LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KULTUR JARINGAN TANAMAN PEMBUATAN LARUTAN STOK
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK KULTUR JARINGAN TANAMAN
PEMBUATAN LARUTAN STOK
OLEH :
MEDIAN EFRADO
E1A006002
PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2008
PEMBUATAN LARUTAN STOK
1. PENDAHULUAN
Larutan
stok dibuat untuk memudahkan pekerjaan dalam pembuatan media selanjutnya antara
lain :
1.
Menghemat pekerjaan menimbang bahan
media setiap kali ingin membuat media
2.
Mengatasi kesulitan menimbang dalam
jumlah yang sangat kecil
3.
Mengurangai kerusakan bahan kimia akibat
terlalu sering dibuka dan ditutup
Pembuatan media
dikelompokkan berdasarkan jenis bahan kimia yang digunakan, sehingga jika dalam
bahan kimia tersebut dicampur tidak terjadi intraksi dan menghasilkan senyawa
baru. Biasanya pengelompokkan dilakukan berdasarkan stok hara makro, stok Fe,
vitamin dan stok hormon, terutama jika larutan stok tidak disimpan terlalu
lama. Stok hara baik mikro maupun makro dapat di simpan dalam waktu yang
relatif lama yaitu 4-8 minggu, sedangkan stok hormon hanya baik disimpan untuk
waktu 2-4 minggu. Setelah diperoleh larutan stok seperti yang
diinginkan,selanjutnya pembuatan media dilakukan dengan mencerminkan larutan
stok sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
Pembuatan
Larutan Stok untuk setiap media dapat berbeda-beda sesuai kebutuhan, unsur yang
terkandung, dan tujuan pembuatan larutan stok itu sendiri. Contohnya untuk
media Murashige and Skoog (MS) terdapat delapan jenis larutan yang dibuat stok,
dan masing-masing memiliki kandungan unsur atau bahan tersendiri yang dilabel A
sampai H. Berikut merupakan larutan stok dalam media MS :
1.
Stok A : NH4NO3
2.
Stok B : KNO3
3.
Stok C : CaCl2 . 2H2O
4.
Stok D : MgSO4 . 7H2O
KH2PO4
5.
Stok E : FeSO4 . 7H2O
Na2EDTA
6.
Stok F : MnSO4 . 4H2O
ZnSO4 . 7H2O
H3BO3
KI
Na2MoO4 . 2H2O
CaCl2 . 6H2O
CuSO4 . BH2O
7.
Stok G : Myo Inocytol
8.
Stok H : Thiamin
Nicotinic Acid
Pyridoxine
Glycine
Vitamin dan Zat
Pengatur Tumbuh semuanya adalah bahan organik. Bahan-bahan organik umumnya peka
terhadap cahaya dan suhu tinggi. Disamping itu bahan organik dalam bentuk
larutan mudah mengalami perubahan, sehingga tidak mudah awet disimpan lama.
Oleh karena itu vitamin dan Zat Pengatur Tumbuh harus disimpan dalam lemari es,
sebaiknya membuatnya sedikit saja sehingga cepat habis. Bila vitamin bukan
merupakan perlakuan, artinya media menggunakan konsentrasi yang sama, maka larutan
vitamin dapat dibuat stok campuran.
► TINJAUAN PUSTAKA
Media merupakan
faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan
tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari
garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan
tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon)
yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung
dengan tujuan dari kultur
jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau
botol-botol kaca. Media
yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoclave.
Medium yang
dikembangkan oleh Murashige and Skoog (MS) untuk kultur jaringan tembakau
digunakan secara luas untuk kultivasi kalus pada agar, demikian juga pada
kultur suspensi sel dalam medium cair. Keistimewaan medium MS adalah kandungan
nitrat, kalium, dan amoniumnya tinggi. Medium B5 yang dikembangkan di Prairie
Regional Laboratory untuk menumbuhkan jaringan kedelai juga berhasil digunakan
dalam menumbuhkan sel dari bermacam-macam varietas jaringan tumbuhan.
Umumnya
kadar hara anorganiknya lebih rendah dari pada dalam medium MS, suatu kondisi
yang seringkali lebih baik bagi sel spesies tertentu. Baik medium MS maupun
medium B5 tampaknya mengandung jumlah hara anorganik yang layak untuk memenuhi
kebutuhan banyak jenis sel tanaman dalam kultur.
Banyak
sel tidak memerlukan tambahan senyawa organik seperti asam amino, kasein
hidrolisat, ekstrak ragi atau air kelapa. Masih banyak medium lain yang dapat
digunakan. Umumnya merupakan modifikasi medium tersebut di atas. Medium MS dan
B5ternyata baik untuk kultur sel tunggal (protoplas), dan medium M51 merupakan
medium paling cocok untuk memulai dan memelihara terutama kultur haploid dari Datura innoxia Mill.
