panjang gelombang di sekitar 700nm dan tidak
melibatkan proses pelepasan O,. bagian kedua yang menyangkut penyerapan energi
matahari pada panjang gelombang di sekitar 680 nm, disebut fotosistem II, melibatkan
proses pembentukan O2 dan H2O.
Fotosistem I merupakan
suatu partikel yang disusun oleh sekitar 200 molekul klorofil-a, 50 klorofil-b,
50-200 pigmen karotenoid dan satu molekul penerima energi matahari yang disebut
protein P700. Energi matahari (foton) yang ditangkap oleh pigmen
pelengkap dipindahkan melelui beberapa molekul pigmen, disebut proses
perpindahan eksiton, yang akhirnya diterima oleh P700. Akibatnya P700
melepaskan elektron yang berenergi tinggi. Proses penangkapan foton dan
perpindahan eksiton di dalam fotosistem ini berlangsung dengan sangat cepat dan
di pengaruhi oleh suhu. Dengan mekanisme yang sama, proses penangkapan foton
dan pemindahan eksiton terjadi pula pada fotosistem II yaitu pada panjang
gelombang 680.
Partikel fotosistem I
dan II terdapat dalam membrane kantong tilakoid secara terpisah.
2. Pengangkutan Elektron
dan Fotofosforilasi
Fotosistem I dan II
merupakan komponen penyalur energi dalam rantai pengangkutan elektron
fotosintesis secara kontinyu, dari molekul air sebagai donor elektron ke NADP2 sebagai aseptor elektron.
Perbedaan antara
pengangkutan elektron dalam fotosintesis dan pengangkutan elektron pernafasan
adalah:
1.
Pada
yang pertama, elektron mengalir dari molekol H2O ke NADPH, sedangkan pada yang
kedua arah aliran elektron adalah dari NADPH ke H2O
2.
Pada
yang pertama terdapat dua system pigmen, fotosistem I dan II yang berperan
sebagai pendorong untuk mengalirkan elektron dengan bantuan energi matahari
dari H2O ke NADP2
3. Pada yang pertama dihasilkan O2 sedangkan pada yang ke dua
memerlukan O2
Persamaannya ialah kedua
rantai pengangkutan elektron tersebut menghasilkan energi ATP dan melibatkan
sederetan molekul pembawa elektron.
Pengangkutan elektron dalam
fotosintesis terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendek dari H2O ke fotosistem II, bagian dari fotosistem II ke fotosistem
I yang dirangkaikan dengan
pembentukan ATP dari ADP + Pi, dan bagian dari fotosistem I ke NADP2yang menghasilkan NADPH seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Hubungan energi dan pengengkutan elektron dalam
fotosintesis
Penyerapan foton oleh molekul pigmen fotosintesis I
menyebabkan tereksitasinya molekul tersebut, menghasilkan eksiton berenergi
tinggi yang kemudian ditangkap oleh molekul P 700. Akibatnya P 700 melepaskan
elektron dan memindahkannya ke molekul penerima elektron pertama P 430.
selanjutnya elektron dialirkan melalui deretan molekul pembawa elektron sampai
ke NADP+ menyebabkan
tereduksinya NADP+ menjadi NADP+. Dalam proses ini diperlukan dua elektron
untuk mereduksi satu molekul NADP+. Lepasnya satu elektron dari P700 mengakibatkan berubahnya
molekul ini menjadi bentuk teroksidasinya, P700+ yang kekurangan satu elektron. Dengan kata lain terjadinya
satu lubang elektron pada P700. Untuk mengisi lubang ini, satu elektron
dialirkan melalui sederetan molekul pembawa elektron, dari molekul P680 dalam
fotosistem II. Dalam hal ini pengaliran elektron hanya terjadi setelah terlebih
dulu terjadi penyinaran terhadap fotosistem II, yaitu tereksitasinya P680 yang
segera melepaskan elektron ke molekul penerima elektron pertamanya, C550. Ini
mengakibatkan teroksidasinya bentuk P680+. Kekurangan elektron pada P680+ dipenuhi dari reaksi oksidasi oksidasi molekul H2O menjadi O2. Proses pengangkutan elektron dari H2O ke NADP2 yang didorong oleh energi matahari ini disebut pengangkutan
non siklik (tak mendaur dalam elektron fotosintesis). Dalam hal ini satu
molekul H2O melepaskan dua
elektron yang diperlukan untuk mereduksi satu molekul NADP+ menajdi NADPH, dirangkaikan dengan pembentuka ATP dari ADP +
pi, disebut proses fotofosforilasi.
Persamaan
reaksinya adalah
Energi pada proses pengangkutan
elektron dalam fotosintesis dari H2O ke NADP+.
