laporan praktikum kultur jaringan anggur acara IX
LAPORAN PRAKTIKUM
KULTUR JARINGAN
ACARA IX. KULTUR ANGGUR
OLEH
YOKANANDA SHODRIANSAH
E1A006005
PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2009
KULTUR ANGGUR
I.
PENDAHULUAN
Bioteknologi pertanian dapat
berperan besar dalam agroindustri baik di sektor hulu maupun hilir. Ditinjau
dari ruang lingkup peran kultur jaringan dalam menunjang agroindustri adalah
penyediaan bibit yang bermutu dan penciptaan kultivar unggul.
Di negara-negara maju,
produksi bibit dan penciptaan varietas unggul dilakukan oleh industri benih,
sehingga industri ini dapat dianggap sebagai industri hulu yang mendukung
agroindustri.
Produksi bibit melalui kultur
jaringan akan menguntungkan untuk diusahakan secara komersial pada
tanaman-tanaman yang sulit diperbanyak secara generatif, bibit diperlukan dalam
jumlah yang banyak atau tanaman yang berumah dua. Perbanyakan melalui teknologi
tersebut dapat memberikan keuntungan antara lain bibit dapat diproduksi seragam
dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat dan bebas hama penyakit.
Penggunaan bibit yang memiliki keseragaman tinggi akan meningkatkan kapasitas
produksi dan secara tidak langsung memudahkan kegiatan pengolahan sebagai
industri hilir dalam agroindustri. Teknik kultur jaringan yang sudah dapat dikembangkan
dalam menunjang agroindustri antara lain untuk tanaman-tanaman jahe, jati,
pisang, abaka, panili, lada, nilam dan beberapa tanaman hias. Pada
tanaman-tanaman tersebut masalah utama yang dihadapi dalam pengembangannya
adalah serangan penyakit dan penyebaran penyakit yang cepat dari suatu daerah
ke daerah lainnya umumnya melalui bahan tanaman.
Perbanyakan tanaman melalui teknik kultur jaringan
memeiliki beberapa keuntungan, yaitu diperolehnya bibit yang seragam dalam
jumlah besar. Teknik ini sangat bermanfaat untuk tanaman-tanaman yang
diperbanyak secara vegatatif.Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue Culture
adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ
dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur
tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.
Dasar teori yang digunakan
adalah teori totipotensi sel yang menyatakan bahwa bagian tanaman yang hidup
mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan
dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat
bereproduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau spora.
Aplikasi Teknik Kultur Jaringan dalam Bidang Agronomi
a. Perbanyakan vegetatif secara cepat
(Micropropagation).
b. Membersihkan bahan tanaman/bibit dari virus
c. Membantu program pemuliaan tanaman
b. Membersihkan bahan tanaman/bibit dari virus
c. Membantu program pemuliaan tanaman
d. Produksi metabolit sekunder.
Kultur jaringan atau budidaya in vitro
adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma,
sel, jaringan atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang
steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga
bagian-bagian tersebut dapat memperbayak diri dan beregenerasi menjadi tanaman
yang lengkap
Anggur merupakan tanaman yang biasa hidup di daearh sub
tropis, dengan iklim yang dingin.
II.
TUJUAN
Mengetahui cara
sterilisasi biji anggur yang akan dikultur in vitro
Mengetahui cara
menginisiasi biji anggur
III.
ALAT DAN BAHAN
Alat : Peralatan gelas (Gelas piala,
erlenmeyer, gelas ukur), botol kultur, almunium foil, plastik wrap, Laminar Air
Flow Cabinet, peralatan tanam (gunting, pinset, scapel+mata scapel), dan ruang
kultur (rak kultur, lampu neon, termometer, AC).
Bahan : Media MS, biji anggur, air steril,
bayclin 10%.
IV.
CARA KERJA
1. Menyiapkan biji anggur yang
ingin disterilkan, kemudian memasukan biji jeruk ke dalam air + deterjen selama
± 5 menit, lalu bilas sampai bersih
2. Merendam biji jeruk ke dalam
bayclin 10% selama 3 menit, kemudiam bilas dengan air steril
3. Memasukan biji anggur yang
telah steril ke dalam petridis yang steril kemudian letakan ke dalam LAC
4. Sterilkan tangan dan alat
dengan Alkohol 70%. Di dalam LAC bersihkan biji anggur dari lendir yang terdapat
pada biji dengan menggunakan scapel dan pinset
5. Meletakan biji yang telah
bersih dari lendir tersebut ke dalam botol kultur yang berisi media kultur
6. Menutup rapat botol kultr
dengan menggunakan Almunium foil lalu membalutnya dengan plastik wrap
7. Menyimpan botol kultur yang
telah ditanam pada rak-rak dalam ruang kultur
8. Mengamati pertumbuhannya
V.
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
Pengamatan
|
Minggu ke
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
Saat
tunbuh tunas
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
tunas
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
daun
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
aka
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Ctt. di pinggir eksplan mengeluarkan alelopat berwarna
hitam
4.2 Pembahasan
Mula-mula praktikan melakukan sterilisasi
terhadap eksplan yaitu biji jeruk dan alat serta media kultur. Lalu memuai
melakukan penanaman dalam media. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada minggu pertama
setelah tanam praktikan
mengamati bahwa eksplan yang diamati belum menunjukkan pertumbuhan bgitu juga
pada minggu-minggu selanjutnya,
Hal ini bisa terjadi karenakan biji anggur
sedang mengalami dormansi, disamping itu eksplan juga mengeluarkan semacam
senyawa berwarna hitam, mungkit eksplan tersebut malah banyak mengeluarkan
alelopat, sehingga menghambat proses untuk mulai pertumbuhan. Jadi dapat
dikatakan bahwa tiap eksplan memiliki respon yang berbeda dengan tiap kondiasi
dan komposisi media.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan perbanyakan tanaman melalui teknik
kultur jaringan memeiliki beberapa keuntungan, yaitu diperolehnya bibit yang
seragam dalam jumlah besar. Teknik ini sangat bermanfaat untuk tanaman-tanaman
yang diperbanyak secara vegatatif.Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue
Culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan
organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur
tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.
VI.
KESIMPULAN
1. Kultur jaringan/Kultur In
Vitro/Tissue Culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma,
jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang
mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga
bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman
sempurna kembali.
2. Pada praktikum ini, terjadi kontaminasi pada tanaman anggur
3. Praktikan mengetahui cara inisiasi tanman anggur dalam
kultur jaringan
4. Praktikan mengetahui cara sterilisasi biji anggur.
Post a Comment