Komposisi
Medium
1.
Garam Organik
Kadar
kalium dan nitrat masing-masing sekurang-kurangnya 20-25 mM. amonium mungkin
diperlukan juga, walaupun jumlah di atas 8mM dapat membahayakan. Kebutuhan
untuk natrium atau klorida tidak nyata. Kadar sulfat, fosfat, dan magnesium 1-3
nM tampaknya sudah mencukupi. Hara mikro yang dianjurkan adalah : iodidad, asam
borat, dan garam mangan, seng, molibdenum, tembaga, kobal, dan besi. Yang
terakhir ini sebaiknya dipasok sebagai senyawa khelat-nya.
2.
Sumber Karbon
Sukrosa atau glukosa
2-4% merupakan sumber karbon yang paling cocok. Berbagai asam organik digunakan
bersama amonium yang juga mempercepat pertumbuhan sel yang dikultivasi pada
rapatan rendah.
3.
Vitamin
Tiamin merupakan
satu-satunya vitamin yang penting. Piridoksin, asam nikotinat, dan mio-inositol
seringkali dapat meningkatkan pertumbuhan sel. Vitamin lainnya mungkin amat
bermanfaat untuk kultur sel tunggal pada rapatan rendah.
4.
Pengatur Tumbuh
Pengatur tumbuh
dibutuhkan untuk menginduksi pembelahan sel. Senyawa yang paling sering
digunakan adalah asam 2,4-D, dan asam NAA. Senyawa ini digunakan dalam kadar
0,1-50 µM. Asam indolasetat menginduksi pembelahan sel, tetapi senyawa ini
tidak stabil dan dapat diuraikan oleh enzim yang dibebaskan oleh sel. Asam
indolbutirat juga merupakan asam yang ampuh untuk kultur jaringan. Baik 2,4-D
maupun NAA amat lambat diuraikan oleh sel tumbuhan, dan stabil dengan pemanasan
melalui autoclave. Sitokinin seperti kinetin atau benziladenin (0,1-10 µM)
kadang-kadang dibutuhkan bersama 2,4-D atau NAA untuk mendapatkan pembentukan
kalus yang baik.
5.
Pelengkap Organik
Contohnya misalnya hirolisat
protein, ekstrak ragi, ekstrak tetes, dan air kelapa (endosperm cair). Ekstrak
ini dapat memasok berbagai senyawa yang dapat merangsang laju pertumbuhan sel,
walaupun umumnya sel dapat tumbuh baik, dalam medium tanpa pelengkap ini
apabila kadar garam cukup tinggi dan metabolit ditambahkan seperti tertera di
atas.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa
mampu membuat larutan stok dengan benar.
3.
CARA KERJA
·
Membuat larutan stok A, 250ml
(konsentrasi/kepekatan 50 kali)
1.
Timbang persnyawaan NH4NO3,
sebanyak 20,87 mg
2.
Bahan yang telah ditimbang masukkan air
bebas ion 7ml, masukkan magnetik stirrer selanjutnya diaduk dengan menggunakan
hot plate. Sehingga larut merata, jika berhasil larutan tidak bewarna (bening)
3.
Larutan selanjutnya dipidahkan kedalam
labu ukur 250 ml yang telah dibilas dengan aquades dan gelas piala dibilas
dengan aquades dan air bilasan masukkan kedalam gelas ukur, kemudian kedalam
gelas ukur tambahkan air sehingga volume 250 ml.
4.
Setelah larutan sudah ditambah dengan
air sehingga larutan menjadi 250 ml dan larutan telah jadi, kemudian pindahkan
kedalam gelas elenmeyer bertutup ukuran 250 ml dan tutup rapat label larutan
“A” kemudian larutan stok disimpan dalam ruang pendingin
5.
Alat-alat yang tealh digunakan
dibersikan dengan aquades, kemudian semuanya disimpan ditempat penyimpanan
alat.
·
Membuat larutan stok B 250 ml
(konsentrasi /kepekatan 50 kali)
1.
Timbang senyawa KNO3 sebanyak
23,75 mg
2.
Bahan yang telah ditimbang masukkan
kedalam gelas piala. Selanjutnya diaduk dengan menggunakan hot plate,singga
larutan tersebut larut merata
3.
Larutkan selanjutnya dipidahkan kedalam
labu ukur 250 ml yang telah dibilas dengan aquades dan gelas piala dibilas
dengan aquades dan air bilasan masukkan kedalam gelas ukur, kemudian kedalam
gelas ukur tambahkan air sehingga volume 250 ml
4.