Elektron yang telah tereksitasi
di fotosistem II selanjutnya dialirkan ke fotosistem I melalui molekul penerima
elektron; sitokrom 559 (sitokrom b3= cyt. b3), plastoquinon (PQ), sitokrom 553 (sitokrom f = cyt.f),
plastosianin(PC) dan molekul P700di fotosistem I. pengankutan elektron dari PQ
ke cyt.f dirangkaikan dengan pembentukan ATP dari ADP+Pi. Sementara itu
elektron yang telah tereksitasi difotosistem I, dialirkan berturut-turut ke
molekul substrat feredoksin, feredoksin, feredoksin reduktase, dan akhirnya ke
NADP+ dimana molekul
ini tereduksi menjadi NADPH.
Dalam keadaan tertentu, elektron yang tereksitasi di
fotosistem I tidak dialirkan ke NADP+, tetapi kembali ke P700 melalui molekul penerima elektron
lainnya, sitokrom 564 (cyt.b6) yang selanjutnya melalui cyt. b3 dialirkan ke P700 di
fotosistem I. mekanisme pengangkutan elektron ini disebut pengangkutan
elektron mendaur dalam fotosintesis, sedangkan pengangkutan elektron dari H2O ke NADP+ melalui fotosistem I dan fotosistem II, disebut pengangkutan
elektron tak mendaur dalam fotosintesis.
3. Tahap Reaksi Gelap Cahaya: Daur Calvin
Dalam tahap reaksi gelap cahaya ini, energi yang dihasilkan
(NADPH dan ATP) dalam tahap reaksi terang cahaya selanjutnya dipakai dalam
reaksi sintesis glukosa dari CO2, untuk kemudian dipakai dalam reaksi pembentukan senyawa
pati, selulosa, dan polisakarida lainnya sebagai hasil akhir proses
fotosintesis dalam tumbuhan.
Jalur metabolisme reaksi pembentukan glukosa dari CO2 ini merupakan suatu jalur metabolisme mendaur yang pertama
kali diusulkan oleh M.Calvin, disebut daur Calvin. Dalam tahap reaksi
pertamanya 6 molekul CO2 dari udara bereaksi dengan 6 molekul ribulosa 1,5-difosfat,
dikatalis oleh enzim ribulosa difosfat karboksilase, menghasilkan 2 molekul
3-fosfogliserat melalui pembentukan senyawa antara, 2-karboksi 3-ketoribitol
1,5-difosfat.
Pada
tahap reaksi kedua, 12 molekul 3-fosfogliserat diubah menjadi 12 molekul
gliseral dehida 3-fosfat melalui pembentukan 1,3-difosfogliserat, dikatalis
oleh enzim fosfogliserat kinase dan gliseraldehidafosfat dehidrogenase, serta
menggunakan 12 ATP dan 12 NADPH.
Tahap
reaksi ketiga , 12 gliseraldehida 3-P diubah menjadi 3 molekul fruktosa 6-P
dengan melalui pembentukan senyawa dihidroksi aseton fosfat dan fruktosa 1,6
difosfat.
Gambar 4. Daur Calvin:
Jalur mendaur metabolisme penambatan CO
Reaksi tahap gelap cahaya
pada proses fotosintesis.
Gambar 4. diatas menunjukkan ringkasan keseluruhan jalur
metabolisme daur Calvin. Dalam daur ini yang sangat menonjol adalah tahap
reaksi penambatan CO2, reaksi yang menggunakan energi NADPH dan ATP dan reaksi
yang menghasilkan glukosa sebagai hasil akhir.
Dalam reaksi penambatan CO2, ternyata dibutuhkan
tiga molekul ATP dan dua molekul NADPH untukm mereduksi satu molekul CO2. Energi matahari yang ditangkap oleh foto sistem I dan foto
sistem II dalam fase terang cahaya diubah menjadi energi kimia NADPH dan ATP.
Kedua macam energi ini kemudian dipakai untuk menjalankan daur Calvin dengan
mendorong tahap reaksi pembentukan gliseraldehida 3-fosfat dan ribosa
1,5-difosfat serta pelepasan dlukosa dari daur.
Reaksi
Asimilasi dan Penggunaan Energi
Proses
yang menggunakan ATP meliputi pergerakan, produksi panas, pengangkutan solut
melintasi membran, dan bioluminesens. Sebagian besar dari ATP yang diperoleh
dari reaksi-reaksi desimilasi dipergunakan untuk proses-proses metabolik yang
tidak berkaitan dengan biosintesis bahan sel.
Penggunaan
energi dalam proses non biosintetik
·
Produksi panas
Mikroorganisme
menghasilkan energi panas melalui aktivitas metabolik normalnya, juga
menyebabkan naiknya suhu biakan. Hal ini dapat dengan mudah diamati dalam
biakan ukuran besar yang digunakan dalam industri-industri fermentasi, seperti
dalam produksi antibiotik.
·
Pergerakan (motilitas)
Pergerakan
silia dan flagela pada mikrorganisme motil, dibutuhkan energi. Menurut
perkiraan 10% dari energi yang dipakai oleh beberapa dari mikrobe digunakan
untuk pergerakan flagela.
·
Pengangkutan Nutrien
Pada
proses ini solut melintasi membran yang semipermiabel itu sebagai akibat
pergerakan molekular acak dan tidak berinteraksi secara khusus dengan zat
apapun pada membran.
·
Translokasi Kelompok
Reaksi
pengangkutan ini hanya mengangkat gula ke dalam sel, karena gula fosfat di
dalam sel tidak mempunyai afinitas terhadap pengantar. Proses translokasi
kelompok lainnya diketahui mencakup pengambilan adenin dan butitrat pada
permukaan luar sel dan pengubahannya pada permukaan dalam membran,
masing-masing menjadi adenosin menofosfat (AMP) dan buturil-KoA.
·
Angkutan Aktif
Angkutan
aktif memiliki 3 cara:
1.
Pengikatan solut pada situs penerima
pada protein pengantar yang terikat pada membran
2.
Translokasi kompleks
solut-penghantar melintasi membran
3.
Penggandengan translokasi pada suatu
reaksi penghasil energi, untuk mengurangi afinitas penghantar protein terhadap
solut pada permukaan membran.
Penggunaan
energi dalam proses biosintetik
Proses-proses biosintetik di dalam sel juga membutuhkan energi, energi dari
ATP digunakan untuk mengubah suatu zat menjadi zat lainnya dan untuk
mensintesis subtansi-subtansi yang rumit dari yang sederhana. Proses
biosintetik itu dilalkukan dengan cara sintesis makromolekul
·
Pengertian asimilasi menurut definisi
para ahli mengatakan bahwa pengertian asimilasi adalah proses sosial
dalam tahap lanjut yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan dan kelompok.
asimilasi kini merupakan hal-hal yang selalu dilakukan, ada banyak
contoh-contoh asimilasi dan manfaat dari asimilasi ini. Asimilasi merupakan
bentuk-bentuk dari interaksi sosial asosiatif. Asimilasi memiliki faktor-faktor
mempermudah asimilasi dapat terjadi dan adapula faktor-faktor yang menghambat
asimilasi, kedua faktor-faktor tersebut dapat dilihat dibawah ini..
·
Faktor-Faktor Mempermudah Asimilasi
Faktor-faktor yang menyebabkan
mudahnya asimilasi antara lain sebagai berikut.
1). Toleransi
2). Kesempatan yang seimbang
dibidang ekonomi
3). Menghargai orang asing dan
kebudayaannya.
4). Sikap terbukadari
penguasa.
5). Persamaan unsur-unsur
kebudayaan.
6). Perkawinan campuran.
7). Adanya musuh bersama dari
luar.
Faktor-Faktor penghambat
Asimilasi
Adapun faktor yang menghambat
asimilasi, antara lain sebagai berikut.
1). Perbedaan fisik
2). Perbedaan latar belakang yang
ekstrem
3). Prasangka pribadi yang
negatif.
Metabolisme
Sel merupakan
unit kehidupan yang terkecil,
oleh karena itu
sel dapat menjalankan aktivitas hidup,
di antaranya metabolisme.
Metabolisme adalah
proses-proses
kimia yang terjadi
di dalam
tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi
selalu menggunakan
katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme
dibagi menjadi
2, yaitu:
1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis,
yaitu proses
pembentakan molekul yang kompleks
dengan menggunakan
energi
tinggi.
energi cahaya
6 CO2 + 6
H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa
(energi kimia)
a. Fotosintesis
Arti fotosintesis
adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi
cahaya atau foton.
Pada kloroplas terjadi transformasi
energi, yaitu
dari energi cahaya sebagai
energi
kinetik berubah menjadi energi
kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada
glukosa.
Dengan bantuan
enzim-enzim, proses
tersebut berlangsung
cepat
dan efisien. Bila dalam
suatu reaksi memerlukan
energi dalam
bentuk panas reaksinya disebut
reaksi endergonik. Reaksi semacam
itu disebut reaksi endoterm.
Pada tabun
1937 : Robin Hill mengemukakan
bahwa cahaya matahari yang
ditangkap
oleh
klorofil digunakan untak memecahkan air
menjadi hidrogen dan
oksigen. Peristiwa ini
disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan
diikat
oleh
NADP dan terbentuklah NADPH2,
sedang O2
tetap dalam keadaan
bebas.
Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan
CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan
cahaya. Peristiwa ini
disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi
dengan CO2 dalam bentuk
H+ menjadi CH20.