Setelah larutan sudah ditambah dengan
air sehingga larutan menjadi 250 ml dan larutan telah jadi, kemudian pindahkan
kedalam gelas elenmeyer bertutup ukuran 250 ml dan tutup rapat label larutan
“B” kemudian larutan stok disimpan dalam ruang pendingin
5.
Alat-alat yang tealh digunakan
dibersikan dengan aquades, kemudian semuanya disimpan ditempat penyimpanan
alat.
·
Membuat larutan stok C 250 ml
(konsentrasi /kepekatan 50 kali)
1. Timbang
senyawa CaCl2.2H2O 11 mg.
2.
Bahan yang telah ditimbang masukkan
kedalam gelas piala. Selanjutnya diaduk dengan menggunakan hot plate,singga
larutan tersebut larut merata
3.
Larutkan selanjutnya dipidahkan kedalam
labu ukur 250 ml yang telah dibilas dengan aquades dan gelas piala dibilas
dengan aquades dan air bilasan masukkan kedalam gelas ukur, kemudian kedalam
gelas ukur tambahkan air sehingga volume 250 ml
4.
Setelah larutan sudah ditambah dengan
air sehingga larutan menjadi 250 ml dan larutan telah jadi, kemudian pindahkan
kedalam gelas elenmeyer bertutup ukuran 250 ml dan tutup rapat label larutan
“C” kemudian larutan stok disimpan dalam ruang pendingin
5.
Alat-alat yang tealh digunakan
dibersikan dengan aquades, kemudian semuanya disimpan ditempat penyimpanan
alat.
·
Membuat larutan stok D 250 ml
(konsentrasi /kepekatan 100 kali)
1.
Timbang senyawa MgSO4.7H2O
2.
Bahan MgSO4.7H2O yang
telah ditimbang masukkan air bebas ion secukupnya, masukkan magnetik stirrer
selanjutnya diaduk dengan menggunakan hot plate. Sehingga larut merata,
3.
Timbang senyawa KH2PO4
4.
Bahan KH2PO4 yang
telah ditimbang masukkan air bebas ion secukupnya, masukkan magnetik stirrer
selanjutnya diaduk dengan menggunakan hot plate. Sehingga larut merata
5.
Kedua larutan selanjutnya dipidahkan
kedalam labu ukur 250 ml yang telah dibilas dengan aquades secara berurutan, dan
gelas piala dibilas dengan aquades dan air bilasan masukkan kedalam gelas ukur,
kemudian kedalam gelas ukur tambahkan air sehingga volume 250 ml
6.
Setelah larutan sudah ditambah dengan
air sehingga larutan menjadi 250 ml dan larutan telah jadi, kemudian pindahkan
kedalam gelas elenmeyer bertutup ukuran 250 ml dan tutup rapat label larutan
“D” kemudian larutan stok disimpan dalam ruang pendingin
7.
Alat-alat yang tealh digunakan
dibersikan dengan aquades, kemudian semuanya disimpan ditempat penyimpanan
alat.
·
Membuat larutan stok E 100 ml (konsentrasi
/kepekatan 200 kali)
1.
Timbang senyawa FeSO4.7H2O
1,8 mg
2.
Bahan FeSO4.7H2O
yang telah ditimbang masukkan air bebas ion secukupnya, masukkan magnetik
stirrer selanjutnya diaduk dengan menggunakan hot plate. Sehingga larut merata,
3.
Timbang senyawa Na2EDTA 1,75 mg
4.
Bahan Na2EDTA yang telah
ditimbang masukkan air bebas ion secukupnya, masukkan magnetik stirrer
selanjutnya diaduk dengan menggunakan hot plate. Sehingga larut merata
5.
Kedua larutan selanjutnya dipidahkan
kedalam labu ukur 250 ml yang telah dibilas dengan aquades secara berurutan,
dan gelas piala dibilas dengan aquades dan air bilasan masukkan kedalam gelas
ukur, kemudian kedalam gelas ukur tambahkan air sehingga volume 250 ml
6.
Setelah larutan sudah ditambah dengan air
sehingga larutan menjadi 250 ml dan larutan telah jadi, kemudian pindahkan
kedalam gelas elenmeyer bertutup ukuran 250 ml dan tutup rapat label larutan
“E” kemudian larutan stok disimpan dalam ruang pendingin
7.
Alat-alat yang tealh digunakan
dibersikan dengan aquades, kemudian semuanya disimpan ditempat penyimpanan
alat.
·
Membuat larutan stok F 100 ml
(konsentrasi /kepekatan 200 kali)
1.
Timbang bahan-bahan sumber hara mikro
dengan menggunakan timbangan sebagai berikut :
1)
MnSO.H2O (2,7873 mg)
2)
MgSO4.7H2O (1,075
mg)
3)
H3BO3 (0,775 mg)
4)
KI (0,0375 mg)
5)
Na2MoO4.2H2O
(0,03125 mg)
6)
CoCl2.6H2O
(0,003125 mg)
7)
CuSO4.5H2
(0,003125 mg)
2.
Bahan yang telah ditimbang masukkan
kedalam gelas piala bersih yang telah berisi aquades atau air bebas ion 30-40
ml secara terpisah. Selanjutnya diaduk hingga merata, jika berhasil larutan
tidak berwarna (bening).
3.
Larutan selanjutnya disatukan dengan cara
menuangkan kedua larutan ke dalam gelas ukur 250 ml yang telah dibilas dengan
aquades. Gelas piala dibilas dengan aquades dan bilasan air dimasukkan kedalam
gelas ukur. Kemudian didalam gelas ukur tambahkan air sebanyak 250 ml
4.
Larutan yang telah jadi masukkan kedalam elenmenyer tertutup 250
ml dan tutup rapat dengan menggunakan aluminium foil dan beri label stok “F”,
selanjutnya larutan stok disimpan di dalam ruang pendingan
5.
Alat-alat yang telah digunakan
dibersikan dengan aquades, selanjutnya semuanya disimpan ditempat penyimpanan
alat.
4. Hasil Pembuatan Larutan Stok A-F
250 mL
Kode
Stok
|
Bahan
Kimia
|
Berat
BK mg Larutan Stok
|
Kepekatan
Larutan Stok
|
Volume
Pemipetan Stok
|
A
|
NH4NO3
|
20,87
|
50
X
|
0,02
mL
|
B
|
KNO3
|
23,75
|
50
X
|
0,02
mL
|
C
|
CaCl2.2H2O
|
11,00
|
50
X
|
0,02
mL
|
D
|
1)
MgSO4.7H2O
2)
KH2PO4
|
|
100
X
|
0,01
mL
|
E
|
1)
FeSO4.7H2O
2)
Na2EDTA
|
1,8
1,75
|
200
X
|
0,005
mL
|
F
|
1)
MnSO.H2O
2)
MgSO4.7H2O
3)
H3BO3
4)
KI
5)
Na2MoO4.2H2O
6)
CoCl2.6H2O
7)
CuSO4.5H2O
|
2,7873
1,075
0,775
0,0375
0,03125
0,003125
0,003125
|
200
X
|
0,008
mL
|
5. Perhitungan Volume Pemipetan
Larutan Stok dalam 1 mL
1.
Stok A, BK = 20,87 mg
Kepekatan 50 X, Berat
BK =
V1M1 = V2M2
1 V2
V2 = 0,02 mL
2.
Stok B, BK = 23,75 mg
Kepekatan 50 X, Berat
BK =
V1M1 = V2M2
1 V2
V2 = 0,02 mL
3.
Stok C, BK = 11,00 mg
Kepekatan 50 X, Berat
BK =
V1M1 = V2M2
1 V2
V2 = 0,02 mL
4.
Stok D
BK = 1,8 mg + 1,75 mg = 3,55 mg
Kepekatan 100 X, Berat
BK = = 355 mg
V1M1 = V2M2
1 V2
V2 = 0,01 mL
5.
Stok E
BK = 1,8 mg + 1,75 mg =
3,55 mg
Kepekatan 200 X, Berat
BK = = 710 mg
V1M1 = V2M2
1 V2
V2 = 0,005 mL
6.
Stok F
BK = 2,7873 + 1,075 +
0,775 + 0,0375 + 0,03125 + 0,003125 + 0,003125 = 7,7373 mg
Kepekatan 200 X, Berat
BK =
+ + + = 998,71 mg
V1M1 = V2M2
1 V2
V2 = 0,008 mL
6. Daftar Pustaka
Gamborg,
O.L., T. Murashige, T.A.Thorpe, dan I.K.Vasil.1976.Plant Tissue Culture Media. In Vitro (12), 473-478
Marlin,
Usman. KJS., Atra Romeida. 2008. Penuntun
Praktikum Teknik Kultur Jaringan Tanaman. Bengkulu : Laboratorium Agronomi
Universitas Bengkulu.
Rahardja,
P.C. 1995. Kultur Jaringan-Teknik
Perbanyakan Tanaman Secara Modern.
Soeryowinoto,
M. 1991. Pemuliaan Tanaman Secara In Vitro. UGM Press, Yogyakarta : Penebar
Swadaya, Bandung.
Wetter,
L.R., F. Constabel. 1991. Metode Kultur
Jaringan Tanaman. Bandung : ITB.
Post a Comment