CO2 + 2
NADPH2 + O2 ————> 2 NADP
+ H2 + CO+ O + H2 + O2
Ringkasnya :
Reaksi
terang : 2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi
gelap : CO2 +
2 NADPH2 + O2——>NADP + H2
+ CO + O + H2 +O2 atau
2 H2O + CO2 ——> CH2O
+ O2 atau
12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6
O2
b. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan
dapat melakukan asimilasi C menggunakan
cahaya
sebagai
sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak
mempunyai klorofil
dapat
mengadakan
asimilasi
C dengan menggunakan
energi yang berasal dan
reaksi-reaksi
kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri
nitrat, bakteri nitrit, bakteri
besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri
tersebut
memperoleh
energi dari
hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi
kimia dengan cara oksidasi
Fe2+ (ferro) menjadi
Fe3+ (ferri).
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh
energi
dengan
cara
mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam
nitrit dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 +
3 O2 ——————————> 2 HNO2
+ CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
3. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat
dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn
daur Krebs. Sebagian
besar
pertemuannya
berlangsung melalui pintu
gerbang utama siklus
(daur) Krebs, yaitu Asetil Ko- enzim A.
Akibatnya ketiga macam
senyawa tadi
dapat saling mengisi sebagai
bahan
pembentuk semua zat
tersebut.
Lemak dapat dibentuk
dari
protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari
lemak dan protein dan seterusnya.
3.1. Sintesis Lemak dari
Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol
+ asam lemak ———> lemak.
3.2. Sintesis Lemak dari
Protein:
Protein ————————> Asam
Amino protease
Sebelum terbentuk
lemak asam amino mengalami deaminasi
lebih
dabulu, setelah itu memasuki
daur Krebs. Banyak
jenis
asam amino yang langsung ke asam piravat ———> Asetil
Ko-A.
Asam
amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin
dapat terurai
menjadi
Asam
pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——>
fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan
asam
lemak
akan mengalami esterifkasi membentuk
lemak.
Lemak berperan
sebagai
sumber
tenaga (kalori) cadangan.
Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram
lemak
menghasilkan 9,3 kalori,
sedangkan 1 gram karbohidrat
hanya menghasilkan
4,1 kalori saja.
d. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di
dalam
sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah
besar
akan membentuk molekul polipeptida.
Pada dasarnya protein
adalah
suatu polipeptida.
Setiap sel dari
organisme mampu untuk
mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai
dengan
keperluannya. Sintesis protein
dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat
suatu
zat
(substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur
sintesis protein". Substansi-substansi
tersebut adalah
DNA
dan RNA.
D. Keterkaitan Proses Katabolisme dan Anabolisme
Proses katabolisme dan anabolisme dalam
suatu organisme berlangsung secara kontinyu dan bersamaan. Keduanya
merupkan proses
pengubahan
energi
sehingga energi
dalam
tubuh organisme tersebut
teap
tersedia.
Tumbuhan hijau sebagai
organisme
fotoautotrof
menyediakan
sumber energi kimia bagi organsime
heterotrof, sebaliknya organisme heterotrof
akan melepaskan sisa metabolsime berupa CO2 dan H2O yang akan dimanfaatkan
kembali
oleh
tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis.
Secara ekologis terdapat
hubungan
antara
tumbuhan hijau sebagai
produsen dan hewan sebagai konsumen dalam proses
transformasi energi.
Dalam tubuh individu organisme itu sendiri terjadi proses penyususnan dan
dan pembongkaran zat untuk
transformasi energi.
Dalam tumbuhan hijau, mereka menyusun makanannya sendiri
melalui proses fotosintesis. Selajutnya ia juga memanfaatkan senyawa
kimia yang
terbentuk dari fotosintesis tersebut untuk prosesn respirasi sel guna menghasilkan energi. Bahkan mungkin kalian
pernah mengamati
beberapa
tumbuhan dapat menyimpan cadangan makanannya sebagai energi cadangan, yang
tersimpan dalam bentuk umbi-umbian. Begiti pula dalam tubuh hewan, termasuk dalam tubuh manusia
terjadai proses
penyusunan dan pembongkaran zat tersebut. Disamping
ada
proses respirasi protein (katabolisme)
untuk memperoleh energi, juga
terjadi
proses penyusunan (sintesis) protein yang
penting untuk
tersedianya protein guna
membangun sel atau jaringan yang rusak dan sebagai pembangun
struktur jaringan tubuh.
Demikian pula sintesis lemak
dan pembongaran lemak, merupkan dua proses
yang saling berkaitan satu
sama lain.
E. Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
daalam sel tubuh
manusia, satu sama lain saling
terkait. Ketiga proses metabolsime tersebut akan melewati senyawa
asetil CO-A, sebagai senyawa antara
untuk memasuki siklus Krebs. Begitu pula apabila terjadi
kelebihan
sintesis glukosa, maka
dalam tubuh akan diubah menjadi senyawa lemak
sebagai cadangan energi.
Post a Comment